Punya Modal Kecil Apakah Bisa Untung Dalam Investasi?

Beberapa tahun belakangan ini investasi semakin marak masyarakat lakukan, ini karena pada pandemi covid 19 banyak dari mereka yang sadar akan pentingnya investasi. Sebab passive income di saat situasi kurang baik seperti itu, sangat dibutuhkan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Sayangnya masih banyak masyarakat yang belum melek investasi sampai saat ini.

Kendala umum yang masyarakat miliki untuk berinvestasi biasanya adalah modal mereka yang terbatas. Padahal investasi ini sangat mempunyai peranan yang penting untuk merencanakan keuangan di masa depan. Lalu apakah orang dengan modal kecil tidak bisa berinvestasi? Tentu saja tidak, sekarang semua orang bisa berinvestasi walaupun dengan modal yang kecil.

Memang benar semakin besar modal yang kamu punya akan semakin besar potensi keuntungan yang ada dalam investasi. Namun itu bukan berarti dengan modal kecil kamu tidak bisa mendapatkan keuntungan ya. Nah pada kesempatan kali ini Bibit akan menjelaskan produk investasi yang bisa dimulai dengan modal kecil namun tetap menguntungkan.

Instrumen Investasi Untuk Modal Kecil

Apakah ada investasi yang menguntungkan dengan modal kecil? Pertanyaan tersebut sering muncul dari para pemula dalam dunia investasi. Namun hal tersebut wajar sebab literasi yang mereka miliki belum banyak tentang investasi. Maka dari itu Bibit telah merangkum beberapa instrumen investasi yang mampu memberikan keuntungan walaupun dimulai dengan modal yang kecil, mari kita simak bersama!

1.       Emas

Instrumen pertama adalah emas, banyak dari kalian pasti tahu tentang investasi yang satu ini. Karena dari zaman dulu, emas memang menjadi salah satu investasi favorit oleh kebanyakan orang. Alasannya instrumen ini tidak perlu banyak analisa dan bisa kamu dapatkan dengan dana yang kecil tentunya. Bahkan pembeliannya bisa kamu mulai hanya sebesar 0,01 gram saja.

Bentuk investasi emas bisa berupa logam mulia maupun dalam skema tabungan berkat adanya kemajuan teknologi pada saat ini. Emas juga sangat cocok bila kamu gunakan untuk tujuan finansial jangka panjang, ini karena nilainya yang stabil dan tahan terhadap inflasi. Selain itu emas juga menjadi investasi favorit saat situasi krisis terjadi.

2.       Surat Berharga Negara (SBN)

SBN ritel sekarang sudah menjadi pilihan alternatif investasi favorit masyarakat Indonesia. Buktinya kupon SBN dalam beberapa setiap seri SBN yang telah pemerintah terbitkan pada tahun 2022 terjual habis. Hal ini mencerminkan bahwa SBN telah mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari masyarakat sebagai instrumen investasi yang bisa memberikan keuntungan.

Selain itu untuk mulai berinvestasi SBN juga membutuhkan dana tergolong kecil, yaitu cukup dengan nominal Rp 1 juta saja. Instrumen investasi ini juga mudah untuk kamu dapatkan, yaitu melalui mitra distribusi resmi. Kabar baiknya Bibit sejak awal tahun 2022 telah pemerintah tunjuk sebagai salah satu mitra distribusi untuk menyalurkan produk SBN ke masyarakat.

SBN seri terakhir yang terbit pada tahun 2022 kemarin adalah ST009 yang merupakan SBN syariah. ST009 menawarkan keuntungan sebesar 6,15% per tahun yang bersifat floating with floor. Bunga ini besarannya lebih besar dari bunga acuan BI saat itu yang sebesar 4,75% per tahun. 

Sedangkan keuntungan bersih investor atas ST009 ini setelah pajak adalah sebesar 5,535% per tahunnya. Bunga dari semua produk SBN ini tidak pemerintah bayarkan secara tahunan melainkan setiap bulan. Mari coba kita simulasikan berapa imbal hasil dari produk SBN ini jika berinvestasi dengan modal minimalnya, yaitu Rp1 juta.

Jika investasi Rp1 juta, kamu akan mendapatkan keuntungan kotor Rp 5.125 per bulannya, dikenakan pajak 10% yaitu Rp 512, jadi imbal hasil bersih setiap bulannya adalah Rp 4.613. Kesimpulannya dalam periode satu tahun kamu akan menerima total imbal hasil bersih sebesar Rp 55.356. 

Tentu saja ini lebih menguntungkan dari deposito yang suku bunganya lebih rendah dari SBN, belum lagi dengan pajaknya yang tinggi yaitu senilai 20%. Jadi SBN ini memang terbukti lebih menguntungkan dari instrumen investasi deposito. 

3.       Reksadana

Skema instrumen investasi ini yaitu sebagai wadah dari kumpulan dana atau modal investasi nasabah. Dana tersebut akan manajer investasi kelola untuk disalurkan ke beberapa instrumen investasi guna mendapatkan keuntungan. Manajer investasi ini juga memiliki background profesional dalam mengelola dana investasi.

Dengan skema tersebut memberikan kemudahan pada pihak investor. Sebab karena sifatnya yang mengumpulkan dana dari banyak nasabah maka akan semakin sedikit pula dana yang dibutuhkan untuk memulainya. Kamu bisa memulai membuka akun dan membeli reksadana di Bibit hanya dengan modal Rp 100 ribu saja.

Coba bayangkan saja jika kamu mau menyisihkan Rp 100 ribu saja per minggu untuk investasi. Misalnya di reksadana pasar uang Bibit yang memiliki return 4,33% per tahun. Maka total modalmu yang terkumpul selama 52 minggu (jumlah minggu dalam 1 tahun) sebesar Rp 5.200.000. 

Modal Investasi sebesar ini berpotensi menghasilkan imbal hasil sebesar Rp 225.160 dalam satu tahun. Jadi total pertumbuhan dana investasimu menjadi Rp 5.425.160. Untuk perhitungan lebih jelasnya kamu bisa melihat tabel berikut ini:

4.       Saham

Jika dahulu saham identik dengan modal besar untuk memulainya, hal itu sudah tidak berlaku lagi pada saat ini. Karena banyak sekuritas yang menawarkan banyak kemudahan dalam berinvestasi saham, bahkan sekarang kamu bisa membeli saham hanya melalui smartphone di genggamanmu.

Hal ini karena dukungan banyak sekuritas yang memiliki aplikasi saham mobile, salah satunya Stockbit. Untuk melakukan registrasi awal saat membuka rekening dana nasabah (RDN) kamu hanya perlu dana sebesar Rp 100 ribu. Bahkan untuk deposit tidak dikenakan aturan minimal nominal uang yang harus diisi. 

5.       Equity Crowdfunding

Investasi dengan modal kecil yang terakhir adalah equity crowdfunding, skema investasi ini yaitu patungan untuk pembiayaan suatu usaha atau bisnis. Alhasil investor akan memiliki kepemilikan saham pada bisnis tersebut. Dengan skema ini otomatis membuat syarat minimal pembeliannya juga kecil, biasanya mulai dari Rp 1 juta saja.

Saat ini kamu juga mudah melakukan investasi ini karena sudah banyak bermunculan aplikasi yang menyediakan layanan equity crowdfunding. Meskipun terlihat sederhana namun tetap ada risiko dalam instrumen ini.

Risikonya yaitu kamu bisa kehilangan dana apabila bisnis mengalami kebangkrutan. Sebanding dengan risikonya, jika bisnis berjalan lancar maka investor akan mendapatkan keuntungan sebagai hak dari pemilik saham.

Baca Juga: Cara Investasi Reksadana Rp 10.000 (Rp10 Ribu) di Bibit!

Itulah beberapa instrumen investasi yang bisa kamu manfaatkan untuk mendulang keuntungan walaupun hanya dengan modal yang kecil. Nah setelah membaca penjelasan barusan apakah kamu sudah yakin untuk berinvestasi dengan modal kecil? Jika iya, maka tak perlu menunggu lebih lama lagi, segera mulai investasi reksadana kamu di Bibit!