Dari tahun ke tahun antusiasme masyarakat untuk belajar saham semakin meningkat. Fenomena ini dikarenakan masyarakat semakin sadar akan pentingnya investasi untuk mencapai tujuan keuangan mereka di masa depan.
Apalagi saat ini investasi saham didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin memudahkan para investor. Tentunya ini memberikan kepraktisan dan semakin menghemat waktu, karena transaksi bisa mereka lakukan dari mana saja asalkan memiliki jaringan internet.
Bagi sebagian masyarakat awam, mungkin investasi saham terlihat tidak familiar dan sulit dijangkau bagi mereka. Selain itu, ketidaktahuan untuk belajar saham dari nol membuat mereka tidak tahu langkah awal mana yang harus diambil.
Belajar saham dari nol ini perlu, sebab seperti yang kita ketahui bahwa instrumen saham tidak hanya memiliki potensi keuntungan saja. Investor pemula wajib mengetahui risiko yang ada pada instrumen investasi yang satu ini. Maka dari itu, berikut beberapa langkah belajar saham dari nol yang sudah Bibit rangkum untuk kamu pelajari!
1. Meningkatkan Literasi Instrumen Saham
Pertama kamu perlu mempelajari literasi dasar dari instrumen saham. Literasi dasar ini terdiri dari definisi saham, bagaimana mekanisme perdagangannya dan bagaimana harga saham bisa berfluktuasi. Dengan memahami literasi dasar saham berikut, akan membantu investor pemula untuk menjadi lebih percaya diri dan mandiri. Hal ini akan menjadi dasar pemahaman dari perjalanan investasi yang menguntungkan.
Definisi Saham
Saham adalah bukti kepemilikan penyertaan modal suatu perusahaan. Pada awalnya perusahaan menerbitkan saham untuk melakukan pendanaan terhadap perusahaan. Penerbitan saham ini dilakukan dengan menjual bagian kepemilikan perusahaan dalam bentuk persentase. Dana yang didapat dari penerbitan saham tersebut nantinya dapat perusahaan gunakan untuk pembiayaan yang sudah direncanakan oleh perusahaan. Dalam penerbitan saham, awalnya perusahaan harus melakukan penawaran umum (IPO / initial public offering) yang dilakukan oleh perusahaan kepada masyarakat. Proses dan kegiatan penawaran umum ini diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Mekanisme Perdagangan Saham
Sebelum melakukan transaksi jual beli saham, seorang investor harus mendaftar dengan lembaga perantara yang dinamakan perusahaan sekuritas. Pendaftaran tersebut memungkinkan investor untuk memiliki akses langsung ke pasar saham dan transaksi yang dilakukan di sana. Bibit menyediakan beberapa instrumen investasi yang sudah berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Aplikasi Bibit sudah terintegrasi dengan aplikasi Stockbit yang didukung oleh Stockbit Sekuritas terkait dengan Rekening Dana Nasabah (RDN). Jadi, RDN Stockbit di wallet Bibit kamu bersifat seamless untuk produk-produk investasi lain. Dengan kata lain, satu wallet RDN dapat berinvestasi di produk investasi lain selain saham, seperti reksadana maupun obligasi FR.
Investor dapat melakukan pemesanan saham melalui lembaga perantara yang telah didaftarkan. Pemesanan ini dapat dilakukan secara online. Setelah transaksi selesai, investor akan menjadi pemilik saham yang dibeli. Sebagai pemilik saham, investor dapat memutuskan untuk terus memegang saham tersebut atau menjualnya.
Bagaimana Harga Saham Bisa Berfluktuasi
Fluktuasi harga saham dipengaruhi oleh keseimbangan antara suplai dan permintaan saham. Jika mulai ada banyak investor yang ingin membeli saham tertentu, tapi suplainya terbatas, harga saham cenderung naik. Sebaliknya, jika banyak investor ingin menjual saham tersebut, tapi tidak banyak yang ingin membeli, harga saham cenderung turun.
Kinerja finansial dan fundamental perusahaan juga menjadi faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga saham. Saat perusahaan menunjukkan kinerja yang lebih baik dari harapan atau mengumumkan berita baik, harga sahamnya cenderung naik karena banyak investor yang berusaha membeli saham tersebut. Sebaliknya, jika perusahaan menghadapi tantangan atau mengumumkan kinerja yang kurang baik, harga sahamnya cenderung turun karena semakin banyak investor yang berusaha menjual saham tersebut.
Aksi investor besar yang melibatkan institusi keuangan besar atau investor individu dengan posisi besar dalam saham juga akan menyebabkan fluktuasi harga saham. Hal ini disebabkan karena investor besar menjual atau membeli dalam jumlah besar.
2. Memahami Kinerja Perusahaan
Selanjutnya langkah yang bisa kamu lakukan adalah memahami perusahaan yang ada di pasar modal. Caranya dengan mengetahui kinerja perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Untuk mengetahui kinerja perusahaan baik atau tidak, bisa kamu temukan dalam laporan keuangan perusahaan yang diterbitkan setiap kuartal. Cara memahami kinerja perusahaan adalah dengan menganalisis laporan keuangan, rasio keuangan, laporan manajemen, dan industri serupa
Analisis Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang terdiri dari neraca keuangan, laporan laba rugi, dan laporan arus kas, memberikan wawasan tentang kondisi keuangan perusahaan. Analisis ini memungkinkan investor untuk melihat pendapatan, biaya, utang, dan cash flow perusahaan, serta pertumbuhan historis perusahaan.
Analisis Rasio Keuangan
Melalui laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan investor dapat menganalisis rasio keuangan yang dapat investor gunakan untuk mengukur kinerja perusahaan. Rasio keuangan yang umum digunakan termasuk rasio profitabilitas (seperti rasio laba bersih terhadap pendapatan), rasio likuiditas (seperti rasio current ratio), dan rasio utang (seperti rasio utang terhadap ekuitas). Dengan memahami rasio- rasio ini, investor bisa mendapatkan gambaran lebih komprehensif tentang efisiensi dan kesehatan keuangan perusahaan.
Analisis Laporan Manajemen
Laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan seringkali menyertakan laporan manajemen yang memberikan komentar dan analisis dari manajemen perusahaan tentang kinerja masa lalu, kondisi saat ini, dan proyeksi bisnis ke depan. Informasi ini dapat membantu investor memahami strategi dan perspektif manajemen mengenai perusahaan.
Analisis Industri Serupa
Selain melihat kinerja perusahaan secara individu, penting juga untuk memahami industri di mana perusahaan beroperasi dan persaingan di dalamnya. Melakukan penelitian tentang tren dan pertumbuhan industri, kondisi pasar, dan posisi saingan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kinerja dan prospek perusahaan. Investor dapat membandingkan kinerja perusahaan dengan pesaing di industri serupa untuk melihat apakah perusahaan itu memiliki keunggulan kompetitif atau memiliki risiko yang perlu diperhatikan.
3. Memiliki Tujuan Finansial
Salah satu langkah awal dalam memulai investasi, alangkah baiknya investor harus memiliki terlebih dahulu tujuan finansial. Karena tujuan finansial inilah yang akan mempengaruhi investor untuk menyesuaikan jangka waktu investasinya. Penyesuaian ini perlu agar tujuan financial bisa tercapai sesuai yang telah ditetapkan sebelumnya.
Tujuan finansial setiap orang tentunya bervariatif, misalnya untuk membeli rumah, dana pendidikan anak maupun untuk mempersiapkan dana pensiun. Dengan memiliki tujuan financial yang jelas, kamu lebih bisa fokus dan terstruktur dalam menyusun rencana investasi.
4. Tentukan Modal Investasi
Bagi investor pemula, penentuan modal yang akan diinvestasikan merupakan langkah awal yang sangat penting. Memulai proses belajar investasi saham akan menjadi lebih menarik jika investor langsung melakukan terjun ke dunia pasar modal dengan membuka rekening pada perusahaan sekuritas dan menentukan modal awal yang akan digunakan.
Sebagai investor, kamu bisa menimbang dana yang tersedia terlebih dahulu untuk menentukan jumlah modal serta komitmen investasi bulanan yang akan dianggarkan. Evaluasi secara berkala kondisi keuangan diri sendiri dan menetapkan batas aman yang akan membantu menetapkan alokasi modal.
Pada akhirnya, menentukan modal investasi saham adalah keputusan pribadi yang perlu didasarkan pada ketersediaan dana dan kondisi keuangan masing-masing investor. Penting juga untuk memiliki pemahaman yang baik tentang risiko dana investasi yang digunakan.
Tidak lupa pastikan juga bahwa modal yang dianggarkan tidak akan berdampak pada kondisi keuangan secara signifikan. Dengan pendekatan yang hati-hati dan bijaksana dalam menentukan modal, kamu bisa melakukan investasi saham dengan dana yang terukur.
5. Memilih Aplikasi Saham Yang Terpercaya
Aplikasi saham saat ini sungguh membantu para investor dalam berinvestasi secara online. Tapi sebelum kamu menggunakan suatu aplikasi saham, sebaiknya pastikan dahulu beberapa hal ini. Pertama, pastikan aplikasi saham pilihanmu sudah memiliki lisensi dan pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kedua perhatikan reputasi aplikasi tersebut melalui ulasan para penggunanya. Jika para pengguna aplikasi saham tersebut puas, mengindikasikan bahwa aplikasi tersebut merupakan aplikasi saham yang berkualitas. Misalnya seperti aplikasi saham Bibit yang menyediakan pilihan aset investasi saham dan berbagai fitur eksklusif lainnya.
6. Mempelajari Diversifikasi Portofolio
Dalam investasi saham, penting bagi investor untuk membangun portofolio yang terdiri dari sektor industri yang berbeda. Diversifikasi merupakan langkah untuk mengurangi risiko dan memberikan keuntungan yang optimal. Maka dari itu sebaiknya investor tidak meletakkan semua dana investasi saham dalam satu sektor industri saja.
Dengan tidak meletakkan semua "telur" dalam satu "keranjang" merupakan prinsip yang penting dalam investasi. Investor perlu menghindari kelebihan konsentrasi pada satu saham atau satu sektor saham saja. Dengan berinvestasi dalam saham dari industri yang beragam, ketika harga saham salah satu perusahaan turun, ada kemungkinan saham dari industri lain dapat memberikan kompensasi melalui keuntungan yang didapatkan.
Membangun portofolio yang terdiversifikasi, investor dapat mengurangi risiko yang ada dalam pasar modal. Tujuan utamanya adalah meminimalkan kerugian dan mencapai keuntungan yang optimal. Penting untuk menghindari keputusan membeli saham hanya karena efek FOMO (Fear of Missing Out) dan selalu melakukan analisis yang bijak sebelum melakukan investasi.
Demikian pembahasan singkat mengenai 6 cara belajar saham dari nol yang bisa kamu terapkan saat memulai terjun ke dunia investasi saham. Perlu kamu ingat juga, untuk menjadi investor saham yang handal tentu membutuhkan waktu dan proses pembelajaran secara terus menerus. Tidak ada yang instan, jadi teruslah disiplin dalam menjalankan strategi investasimu dan jangan berhenti untuk belajar.
Baca juga: Untung Sekaligus Aman, Ini Rekomendasi Saham untuk Pemula
Pilih Saham dengan Fundamental Terbaik di Aplikasi Bibit dengan Upgrade ke Bibit Plus
1. User Baru Bibit
Setelah selesai melakukan registrasi di Bibit dan akun sudah verified, klik Upgrade ke Bibit Plus
Kemudian klik icon centang di bagian paling bawah untuk setuju lalu klik Lanjutkan
Jika belum mempunyai akun Bank Jago, kamu akan diarahkan untuk registrasi akun Jago kamu terlebih dulu
Klik Oke untuk melanjutkan proses menghubungkan akun Bibit ke Stockbit
Saat ini kamu belum punya akun Stockbit. Maka kamu akan lanjut untuk pembuatan akun Stockbit sekuritas.
Jika data sudah benar lalu klik “Konfirmasi”
Buat username untuk pembukaan akun Stockbit.
Isi data diri dan informasi.
Jika semua data sudah terisi, setujui syarat ketentuan pembukaan rekening efek dan klik Lanjutkan untuk melanjutkan proses upgrade.
Setelah itu, buat/masukkan PIN trading dan konfirmasi PIN trading (PIN trading diperlukan untuk transaksi jual beli saham dalam aplikasi Stockbit)
Bibit Plus sedang dalam proses verifikasi. Tunggu kurang lebih dalam waktu 4 jam dan maksimal 2 x 24 jam.
2. User Existing (Punya Akun Bibit, Stockbit & Bank Jago)
Klik banner Upgrade ke Bibit Plus pada menu home
Klik Upgrade Bibit Plus
Kemudian klik icon centang di bagian paling bawah untuk setuju lalu klik Lanjutkan
Hubungkan akun Bank Jago dengan menginput password Bank Jago serta OTP yang dikirimkan melalui SMS ke nomor telepon
Konfirmasi akun Stockbit yang akan dihubungkan ke Bibit dengan klik Konfirmasi
Masukkan PIN Trading Stockbit
Upgrade Bibit Plus dalam proses lalu klik Selesai.