Untung Sekaligus Aman, Ini Rekomendasi Saham untuk Pemula

Belakangan ini, saham adalah salah satu instrumen investasi yang digemari oleh berbagai kalangan masyarakat. Baik pemula maupun yang sudah berpengalaman, banyak yang mencoba untuk menjadikan saham sebagai media investasi untuk meraih keuntungan. bagi investor pemula, perlu diingat bahwa saham juga memiliki resiko kerugian. Pasalnya, tanpa pengetahuan dasar yang cukup, keuntungan dari saham kemungkinan besar bakal sulit didapat. 

Terus, gimana solusinya dong? 

Tidak perlu risau dan bimbang ya. Sejatinya, investasi saham yang aman sekaligus menguntungkan tetap bisa kamu lakukan kok. Caranya, yaitu dengan memilih saham blue chip sebagai andalan.

Apa Itu Saham Blue Chip?  

Blue chip adalah sebutan untuk saham dari perusahaan yang sudah beroperasi lama, memiliki kapitalisasi pasar yang besar, rutin membagikan dividen, dan memiliki fundamental dan kinerja yang bagus. Maka dari itu, saham blue chip cenderung menjadi pemimpin pasar di sektornya. Biasanya saham-saham yang dikategorikan blue chip juga masuk pada daftar indeks paling likuid di BEI seperti LQ45 dan IDX30. 

Saham blue chip

Karakteristik saham blue chip di atas menyebabkan volatilitas saham blue chip tidak ekstrim, dalam artian cenderung tidak turun atau naik secara besar-besaran. Saham bluechip biasanya juga cenderung terjaga secara kredibilitas dan kinerja. Dapat dikatakan bahwa saham blue chip cocok untuk pemula yang belum terlalu bisa menganalisa maupun memproyeksikan suatu saham secara menyeluruh. 

Rekomendasi Saham Blue Chip untuk Pemula

Berikut ini adalah daftar beberapa saham blue chip di indeks LQ45 per periode Februari-Juli 2023. Kami memilih untuk fokus membahas lima saham blue chip dengan kapitalisasi terbesar di bursa saham Indonesia.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

PT Bank Central Asia Tbk adalah bank swasta terbesar di Indonesia. Bank Central Asia atau yang biasanya disingkat BCA didirikan pada 21 Februari 1957 dengan nama NV Perseroan Dagang dan Industrie Semarang Knitting Factory. Pada 31 Mei 2000 BCA menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dalam 3 tahun terakhir laba bersih entitas induk BBCA terpantau terus bertumbuh.Pada tahun 2020 BBCA membukukan laba bersih entitas induk senilai Rp27,1 triliun, Rp31,4 triliun pada 2021 dan Rp40,7 pada 2022.

Per 30 April 2023, pemegang saham BBCA adalah PT Dwimuria Investama Andalan sebagai pengendali utama sebesar 54,94%, Pihak Afiliasi Pengendali sebesar 2,46%,  Jajaran Direksi sebesar 0,04%, dan masyarakat sebesar 42,56%.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk adalah bank BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Bank Rakyat Indonesia (BBRI) didirikan pada 16 Desember 1895 dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden. Pada 10 November 2003 BBRI menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dalam 3 tahun terakhir laba bersih entitas induk BBRI terpantau terus bertumbuh.Pada tahun 2020 BBRI membukukan laba bersih entitas induk senilai Rp18,6 triliun, Rp31,1 triliun pada 2021 dan Rp51,2 triliun pada 2022.

Per 30 April 2023, pemegang saham BBRI adalah Negara Republik Indonesia sebagai pengendali utama sebesar 53,19% dan masyarakat sebesar 46,81%. 

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah bank BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Bank Mandiri (BMRI) didirikan pada 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan dengan menggabungkan empat bank milik pemerintah Indonesia, yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia, dan Bank Pembangunan Indonesia. Pada 14 Juli 2003 BMRI menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dalam 3 tahun terakhir laba bersih entitas induk BBRI terpantau terus bertumbuh.Pada tahun 2020 BMRI membukukan laba bersih entitas induk senilai Rp16,8 triliun, Rp28 triliun pada 2021 dan Rp41,2 triliun pada 2022.

Per 30 April 2023, pemegang saham BMRI adalah Negara Republik Indonesia sebagai pengendali utama sebesar 52%, Indonesia Investment Authority sebesar 8% dan masyarakat sebesar 40%.

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk adalah sebuah BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang bergerak di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Telkom Indonesia (TLKM) didirikan pada 6 Juli 1965. Saat itu pemerintah Indonesia membagi "PN Pos dan Telekomunikasi" (PN Postel) menjadi dua perusahaan negara (PN) terpisah, yaitu "PN Pos dan Giro" sebagai layanan pos & giro dan "PN Telekomunikasi" sebagai layanan telekomunikasi.

Dalam 3 tahun terakhir laba bersih entitas induk TLKM terpantau naik pada 2021 dibandingkan 2020, namun turun pada 2022 dibandingkan 2021. Pada tahun 2020 TLKM membukukan laba bersih entitas induk senilai Rp20,8 triliun, Rp24,8 triliun pada 2021 dan Rp20,7 triliun pada 2022.

Per 30 April 2023, pemegang saham TLKM adalah Negara Republik Indonesia sebagai pengendali utama sebesar 52,091% dan masyarakat sebesar 47,909%.

PT Astra International Tbk

PT Astra International Tbk adalah sebuah perusahaan konglomerat multinasional. Astra International (ASII) didirikan pada tahun 1957 dengan nama PT Astra International Inc. Bidang usaha Astra terdiri dari otomotif; jasa keuangan; alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi; agrobisnis; infrastruktur dan logistik; teknologi informasi; dan properti. Pada 4 April 1990 ASII menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dalam 3 tahun terakhir laba bersih entitas induk ASII terpantau terus bertumbuh.Pada tahun 2020 ASII membukukan laba bersih entitas induk senilai Rp16,2 triliun, Rp20,2 triliun pada 2021 dan Rp28,9 triliun pada 2022.

Per 30 April 2023, pemegang saham ASII adalah Jardine Cycle & Carriage Limited sebesar 50,11% dan Masyarakat sebesar 49,89%.

Baca Juga: Teori-teori Investasi yang Bisa Membuatmu Semakin Cuan 

Setelah mengetahui apa saja rekomendasi saham untuk pemula, kamu dapat mempertimbangkan saham-saham di atas untuk kamu analisa lebih lanjut. Kamu dapat memulai investasi saham dengan menyesuaikan investasi kamu dengan profil risiko kamu. Kabar baiknya, buat kamu semua yang merupakan investor reksadana di Bibit, kini kamu juga dapat berinvestasi saham melalui aplikasi Bibit lho. Caranya mudah, cukup upgrade akun Bibit mu menjadi Bibit Plus. 

Disclaimer:

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu.