Cara investasi reksa dana bukan persoalan sulit. Aktivitas ini tidak perlu lagi membuatmu bingung, harus mulai dari mana dan tanya ke siapa. Kemunculan berbagai platform investasi reksa dana online yang menawarkan produk-produk reksa dana, tips-tips, dan pengetahuan investasi dapat kita andalkan. Lalu, bagaimana cara investasi reksa dana yang tidak hanya mudah, tapi berpotensi cuan? Yuk, simak langkah-langkahnya berikut ini.
Miliki Rekening Bank
Investasi reksa dana berarti membeli produk reksa dana dari agen penjual reksa dana, seperti bank dan aplikasi reksa dana online. Untuk itu kamu perlu memiliki rekening bank untuk menyetor dana ke agen penjual tersebut. Zaman sekarang sebenarnya beli reksa dana bisa juga dengan menggunakan e-wallet, misalnya di Bibit yang menyediakan metode pembayaran GoPay, ShopeePay, dan LinkAja.
Meski begitu, memiliki rekening bank tetap diperlukan. Karena nanti rekening itu akan digunakan sebagai rekening pencairan reksa dana. Itulah mengapa rekening bank menjadi salah satu tahap investasi reksa dana yang penting.
Namun, kalau banyak di antara kamu sudah punya rekening bank pribadi, bisa langsung daftarkan rekening itu buat rekening pencairan. Jika ada yang belum punya, bisa buka langsung di bank atau membuka rekening bank secara online. Misalnya, membuka rekening Bank Jago melalui aplikasi Bibit.
Daftar ke Agen Penjual Reksa Dana (APERD)
Di era digital seperti sekarang kebutuhan apa pun dapat dipenuhi lewat genggaman. Investasi reksa dana tak luput dari perkembangan ini, di mana Agen Penjual Reksa Dana (APERD) kini sudah bertransformasi menjadi platform investasi reksa dana online. Nah, untuk menikmati kemudahan cara investasi reksa dana ini, kita harus mendaftar dulu ke APERD online. Cara daftar investasi reksa dana gampang, lantaran segala hal ini dapat dilakukan secara online.
Beberapa persyaratan yang biasanya diperlukan untuk registrasi ke APERD online ini antara lain, e-KTP, rekening bank pencairan, tanda tangan digital, dan kesediaan menjawab pertanyaan-pertanyaan untuk penentuan profil risiko. Jika kamu tertarik investasi reksa dana di Bibit, silakan baca cara daftar reksa dana di Bibit ini.
Ukur Kemampuan Keuangan
Reksa dana terdiri dari berbagai tipe. Mulai dari reksa dana saham yang terkenal berisiko tinggi, reksa dana obligasi yang berisiko "lumayan", sampai reksa dana pasar uang yang berisiko rendah. Kemudian hubungkan hal itu dengan uang yang kamu miliki sekarang. Berapa kira-kira yang siap diinvestasikan ke reksa dana?
Apabila kamu ingin untung besar tapi juga sudah siap rugi, tak ada salahnya memilih reksa dana saham. Selanjutnya, kalau kamu belum siap rugi dan cukup dengan return stabil, maka reksa dana obligasi bisa menjadi pilihan, dan dana pasar uang paling direkomendasikan. Namun, apa pun nantinya reksa dana yang kamu pilih, mulai dengan nominal yang sesuai kemampuan dulu, ya. Mampunya Rp50.000, langsung setor. Kurang dari itu, setor juga. Lalu tingkatkan pelan-pelan sampai rutin. Dalam satu atau dua tahun, kamu mungkin akan kaget dengan jumlah reksa dana hasil “Nabung Rutin” tersebut.
Fokus pada Tujuan Jangka Panjang
Setiap orang punya tujuan investasi. Bisa jangka pendek, menengah, dan panjang. Investasi jangka pendek pada reksa dana umumnya bertujuan “menyelamatkan” uang untuk memenuhi berbagai tujuan jangka pendek di bawah tiga tahun. Misalnya, membeli gawai baru, menyiapkan dana renovasi rumah, DP kendaraan, dan goals lain yang bisa diwujudkan dalam kurun tersebut. Keuntungan reksa dana dalam jangka pendek tetap ada, namun bisa jadi tidak akan begitu signifikan.
Beda halnya dengan investasi jangka panjang di atas 5 tahun lebih. Hal ini dikarenakan investasi jangka panjang dapat membantu mempertahankan nilai aset, bahkan meningkatkan nilai aset. Peningkatan nilai aset terjadi karena investasi dengan horison waktu ini memiliki efek compounding.
Secara sederhana, efek compounding adalah ‘bunga bergulung’ di mana kamu mendapat bunga dari hasil investasi yang kita lakukan sebelumnya. Tak hanya satu atau dua kali, tapi akan terus berlipat selama kamu menginvestasikan kembali keuntungan dari hasil investasi sebelumnya secara rutin.
Diversifikasi Portofolio
Walau reksa dana sudah merupakan diversifikasi dari berbagai efek, kamu tetap direkomendasikan melakukan diversifikasi dengan membagi porsi reksa dana di portofolio, sebagai salah satu cara investasi reksa dana yang menguntungkan. Contohnya, kamu investor pemula yang konservatif. Komposisi portofolio investasi reksa dana mu sebaiknya: 60% reksa dana pasar uang, 25% reksa dana obligasi, dan 15% reksa dana saham. Begitu pula sebaliknya, jika kamu investor agresif. Meski reksa dana saham akan dominan untuk investor tipe ini, tetap jangan lupakan reksa dana pendapatan tetap dan pasar uang dalam portofolio.
Di aplikasi investasi reksa dana seperti Bibit, melakukan diversifikasi sebenarnya lebih mudah. Karena platform investasi online ini memiliki fitur “Robo Advisor” yang akan membuat diversifikasi otomatis sesuai dengan tujuan investasi dan kemampuan finansial. Selain itu, untuk mempermudah cara investasi reksa dana untuk berbagai horison waktu, termasuk jangka panjang, Bibit menyediakan fitur Systematic Investment Plan. Melalui fitur ini kamu bisa mengatur berapa dana yang akan diinvestasikan rutin ke reksa dana, menentukan target waktu, dan investasi secara autodebet.
Cara menggunakan fitur ini mudah. Ikuti langkah-langkah berikut:
Klik SIP pada homepage
Pilih portofolio goals
Pilih reksa dana yang kamu mau
Isi nilai investasimu
Atur jadwal investasi rutin
Otomatis terdebit dari RDN Wallet, GoPay, Bank Jago
Info lebih lanjut penggunaan fitur SIP di Bibit, baca di sini
Diversifikasi tidak dapat dianggap sepele, karena strategi bisa mengoptimalkan keuntungan dan meminimalisasi risiko kerugian.
Baca Juga: Menggali Keuntungan Deposito dan Cara Menghitungnya
Itu dia cara-cara investasi reksa dana yang bisa mengantarkanmu pada keuntungan. Semua dapat kamu praktikkan secara bertahap (step by step) agar investasi reksa dana berjalan lancar.