Obligasi atau surat utang merupakan salah satu instrumen investasi yang tersedia dalam beberapa jenis, di antaranya adalah obligasi fixed rate (FR) dan obligasi negara ritel (ORI). Dengan membandingkan obligasi FR vs ORI, Anda bisa memilih salah satu yang tepat untuk dijadikan instrumen investasi. Makanya, yuk simak ulasan mengenai kedua obligasi tersebut di bawah ini.
Apa Itu Obligasi Fixed Rate?
Obligasi fixed rate atau obligasi FR merupakan obligasi atau surat utang dalam mata uang Rupiah yang diterbitkan oleh pemerintah. Obligasi fixed rate menawarkan kupon atau besaran bunga yang tetap pada para investornya, hingga nanti obligasi tersebut jatuh tempo. Obligasi FR yang diterbitkan oleh pemerintah ditandai dengan kode FR, yang diikuti dengan digit angka di belakangnya.
Besaran kupon obligasi fixed rate tergantung pada jangka waktu obligasi fixed rate yang diterbitkan oleh pemerintah, dengan minimum investasi sebesar 1 juta rupiah. Pembayaran kupon obligasi fixed rate akan dilakukan secara berkala setiap 6 bulan sekali, yang akan dikenakan pajak sebesar 10 persen.
Para investor obligasi fixed rate tak hanya bisa memperoleh imbal hasil dari kupon yang nilainya tetap, melainkan juga dari potensi capital gain apabila menjual obligasi di pasar sekunder dengan harga yang lebih tinggi dari harga belinya.
Pengertian Obligasi Negara Ritel (ORI)
Obligasi Negara Ritel (ORI) merupakan surat utang atau surat berharga negara (SBN) yang ditawarkan pada individu atau perseorangan WNI melalui mitra distribusi di pasar perdana. ORI ini hadir dalam bentuk tanpa warkat, serta nantinya dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Penamaan obligasi satu ini diawali dengan kode ORI, lalu diikuti beberapa digit angka di belakangnya.
Sama halnya dengan obligasi fixed rate, ORI juga menerapkan kupon atau suku bunga yang tetap. Namun, berbeda dengan obligasi fixed rate yang mana pembayaran kuponnya dilakukan per 6 bulan sekali, pembayaran atas kupon ORI dilakukan per bulan bagi para investornya. Minimal pembelian ORI sendiri adalah sebesar 1 juta rupiah dan maksimal 5 miliar rupiah.
Keuntungan Obligasi Fixed Rate (FR)
1. Imbal Hasil yang Tetap
Sesuai dengan namanya, obligasi fixed rate menerapkan kupon atau besaran suku bunga yang tetap. Penetapan kupon tetap ini membuat investor akan memperoleh imbal hasil yang tetap juga, walaupun nanti kondisi pasar modal sedang fluktuatif. Imbal hasilnya yang tetap ini membuat obligasi fixed rate cocok dijadikan sebagai salah satu sumber passive income.
2. Risiko yang Rendah
Jika Anda mencari instrumen investasi yang risikonya rendah, maka obligasi fixed rate yang diterbitkan oleh pemerintah ini merupakan salah satu jawabannya. Dibandingkan dengan risiko instrumen investasi lain di pasar modal, risiko obligasi fixed rate terbilang lebih rendah. Hal ini disebabkan karena pemerintah menjamin pemberian imbal hasil dan nilai nominal atau pokok pinjaman.
3. Cocok bagi Investor Pemula
Investor pemula umumnya masih merasa ragu dengan risiko yang mungkin dihadapinya, makanya instrumen investasi dengan tingkat risiko yang rendah cocok untuk dijadikannya pilihan. Mengingat obligasi fixed rate merupakan instrumen investasi berisiko rendah, maka cocok untuk dipilih oleh investor dengan profil risiko yang rendah seperti investor pemula.
4. Potensi Capital Gain
Keuntungan yang diperoleh oleh investor obligasi fixed rate tidak hanya dari kupon yang dibayarkan per 6 bulan saja, melainkan juga dari capital gain. Capital gain merupakan selisih harga beli dengan harga jual. Jika harga jual obligasi fixed rate yang dimiliki oleh investor lebih tinggi dibandingkan saat dibeli dahulu, maka investor akan makin diuntungkan.
Keuntungan Obligasi Negara Ritel (ORI)
1. Imbal Hasil yang Tetap
Sama halnya dengan obligasi fixed rate, Obligasi Negara Ritel (ORI) juga menerapkan kupon atau besaran bunga tetap. Maknanya, investor ORI juga akan memperoleh imbal hasil yang tetap nantinya. Kupon yang ditawarkan atas ORI sendiri lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata tingkat bunga deposito bank BUMN.
2. Pembayaran Kupon Setiap Bulan
Berbeda dengan obligasi fixed rate yang mana pembayaran kuponnya dilakukan setiap 6 bulan sekali, pembayaran kupon ORI dilakukan setiap bulannya. Jadi, Anda sebagai investor tidak perlu menunggu lama untuk bisa mendapatkan imbal hasil dari Obligasi Negara Ritel (ORI) yang dimiliki.
3. Tersedia di Pasar Perdana dan Pasar Sekunder
Jika obligasi fixed rate hanya tersedia di pasar sekunder, ORI malah tersedia baik di pasar perdana maupun pasar sekunder untuk diperjualbelikan oleh para investor domestik. Anda bisa memperjualbelikannya lagi di pasar sekunder setelah melewati minimum holding period, yang biasanya setelah pembayaran kupon pertama.
4. Potensi Memperoleh Capital Gain
Sama halnya dengan obligasi fixed rate, ORI juga berpotensi memperoleh capital gain, sehingga berkemungkinan mendatangkan keuntungan yang lebih banyak pada investornya. Tentu saja keuntungan atau capital gain tersebut bisa diperoleh jika nilai jual Obligasi Negara Ritel (ORI) tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan nilai belinya.
Baca juga: Mengapa Obligasi Disebut Fixed Income? Ini Penjelasannya!
Perbandingan Obligasi FR Vs ORI
Sebagai obligasi yang sama-sama dikeluarkan oleh pemerintah, obligasi fixed rate dan Obligasi Negara Ritel sama-sama memiliki risiko yang rendah, dengan kupon yang tetap. Adapun hal yang membedakan antara kedua obligasi ini seperti periode pembayaran kuponnya, serta pasar tempat dilakukannya jual beli dari obligasi ini.
Itulah tadi ulasan singkat mengenai obligasi FR Vs ORI. Kedua obligasi ini sama-sama bisa jadi pilihan oleh investor dengan profil risiko yang rendah, disebabkan karena jaminan pemerintah yang menerbitkannya. Jika Anda mencari instrumen investasi yang bisa mendatangkan imbal hasil yang tetap dan capital gain, maka keduanya bisa jadi pilihan.
Dimana Membeli Obligasi FR Online dengan Mudah
Saat ini ada banyak sekali platform investasi yang bisa kamu gunakan untuk membeli obligasi FR ataupun ORI. Namun, perlu kamu ketahui bahwa tidak semua platform memiliki kualitas yang sama dalam melayani investor untuk melakukan transaksi investasi.
Beberapa investor pemula yang belum berpengalaman di pasar keuangan mungkin akan bingung ketika menggunakan platform investasi secara online dengan tampilan dan fitur fitur yang kompleks. Kadang fitur kompleks ini ditujukan untuk investor berpengalaman, sehingga sulit digunakan investor pemula. Hal ini sering membuat keputusan investasi menjadi sulit bagi pemula.
Tetapi, ada juga beberapa platform yang memiliki tampilan lebih sederhana sehingga mudah dipahami pemula serta memberikan informasi yang juga tidak kalah lengkapnya. Salah satu platform dalam kategori ini adalah Bibit.
Aplikasi Bibit memiliki beberapa keunggulan sehingga sangat direkomendasikan bagi investor pemula. Beberapa keunggulannya antara lain adalah
1. Aman Berlisensi Otoritas Jasa Keungan (OJK)
Aplikasi Bibit sudah memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan sehingga investor tidak perlu khawatir lagi menggunakan Bibit untuk berinvestasi. Selain itu, seluruh instrumen investasi obligasi yang dijual juga terjamin keamanannya karena pembayaran pokok dan kuponnya 100% dijamin oleh negara Indonesia.
2. Bisa Diperdagangkan Kapan Saja
Kamu bisa melakukan penjualan Obligasi FR di Bibit kapanpun kamu mau. Hal ini karena obligasi FR dapat dijual sebelum jatuh tempo, sehingga bisa memberikan kesempatan bagi investor yang membeli di harga murah untuk menjual di harga yang lebih mahal.
3. Harga Lebih Kompetitif
Pada platform manapun, ketika investor melakukan transaksi Obligasi, pasti akan dikenakan spread pada harganya. Spread ini menyebabkan harga jual dan beli obligasi bisa berbeda pada satu waktu yang sama. Semakin rendah spreadnya makan semakin murah bagi investor. Di aplikasi Bibit kamu bisa mendapatkan harga beli lebih rendah, dan harga jual lebih tinggi, sehingga spread lebih rendah. Tanpa biaya tersembunyi.
4. Diversifikasi dalam Satu Aplikasi
Tidak dapat dipungkiri bahwa diversifikasi adalah penting dalam investasi. Inilah yang menjadi keunggulan Bibit juga. Selain Obligasi FR, investor juga bisa investasi Reksa Dana, SBN, dan Saham tanpa pindah aplikasi.
5. Pembelian Menggunakan Rekening Dana Nasabah (RDN)
Dengan adanya diversifikasi tentu akan menyulitkan bagi investor kalau harus memiliki rekening dana yang berbeda beda untuk setiap instrumen investasi. Tapi di aplikasi Bibit seluruh instrumen akan menggunakan satu metode pembayaran atau RDN baik untuk Obligasi FR, Reksa Dana, dan Saham.