Apa Saja Risiko yang Mungkin Dihadapi dalam Investasi Surat Berharga Negara? Simak Penjelasan Lengkapnya Ini!

You only do good work when you're taking risks and pushing yourself.

Pepatah itu mungkin akan ampuh diterapkan di dunia kerja untuk mencapai kesuksesan karir. Namun, di dunia investasi, berani mengambil risiko tak bisa selalu berhasil. Bahkan, risiko dalam investasi oleh banyak investor cenderung dihindari. 

Siapa yang mau portofolio investasinya merah semua? Siapa yang mau setoran dana investasi berkurang dari waktu ke waktu? Siapa yang mau goals keuangan yang didamba-dambakan dari hasil investasi hanya berujung pada kerugian? Pasti tidak ada. 

Karena itu, sebisa mungkin risiko investasi diminimalisir dengan strategi investasi tertentu. 

Risiko yang Mungkin Dihadapi dalam Investasi Surat Berharga Negara 

Kita sudah tahu bahwa Surat Berharga Negara (SBN) merupakan investasi yang sangat aman. Namun, sebagai instrumen investasi atau produk keuangan, SBN tetap memiliki risiko-risiko. Lantas, apa saja risiko yang mungkin dihadapi dalam investasi Surat Berharga Negara? Dilansir dari Kemenkeu.co.id, berikut risiko-risiko yang mungkin dihadapi dalam investasi SBN. 

Risiko Gagal Bayar

Risiko gagal bayar (default risk) merupakan risiko dimana Investor tidak dapat memperoleh pembayaran dana yang dijanjikan oleh penerbit pada saat produk investasi jatuh tempo kupon dan pokok. 

SBN sendiri sebenarnya tidak memiliki risiko gagal bayar mengingat berdasarkan Undang Undang Surat Utang Negara, negara menjamin pembayaran kupon dan pokok Surat Berharga Negara, seperti SBR, ST, dan ORI sampai dengan jatuh tempo. Lantaran dana pengembalian tersebut sudah tersedia dalam APBN setiap tahunnya. 

Kecuali, negara Indonesia bangkrut dan hancur, baik itu perekonomian maupun politiknya, kita tidak akan mengalami gagal bayar. Dan hal ini tak mungkin terjadi! 

Baca juga: Selain Investasi Paling Aman, Ini 5 Alasan Orang Perlu Memiliki Surat Berharga Negara

Risiko Pasar (Market Risk) 

Potensi risiko ini bisa berupa kerugian (capital loss) bagi Investor yang diakibatkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keseluruhan dari pasar keuangan, seperti perubahan suku bunga, perubahan fundamental ekonomi, dan kondisi politik yang tidak

stabil. 

Risiko kerugian dapat terjadi pada tipe-tipe SBN. Misalnya, penjualan ORI di Pasar Sekunder sebelum jatuh tempo pada harga jual yang lebih rendah dari harga belinya. 

Namun, tidak perlu khawatir. Karena risiko pasar dalam investasi ORI dapat dihindari apabila pembeli ORI di Pasar Perdana tidak menjual ORI sampai dengan jatuh tempo. Artinya, ia hanya menjual ORI saat harga jual (pasar) lebih tinggi daripada harga beli setelah dikurangi biaya transaksi. 

Sementara saat harga pasar turun, Investor tetap mendapat kupon setiap bulan sekaligus pelunasan pokok sebesar 100% (seratus per seratus) ketika ORI jatuh tempo. Inilah yang membuat ORI juga Surat Berharga lainnya dobel cuan. 

Risiko Likuiditas (Liquidity Risk) 

Selanjutnya adalah risiko likuiditas, yaitu kondisi saat Investor tidak dapat menjual atau mencairkan produk investasi dalam waktu yang cepat pada harga yang wajar. 

Risiko likuiditas (liquidity risk) dapat terjadi apabila Investor membutuhkan dana dalam waktu cepat namun SBN tidak dapat dijual pada harga yang wajar. 

Risiko ini dapat dihindari karena SBN jenis ORI dapat dijadikan sebagai jaminan dalam pengajuan pinjaman ke bank umum, lembaga keuangan lainnya, atau sebagai jaminan dalam transaksi Efek di pasar modal, atau dijual kepada Mitra Distribusi. 

Tidak Dapat Dijual di Pasar Sekunder 

Semua SBN dapat diperoleh di pasar perdana. Namun tidak setiap SBN dapat dijual di pasar sekunder. Sebut saja Sukuk Tabungan (ST) dan Saving Bond Ritel. Keduanya kerap disebut non tradable SBN karena sifatnya ini. 

Namun, baik ST maupun SBR dilengkapi fasilitas early redemption yang memungkinkan Investor mencairkan  dana investasinya sebelum jatuh tempo. Jadi tidak ada masalah, bukan? Saat memerlukan dana cepat, kamu tetap bisa melakukan redemption

Baca juga: Early Redemption dan Istilah-Istilah Penting dalam SBN

Jadi, apa risiko yang mungkin dihadapi dalam investasi Surat Berharga Negara? Hampir tidak ada jika melihat penjelasan di atas. 

Kabar baiknya, sebentar lagi pemerintah akan menerbitkan lagi salah satu produk SBN tahun 2022. Produk SBN tersebut adalah SR017. Ini tentu menjadi kabar baik buat kamu semua yang ingin investasi aman sekaligus menguntungkan serta berkontribusi langsung kepada negara. Sudah tak sabar? Tunggu tanggal penawaran resminya ya Agustus nanti! 

Dan agar semakin mudah investasi SBN, kamu bisa memperolehnya melalui aplikasi Bibit karena Bibit dipercaya sebagai salah satu mitra distribusi SBN.