Semakin banyak orang yang mulai belajar dan mencoba investasi sejak usia dini, karena saat ini akses investasi yang mudah dan terjangkau bagi semua kalangan. Hal ini dibuktikan dengan jumlah investor di pasar modal yang didominasi oleh Gen Z dan Gen Milenial. Meskipun begitu, masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Indonesia untuk menggalakkan edukasi kepada masyarakat tentang betapa pentingnya investasi.
Karena jumlah investor di pasar modal Indonesia tergolong masih sedikit dari total jumlah penduduk Negara ini, yaitu mencapai 11,58 juta investor per Agustus 2023. Sementara itu jumlah penduduk Indonesia sendiri mencapai 279,12 juta jiwa per semester I 2023. Dengan kata lain persentase investor pasar modal hanya sekitar 4,15% dari total jumlah penduduk Indonesia.
Maka dari itu, edukasi investasi masih perlu untuk dilakukan agar semakin banyak lahirnya investor baru di pasar modal. Nah, mari kita simak bersama 7 langkah mudah belajar investasi seperti berikut ini:
1. Mulai Investasi Sejak Dini
Compounding sangat berkaitan erat dengan investasi, compounding adalah melipatgandakan nilai suatu asset dari return atau imbal hasil, kemudian return tersebut direinvestment lagi ke aset pokok sehingga nilainya akan semakin bertambah dari waktu ke waktu.
Dengan metode compounding tersebut, memulai investasi sejak usia dini memang sangat diuntungkan. Karena rentang jangka waktu yang dimiliki untuk berinventasi menjadi lebih panjang. Selain itu, kamu juga akan memiliki waktu lebih untuk memahami bagaimana cara kerja dari masing-masing jenis instrumen investasi.
2. Menentukan Tujuan Investasi
Dalam memulai investasi tentunya diperlukan dulu adanya suatu tujuan investasi. Biasanya tujuan investasi ini disebabkan karena ada sebuah kondisi yang ingin diwujudkan yang berkaitan dengan jumlah dana yang dibutuhkan. Dengan begitu tujuan investasi akan menjadi lebih spesifik.
Contoh dari tujuan investasi ini beragam, misalnya seperti untuk persiapan pernikahan, membeli rumah, membeli kendaraan, dana kesehatan, dana pendidikan anak maupun untuk menyiapkan dana pensiun di hari tua. Jadi penting bagi kamu untuk memiliki tujuan investasi agar tidak salah dalam menentukan strategi investasi.
3. Menentukan Target Dana dan Jangka Waktu
Jumlah target dana dan lamanya jangka waktu investasi ini berkaitan erat dengan tujuan investasi. Hal ini karena semakin pendek jangka waktu investasi maka biasanya semakin besar pula alokasi dana yang diinvestasikan guna mencapai tujuan investasi, instrumen investasi yang dipilih juga terbilang memiliki risiko atau volatilitas harga yang rendah.
Misalnya kamu memiliki keinginan membeli kendaraan dalam jangka waktu 1 tahun ke depan. Dengan mengetahui jangka waktu yang tidak begitu panjang, maka sebaiknya kamu memilih instrumen yang aman dan rendah risiko seperti reksadana pasar uang atau reksadana pendapatan tetap dibandingkan memilih reksadana saham yang memiliki risiko dan fluktuasi harga yang tinggi.
4. Melakukan Diversifikasi
Guna meminimalisir risiko dan memaksimalkan potensi keuntungan investasi, sebaiknya kamu melakukan diversifikasi. Diversifikasi adalah mengalokasikan dana investasi ke beberapa instrumen investasi yang memiliki karakteristik berbeda, baik dari tingkat risiko maupun potensi keuntungannya.
Dengan memiliki beragam instrumen dalam portofolio investasi ini memiliki manfaat apabila ada satu instrumen yang mengalami kerugian akan di back up oleh keuntungan instrumen investasi lainnya. Jadi dengan begitu risiko kerugian menurun sekaligus mengoptimalkan portofoliomu untuk menghasilkan imbal hasil investasi.
5. Memilih Platform Investasi Terpercaya
Keamanan investasi tentu berhubungan dengan platorm investasi yang kamu gunakan. Sebaiknya pilih platform investasi yang sudah legal menurut hukum Negara, seperti aplikasi Bibit yang berizin dan diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD). Selain itu, sejak tahun 2022 Bibit juga resmi menjadi Mitra Distribusi (Midas) Surat Berharga Negara (SBN).
Jadi, selain reksadana di Bibit kamu bisa berinvestasi ke berbagai aset investasi lain seperti SBN, Obligasi FR dan juga Saham yang didukung oleh Stockbit Sekuritas melalui akun Bibit Plus. Dengan begitu, cukup dengan 1 aplikasi kamu bisa melakukan diversifikasi portofolio investasi dengan praktis.
6. Disiplin Untuk Rutin Investasi
Salah satu perilaku yang terbukti membantu investor mencapai tujuan investasinya adalah dengan disiplin berinvestasi secara berkala. Contohnya dalam investasi reksadana saham, kamu bisa menggunakan strategi Dollar Cost Averaging (DCA), strategi ini diperuntukkan bagi orang yang tidak memiliki waktu untuk memantau sendiri pergerakan saham setiap harinya.
Berinvestasi secara rutin juga membantumu menjadi konsisten dan menjadikan investasi sebagai suatu kebiasaan. Manfaatkan dengan baik fitur-fitur yang dimiliki platform investasi, contohnya fitur Nabung Rutin yang dimiliki Bibit. Fitur ini membantu investor konsisten investasi setiap bulan dengan mengirim push notification dan email di tanggal yang kamu tentukan.
Baca juga: Investasi Online Menguntungkan Dengan Reksadana
7. Pantau Kinerja Investasi Secara Berkala
Jika kamu sudah menyusun portofolio investasi, sebaiknya lakukan pemantauan secara berkala. Fungsinya untuk memastikan bahwa investasi kamu tetap sejalan dengan tujuan keuangan dan toleransi risiko kamu. Pemantauan rutin memungkinkan kamu untuk mengevaluasi kinerja portofolio kamu, mengidentifikasi perubahan pasar atau tren ekonomi yang dapat mempengaruhi investasi kamu serta mengambil suatu tindakan jika memang diperlukan.
Dengan memantau portofolio secara teratur, kamu dapat membuat keputusan yang lebih baik terkait alokasi aset, melakukan rebalancing jika diperlukan dan mengoptimalkan potensi keuntungan sambil mengelola risiko dengan lebih efektif.
Dalam upaya mendorong pertumbuhan jumlah investor di pasar modal Indonesia, edukasi investasi memainkan peran yang krusial. Dengan hanya sekitar 4,15% dari total penduduk Indonesia yang terlibat dalam pasar modal, perlu adanya peningkatan pemahaman mengenai manfaat dan cara berinvestasi. Jadi, ayo mulai belajar investasi bersama Bibit!