Seperti Apa Kisah Ruang Guru Hingga Eksis Sampai Sekarang?

Baru diluncurkan dua tahun lalu pada April 2014, kini Ruang Guru sudah mengelola 47.000 guru yang mengajar lebih dari 100 mata pelajaran di seluruh Indonesia. Lebih dari sekedar situs marketplace pencarian guru privat yang mempertemukan guru dan murid, kini Ruang Guru mulai melebarkan layanannya untuk merangkul elemen lain yang tidak kalah penting di dunia pendidikan Indonesia yaitu orang tua dan institusi pemerintah lewat sejumlah layanan dan fitur baru: sistem tata kelola pembelajaran digital (learning management system), tes online, aplikasi monitoring untuk orang tua, dan aplikasi untuk tutoring online. Hal ini dilakukan guna menyediakan akses pendidikan berkualitas lebih luas lagi bagi masyarakat. Bagaimana cerita Iman Usman menumbuhkembangkan Ruang Guru?

Susah cari guru untuk les GRE

Ide mendirikan Ruang Guru berawal dari kesulitan Iman di tahun 2013 mencari tutor GRE untuk persiapan kuliah S2 di Amerika. Informasi tutor yang dia dapatkan kurang meyakinkan karena tidak dibarengi dengan informasi yang pasti, akibatnya dia merasa seperti membeli kucing di dalam karung. Iman berpikir, mengapa tidak ada platform yang menyediakan informasi dan membantu banyak anak muda menemukan pengajar-pengajar sesuai kebutuhan masing-masing sementara banyak sekali platform belanja online yang menawarkan produk berbeda meski layanannya serupa.

Selalu tertarik dengan dunia pendidikan

Iman sendiri sudah memiliki ketertarikan terhadap dunia pendidikan. Dia merasa hidupnya berubah karena pengalamannya dididik dengan bagus di sekolah dan memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang berkualitas. Ia berpendapat semua orang harusnya mendapatkan kesempatan yang sama dalam mengakses pendidikan berkualitas.

Menurutnya, pendidikan dan kualitas sumber daya manusia adalah salah satu akar permasalahan Indonesia untuk maju. Di sinilah visi Iman untuk mewujudkan akses pendidikan berkualitas kepada semua orang muncul. Dari berbagai elemen dalam pendidikan, ia kemudian memutuskan untuk fokus kepada guru yang dianggapnya elemen paling penting, dibandingkan dengan konten dan infrastruktur. “Yes content and infrastructure is important, but without ensuring that a good teacher ada di ruang kelas ya semua percuma,” kata Iman.


Tidak semudah membalikkan telapak tangan

Mencoba menjawab permasalahan pendidikan tersebut dengan Ruang Guru, tentu Iman dihadapkan pada berbagai tantangan yang tidak mudah. Mengelola Ruang Guru merupakan pengalaman pertama Iman sebagai seorang wirausahawan. 

Model bisnis Ruang Guru yang berbasis teknologi membuat Iman harus siap menghadapi tantangan yang juga dihadapi technopreneur lainnya, seperti memastikan user interface dan user experience (sering disebut dengan istilah UI dan UX) mudah dipahami dan digunakan. Ini pekerjaan yang penuh pemikiran terstruktur agar layanan yang ditawarkan benar-benar bisa dimanfaatkan orang banyak.

Pengalaman Iman berkecimpung di berbagai Non-Governmental Organization membantunya menguatkan misi sosial Ruang Guru, meski ia akui cara menjalankannya menggunakan pendekatan yang sangat berbeda karena Ruang Guru sesungguhnya adalah sebuah perusahaan, bukan NGO yang bersifat nonprofit. Untuk memastikan rencana bisnisnya bekerja dengan baik, di tahun pertama Iman ikut mengajar sebagai guru privat – sebuah pekerjaan yang sebelumnya sudah pernah ia jalani saat SMA dan kuliah. Ia mengajar bahasa Inggris untuk semua tingkat, SD, SMP, SMA hingga orang dewasa. Pengalaman tersebut membuatnya memahami kebutuhan pemakai layanan Ruang Guru dengan lebih baik dan memunculkan program pelengkap seperti pelatihan bagi guru terpilih agar lebih baik dalam menghadapi murid dan orang tua. Itu adalah cara Iman untuk memahami konsumennya.

Keputusan tersulit yang pernah dilakukan

Banyak gagasan yang muncul untuk terus mengembangkan Ruang Guru sebagai platform penyedia akses pendidikan berkualitas. Bagi Iman, keputusan terberat yang pernah dia buat adalah menghentikan satu lini produk Ruang Guru. 

Keberanian untuk mengambil keputusan ini adalah satu karakteristik penting yang harusnya bisa dimiliki oleh seorang Wirausahawan Sosial, yaitu mau melakukan perubahan guna mewujudkan misi yang dimiliki. “Karena untuk terus ngejalanin sebuah produk, nggak bisa sekadar performanya OK, tapi perkembangannya harus betul-betul signifikan supaya kita bisa alokasikan sumber daya untuk terus ngembangin itu”, tuturnya.

Selain itu, menurut Iman, secara umum tantangan utama yang dihadapi Ruang Guru adalah mengedukasi pasar yang isinya bukan sekedar orang tua, murid, dan guru saja. “Kita kerja di sektor yang kompleks. Bukan sekedar mempertemukan antara supply dan demand, teknologi kita pakai untuk menghadirkan layanan yang dialami berbeda oleh setiap pengguna. Ada faktor eksternal yang kita nggak bisa kontrol, misalnya kebijakan dan infrastruktur.” Meski demikian, menyadari batasan-batasan yang ada seperti sumber daya dan faktor eksternal justru membantu Ruang Guru memfokuskan layanannya. Salah satu fitur terbaru Ruang Guru, yaitu Tes Online, kini telah mulai digunakan oleh Dinas Pendidikan beberapa pemerintah daerah seperti DKI Jakarta dan Sumatera Selatan. 

Investasi Ventura Capital untuk Ruangguru.com

Melihat gagasan cemerlang dari pendiri Ruangguru.com dalam mengembangkan kualitas pendidikan melalui Edtech membuat Ventura Capital menginvestasikan dananya.

Dikabarkan dana yang diinvestasikan menembus angka US$2 juta – US$5 juta atau sekitar Rp27,5 miliar – Rp68,7 miliar. Ventura Capital yang berfokus di Asia Tenggara terhubung dengan Lippo Group, konglomerat Indonesia, dimana salah satu partner-nya adalah John Riady, Direktur Lippo Group.

Anak Bangsa Bikin Bangga

Iman Usman memang salah satu anak bangsa yang mengharumkan negeri dan berdedikasi untuk mengembangkan pendidikan di Tanah Air. Tekad, semangat, jiwa sosial, dan rasa kepeduliannya memang patut untuk diacungi jempol.


Dan untuk Sobit yang masih mengejar impian, jangan pernah patah semangat untuk mewujudkannya. Kamu bisa memulai langkah pertama dengan cermat dalam mengelola keuangan, salah satu yang bisa dilakukan adalah memulai investasi. Sebagai pemula, Bibit jadi aplikasi yang paling cocok untuk kamu karena kamu bisa langsung investasi tanpa kebingungan karena teknologi Bibit secara dinamis akan menyesuaikan investasi kamu berdasarkan profil risiko dengan otomatis. Kamu tinggal pilih produk reksadana pilihan Robo Advisor dan rutin menabung dengan mengaktifkan fitur Auto Debit Gopay. Yuk, mulai investasimu di aplikasi Bibit sekarang juga!