Inilah Perjalanan Bisnis Ace Hardware dari Amerika Hingga ke Indonesia

Kita pasti sudah tidak asing lagi ya, dengan salah satu ritel perabotan rumah tangga bernama Ace Hardware. Sebagian besar dari kita pasti pernah berbelanja di ACE hardware yang menjual bidang perlengkapan rumah dan produk gaya hidup, di toko ritel yang identik dengan kombinasi logo merah dan putih tersebut. 

Hampir semua kebutuhan rumah tangga, hingga perkakas sangat mudah ditemukan di ace hardware, dari lokal brand sampai brand luar lainnya, sehingga sangat membantu kita. Tapi, seperti apakah kisah bisnis ace hardware Indonesia? Padahal, Ace Hardware Corporation adalah perusahaan ritel perabot rumah tangga dan perkakas Amerika Serikat. Lalu seperti perjalanannya hingga sampai Indonesia?

Berasal dari Amerika Serikat

Ace Hardware sendiri sejatinya berasal dari Oak Brook, Illinois, Amerika Serikat. Perusahaan ini menjadi peritel toko perkakas terbesar di di dunia. Nama awalnya ada Ace Stores yang berdiri pada 1924 dan berubah nama menjadi Ace Hardware Corporation pada tahun 1931. Jumlah toko Ace Hardware tumbuh secara dramatis setelah Perang Dunia II, menjadikan jumlah penjualan meningkat tiga kali lipat dari tahun 1940-an hingga 1959. Setelah pendiri dan presiden perusahaan, Richard Hesse pensiun pada tahun 1973, Ace Hardware dijual kepada peritel yang ingin menggunakan hak penjualannya.

Perusahaan ini pun menjadi perusahaan ritel berbasis koperasi. Hingga pada tahun 1985, Ace Hardware mencatatkan pemasukan hasil penjualan sebesar USD 1 miliar dan USD 5 miliar pada 2015. Pada 2016, Ace Hardware memiliki lebih dari 4.800 lokasi di 60 negara. Ace juga mengoperasikan 17 pusat distribusi di Amerika Serikat, dan tambahan fasilitas distribusi di China, Panama dan Uni Emirat Arab.

Berapa Modal yang Dibutuhkan untuk Bisnis Properti? Baca di sini

Bagaimana Bisa Sampai ke Indonesia?

Ace Hardware Indonesia telah berdiri sejak tahun 1995 sebagai anak perusahaan PT Kawan Lama Sejahtera. 

Kuncoro Wibowo merupakan warga Negara Indonesia kelahiran Jakarta 1956, yang merupakan pemegang tunggal toko ACE Hardware Indonesia sekaligus menjabat komisaris utama ACE Hardware Indonesia. Bisnis ACE Hardware dimulai di tahun 1995, dengan Kuncoro Wibowo sebagai pemegang lisensi utama.

Kuncoro memulai karirnya dengan membantu sang ayah Wong Jin, dengan berjualan perkakas di daerah Glodok, Jakarta Pusat bersama adik-adiknya. Toko yang dimiliki Wong Jin, ayah Kuncoro bukanlah toko retail yang besar, toko itu hanyalah toko berukuran 3×3 meter.

Pada tahun 1981 saat ayahnya wafat, Kuncoro memulai untuk semakin giat mengembangkan bisnis perkakas tersebut untuk menjadikannya lebih berkembang.

Kemudian akhirnya berekspansi dengan mendirikan PT ACE Hardware dan memiliki lisensi tunggal ACE Hardware, yaitu perusahaan perkakas yang berasal dari Amerika Serikat. ACE Hardware untuk pertama kalinya dibuka di Supermal Karawaci, Kota Tangerang.

Bisa dibilang, Kuncoro sangat jeli untuk melihat peluang bisnis yang menguntungkan buat masa depan. Siapa sangka kegigihannya yang awalnya hanya membantu ayahnya untuk cari pemasok dan menghadiri beragam pameran perkakas itu menjadi cikal-bakal hadirnya Grup Kawan Lama. 

Sampai hingga saat ini, Ace Hardware memiliki 156 toko yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk toko Ace Hardware terbesar di dunia di Living World Alam Sutera, Tangerang Selatan, Banten.

Kamu yang sedang berbisnis, kisah pemilik ace hardware ini bisa menjadi inspirasi mengembantkan bisnis mu lho. Selain kisah inspirasi ini, tetap jangan lupa, dalam berbisnis imbangi juga dengan berinvestasi ya, kamu bisa masukan keuntungan bisnismu di investasi reksadana di aplikasi Bibit, agar hasilnya bikin kamu semakin cuan!