Seperti Apa Kisah Awal Mula Hajar Aswad?

Hajar Aswad sedang menjadi pembicaraan hangat publik karena sebelumnya pemerintah Arab Saudi telah merilis foto penampakannya dengan resolusi yang tinggi. Hajar Aswad sendiri merupakan batu yang diyakini berasal dari surga dan diberikan kepada Nabi Ibrahim oleh malaikat Jibril. Lalu seperti apa kisah dari Hajar Aswad tersebut? Inilah ulasannya.

Hajar Aswad di Tanah Suci

Seperti disinggung sebelumnya bahwa baru-baru ini publik memang dibuat terkesima dengan penampakan Hajar Aswad yang dirilis oleh Pemerintah Arab Saudi. Ini karena foto Hajar Aswad yang berada di Ka’bah tersebut memiliki kapasitas hingga 49.000 megapiksel. Dengan tampilan ini maka batu yang diyakini berasal dari surga tersebut bisa dilihat dengan sangat jelas dan detail. Batu Hajar Aswad sendiri memang sangat populer bagi umat muslim yang datang ke tanah suci Mekkah karena selalu diinginkan untuk menciumnya.

Perubahan Warna Hajar Aswad

Konon dahulu kala Hajar Aswad yang ditemukan Nabi Ismail dan diletakkan Nabi Ibrahim ini bersinar terang hingga mampu menerangi seluruh jazirah Arab. Namun seiring waktu sinarnya kemudian semakin meredup dan sekarang berwarna hitam. Sebuah riwayat dari Ibn Abbas bahkan menyatakan Nabi Muhammad pernah berkata bahwa batu Hajar Aswad yang turun dari surga itu awalnya berwarna putih dan lebih putih dari susu. Perubahan warna batu Hajar Aswad ini menurut hadist Tirmidzi dikarenakan oleh dosa anak-anak Adam.

Perselisihan Peletakan Hajar Aswad

Saat Rasulullah berusia 30 tahun, terjadi perselisihan dengan kaum Quraisy terkait peletakan Hajar Aswad setelah renovasi bangunan akibat banjir. Perselisihan yang nyaris menimbulkan pertumpahan darah tersebut berakhir dengan kesepakatan dengan menunjuk seorang pengadil hakim untuk memutuskannya. Dari sini pengadil memutuskan Nabi Muhammad SAW yang meletakkannya.

Pada tahun 930 Masehi, batu Hajar Aswad pernah dicuri oleh pejuang Qarmatian yang merupakan sekte Syiah Ismaeeli dari Ka’bah. Tidak hanya mencuri Hajar Aswad, tapi pejuang Qarmatian itu juga menggeledah Makkah serta menodai Sumur Zamzam dengan mayat Muslim. Hajar Aswad sendiri dibawanya ke markas mereka di Ihsaa, Bahrain. Namun di tahun  952 Masehi, menurut sejarawan Al-Juwayni, batu Hajar Aswad tersebut dikembalikan ke lokasi aslinya.

Mencium Hajar Aswad

Hajar Aswad ini memang seringkali diinginkan setiap umat muslim yang datang ke Mekkah untuk menciumnya. Mencium Hajar Aswad ini dianggap merupakan sunnah Nabi Muhammad SAW karena Rasulullah yang selalu menciumnya setiap saat tawaf.

Dari kebiasaan Rasulullah mencium Hajar Aswad, para sahabat juga mengikutinya. Dari sinilah kemudian ada kebiasaan umat muslim untuk mencium Hajar Aswad ketika datang ke Mekkah.

Disebutkan di hari akhir atau hari kiamat nanti, batu dengan aroma unik ini akan bersaksi untuk semua orang yang menciumnya, dan imannya masing-masing orang tersebut. Sahabat Umar bin Khattab sendiri mencium Hajar Aswad dengan sebuah pernyataan untuk mematahkan anggapan bahwa islam memuja dan menyembah batu seperti Hajar Aswad. Apa yang dilakukan Umar sendiri hanya karena ingin meniru Rasulullah yang selalu menciumnya.

Baca juga artikel kita tentang ketentuan pemberian THR 2021 di sini.

Itulah kisah Hajar Aswad yang begitu populer di kalangan umat muslim. Dari sinilah maka sebagai umat muslim kita perlu untuk memahami kisah dan riwayat Hajar Aswad ini. Selain itu sebagai umat muslim kita juga harus bisa membuat menciptakan finansial yang selalu sehat. Nah caranya kamu bisa menjadikan investasi reksadana bersama aplikasi Bibit sebagai salah satu cara mencapai finansial yang sehat.