Pandemi Virus Corona atau COVID-19 bikin kehidupan sosial ekonomi terganggu. Ketemu teman atau kolega yang dulu mudah kini jadi sulit. Mau beli sesuatu pun tidak bisa leluasa seperti sebelum virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok, ini menyerang. Bete kan?
Namun kita tetap harus optimis bahwa bencana ini pasti berakhir. Upaya pemerintah yang menganjurkan work from home (WFH), menjaga jarak, dan #dirumahaja perlu kita dukung dengan sepenuh hati demi menghentikan penyebaran virus ini.
Selain itu, jangan lupakan upaya optimal untuk lebih mengenal Virus Corona, seperti mengetahui berapa lama virus bertahan dan bagaimana cara hidup virus? Hah, nggak salah tuh? Ya nggak dong. Begini, ketakutan kita itu biasanya berasal dari pengetahuan kita yang kurang akan sesuatu yang kita takuti tersebut. Dan dengan mengetahui, kita bisa melakukan tindakan preventif yang efektif untuk mencegah penyebarannya.
Baca 7 Cara Efektif Mencegah Penularan Virus Corona di sini
Jadi, sebenarnya berapa lama hidup Virus Corona dan bagaimana cara hidupnya? Dihimpun dari berbagai sumber berikut penjelasannya.
Lama Hidup Virus Corona di Permukaan Benda dan Udara
Berdasarkan hasil riset para peneliti Amerika Serikat yang diterbitkan di jurnal Nature seperti dilansir Kompas.com, Virus Corona bisa bertahan pada plastik dan stainless steel hingga 72 jam atau 3 hari. Di benda lain seperti tembaga, lama hidup Virus Corona sangat pendek yaitu hanya 4 jam. Di permukaan karus, masih menurut sumber yang sama, virus bertahan sampai 24 jam.
Penelitian dari Hong Kong University (HKU) menambahkan, waktu hidup Virus Corona cukup variatif. Dengan menguji berapa lama virus bisa bertahan dan menular bila terpapar pada berbagai permukaan di suhu ruangan, berikut hasil temuan HKU yang diterbitkan di jurnal The Lancet.
1. Kertas dan tisu: Kurang dari 3 jam.
2. Kayu yang telah diawetkan dan kain, seperti jaket laboratorium berbahan katun: Kurang dari 2 hari.
3. Kaca dan uang: Kurang dari 4 hari.
4. Stainless steel dan plastik: 4-7 hari.
Akan tetapi, Virus Corona ternyata masih bisa terdeteksi pada permukaan paling luar masker medis setelah tujuh hari berlalu. Malik Peiris, seorang pakar virologi klinis dan kesehatan publik HKU, mengatakan, inilah mengapa sangat penting untuk tidak menyentuh bagian luar masker jika kamu sedang memakainya.
Sementara di udara, virus ini ‘hanya’ bisa bertahan 3 jam setelah dikeluarkan melalui batuk dan bersin seseorang yang terinfeksi. Fakta ini berdasarkan hasil penelitian Neeltje van Doremalen, seorang pakar virologi di US National Institutes of Health (NIH), dan rekan-rekannya di Rocky Mountain Laboratories di Hamilton, Montana yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, seperti dilansir BBC Indonesia.
Bagaimana Cara Hidup Virus Corona?
Para ilmuwan yakin seperti dilansir Liputan6.com, bahwa Virus Corona punya hubungan dengan kelelawar, seperti halnya Virus SARS. Pusat Pengendali dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menyebut, virus ini lemah tanpa inang karena itu tidak bisa berkembang biak. Mereka menambahkan, COVID-19 berevolusi selama miliaran tahun dan menemukan tempat hidup (inang) baru di saluran pernafasan karena itu virus cenderung menginfeksi dan bereplikasi di tiga tempat yaitu di hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
Hal inilah yang membuat kita sekarang diwajibkan untuk meminimalisasi sentuhan ke bagian wajah, menjaga jarak dari orang-orang dengan gejala batuk dan bersin-bersin, dan rajin mencuci tangan karena meski Virus Corona bisa bertahan lama di permukaan benda, virus ini akan mati kalau dibersihkan dengan sabun dan antiseptik.
Berdasarkan semua uraian di atas baiknya kamu selalu membersihkan permukaan-permukaan benda yang sering kamu pegang. Ingatkan teman-teman, saudara, dan rekan-rekan kerja akan akan pentingnya #SalingJaga melawan Virus Corona. Sebarkan juga kabar baik ke mereka bahwa Bibit kini memberikan asuransi perlindungan dari virus corona dengan total cover biaya hingga 30 juta.