Makan sahur adalah suatu hal yang sangat disunnahkan dalam syari’at Islam menurut kesepakatan para ulama. Hal itu karena Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam sangat menganjurkannya dan mengabarkan bahwa pada sahur itu terdapat berkah bagi seorang muslim di dunia dan di akhirat.
Nah, di dalam sahur kita mengenal istilah Imsak. Imsak merupakan waktu yang dianjurkan untuk mengakhiri kegiatan sahur sekaligus tanda dimulainya kembali puasa sebelum memasuki waktu shalat subuh. Meski begitu, beberapa orang ternyata masih ragu dan merasa bingung tentang batas sahur yang sebenarnya. Apakah saat mendengar imsak atau adzan subuh? Biar kamu gak keliru, yuk simak penjelasan berikut ini!
Batas makan sahur yang sebenarnya adalah saat azan subuh berkumandang
Disunnahkan mengakhirkan sahur sampai mendekati waktu adzan subuh, sebagaimana Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam memulai makan sahur dalam selang waktu membaca 50 ayat yang tidak panjang dan tidak pula pendek sampai waktu adzan shalat subuh.
Melansir dari majalah An-Nashihah Vol. 7 yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag), hal tersebut dinyatakan dalam hadits Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu riwaya t Al-Bukhary dan Muslim:
“Kami bersahur bersama Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam kemudian kami berdiri untuk salat. Saya berkata (Anas bin Malik yang meriwaytkan dari Zaid,-pent.):
“Berapa jarak antara keduanya (antara sahur dan adzan)?”. Ia menjawab : “Lima puluh ayat”.” Dan dari hadits di atas, juga dapat dipetik kesimpulan akan disunnahkannya makan sahur secara bersama.
Sampai mendengar adzan subuh
Batas akhir bolehnya makan sahur sampai adzan subuh, apabila telah masuk adzan subuh maka hendaknya menahan makan dan minum. Hal ini sebagaimana yang dipahami dari ayat dalam surah Al Baqoroh ayat 187:
“Dan makan dan minumlah kalian hingga nampak bagi kalian benang putih dari benang hitam yaitu fajar, kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam.”
Harus langsung berhenti makan dan minum
Apabila telah yakin akan masuk waktu subuh dan seseorang sedang makan atau minum maka hendaknyalah berhenti dari makan dan minumnya.
Ini merupakan fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah yang diketuai oleh Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah, Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi’iy dan beberapa ulama lainnya berdasarkan Nash ayat diatas.
“Apabila salah seorang dari kalian mendengar panggilan (adzan) dan bejana berada di tangannya maka janganlah ia meletakkannya sampai ia menyelesaikan hajatnya (dari bejana tersebut).”
Apabila kamu ragu waktu subuh
Apabila seseorang ragu apakah waktu subuh telah masuk atau tidak, maka diperbolehkan makan dan minum sampai ia yakin bahwa waktu subuh telah masuk.
Hal ini berdasarkan firman Allah :
“Dan makan dan minumlah kalian hingga nampak bagi kalian benang putih dari benang hitam yaitu fajar, kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam.” (QS. Al-Baqaroh ayat 187).
Ayat ini memberikan pengertian apabila fajar subuh telah jelas nampak maka harus berhenti dari makan dan minum, adapun kalau belum jelas nampak seperti yang terjadi pada orang yang ragu di atas masih boleh makan dan minum.
Gimana, sudah tahu kan sekarang kapan batas sahur yang paling baik menurut penjelasan ulama? Jangan sampai terlewat lagi ya, Sobit! Nah, bukan hanya sahur saja nih yang jangan sampai terlewat, menjalankan investasi reksadana juga nggak boleh tertunda! Apalagi sekarang mau investasi mudah banget dilakukan dari smartphone-mu. Install aplikasi Bibit sekarang juga, dan mulai investasimu mulai dari dana serendah Rp 100.000 aja. Psst, jangan lupa manfaatin promo dari Gopay dan LinkAja supaya dapat cashback-nya!