Surat elektronik atau email merupakan salah satu wujud teknologi yang terus berkembang sejak awal kemunculannya. Salah satu perkembangan dari email yang bisa kita saksikan sekarang adalah semakin banyaknya perusahaan penyedia layanan email yang bermunculan. Dari sini juga kita bisa menyaksikan perubahan yang terjadi pada penguasa email dulu yakni Yahoo. Seperti kita tahu bahwa Yahoo Mail yang pernah berjaya di masanya kini telah tergeser popularitasnya oleh Google Mail atau Gmail. Lalu seperti apa kabar dari akun email Yahoo kita setelah lama tidak digunakan? Berikut informasinya.
Perkembangan Yahoo Mail, Dari Kejayaan Hingga Keterpurukannya
Diawal tahun 2000, Yahoo Mail memang menjadi raja dengan menguasai pangsa pasar layanan surat elektronik (email) di berbagai penjuru dunia termasuk Indonesia. Bahkan di Indonesia sendiri pengguna Yahoo Mail kala itu menjadi yang paling banyak di Asia Tenggara. Namun dalam perkembangan satu dekade kemudian, Yahoo mendapati tingkat persaingan yang sangat ketat dari Google hingga membuatnya harus tersingkir. Setelah banyak orang yang berpindah ke Gmail, akun email Yahoo pun mulai banyak ditinggalkan. Untungnya, meski banyak berhembus isu yang menyatakan Yahoo akan tutup karena bisnis yang terus terpuruk, namun akses ke Yahoo Mail sampai saat ini bisa kita lakukan.
Akuisisi Yahooo oleh Verizon
Setelah mengalami beberapa pergantian CEO, Yahoo memang diketahui terus mengalami penurunan bisnis. Dari kesalahan strategi hingga kepemimpinan yang dianggap tidak menghadirkan perubahan, membuat Yahoo pada tahun 2017 harus diakuisisi oleh Verizon Communications dengan saham penuh sebesar 4,83 Miliar Dollar Amerika.
Sayangnya akuisisi yang dilakukan Verizon ternyata masih belum membawa impact terhadap pertumbuhan perusahaan. Hal ini mulai terlihat di tahun 2018 ketika Yahoo harus menutup layanan pesan instan Yahoo Messenger. Kenyataan pahit ini kemudian berlanjut di tahun 2019 dimana Yahoo mengumumkan akan menutup salah satu layanannya yaitu Yahoo Group.
Penutupan Layanan Yahoo Groups
Akibat penutupan Yahoo Groups pada 21 Oktober 2019 tersebut, para pengguna pun tidak bisa lagi mengunggah konten ke Yahoo Groups seperti Yahoo Mail dan Yahoo Messenger. Tidak hanya itu dari penutupan tersebut, semua konten yang ada pada Yahoo Groups akan dihapus sebelum akhir 2019 ini. Tepatnya di tanggal 14 Desember 2019 nantinya konten-konten seperti file pengguna, polling, link, foto, folder, database, kalender, percakapan, hingga riwayat pesan pengguna akan dihapus oleh pihak Yahoo.
Dari penutupan tersebut, pihak yahoo kemudian menyarankan pada pengguna untuk menyimpan dan mengunduh dokumen penting di Yahoo Groups. Hal ini dikarenakan Yahoo telah memastikan bahwa nantinya setelah masuk tahun 2020, semua dokumen akan hilang dan tak bisa lagi dikembalikan. Yahoo Groups sendiri adalah tempat di mana para pengguna menghadirkan sebuah forum diskusi secara online berdasarkan topik yang diminati masing-masing.
Yahoo Mail yang Masih Bisa Diakses
Sayangnya kita tidak mendapati penjelasan dari pihak Yahoo Mail mengenai alasan mengapa mereka menutup layanan Yahoo Groups. Tapi yang telah menjadi kepastian yaitu walau Google Groups ditutup, kita masih bisa menggunakan Yahoo Mail. Yahoo Mail yang masih bisa diakses ini disebabkan oleh pandangan CEO yang menganggap bahwa Yahoo Mail adalah salah satu layanan Yahoo paling populer. Selain email, layanan Google Groups lain yang masih bisa diakses yaitu foto di Flickr.
Baca juga artikel kita tentang kenapa di browser muncul yahoo search indonesia di sini.
Itulah kabar mengenai Yahoo Mail lama kita saat ini terkait dengan perkembangan perusahaan yang terus terpuruk. Jadi walau Yahoo Mail sudah tergeser popularitasnya dari Google Mail karena kalah persaingan, tapi jangan khawatir karena layanan email tersebut masih bisa digunakan. Dan supaya kita bisa menjemput finansial yang selalu sehat setiap waktu, maka kegiatan investasi perlu dilakukan. Sedangkan pilihan investasi terbaik nan menguntungkan untuk kamu coba yaitu investasi reksadana bersama aplikasi Bibit.