Tips Sukses Nabung untuk Qurban

Hari Raya Idul Adha segera tiba. Salah satu kegiatan khusus pada perayaan Hari Raya Idul Adha adalah adanya penyembelihan hewan kurban, bisa kambing atau sapi. Hewan kurban yang sudah disembelih, dibersihkan, dan dipotong-potong, kemudian dibagikan kepada mereka yang membutuhkan. Esensi berkurban adalah berkorban dan berbagi dengan sesama. Setiap Muslim pasti ingin menjadi bagian dari mereka yang berbagi. Untuk ini, ada dana yang harus disiapkan untuk membeli hewan kurban.

Meski begitu, bukan berarti berkurban hanya bisa diwujudkan oleh yang memiliki cukup harta atau hanya oleh orang kaya. Masyarakat dengan penghasilan atau gaji pas-pasan pun bisa berkurban dengan cara menabung. Memiliki penghasilan atau gaji hanya Rp4 jutaan per bulan pun bisa kamu kelola hanya dalam setahun untuk mewujudkan impian berkurban.

Cara menabung Supaya Bisa Berkurban

Beberapa lembaga amil zakat dan bank ada yang mengadakan tabungan khusus kurban. Kamu bisa mengecek secara online, program tabungan khusus ini. Setoran pertamanya relatif terjangkau. Ada yang mematok setoran awal Rp50.000, kemudian menyisihkan setiap bulan Rp25.000. Sementara, ada pula yang menentukan setoran awal hingga Rp500.000. 

Mengutip Lifepal, Juli 2020, cara ini efektif bagi mereka yang selama ini sulit untuk disiplin dalam mengatur keuangan. Selain itu, bisa menumbuhkan kebiasaan konsisten menabung untuk tujuan berkurban. Dengan memiliki tabungan dan alokasi khusus kurban juga membuat arus uang kamu terjaga, serta tidak mengganggu alokasi untuk kebutuhan lainnya.

Bagi mereka yang selama ini selalu disiplin dan terbiasa tertib anggaran pribadi, tak memerlukan tabungan khusus ini. Mengapa? Biasanya, orang seperti ini sudah memiliki komitmen dan tahu alokasi anggarannya, termasuk untuk hewan kurban. Atau jika kamu ingin mendapatkan imbal hasil lebih tinggi, bisa menabung dalam bentuk lain seperti deposito, emas, atau reksa dana, meski tujuannya untuk membeli hewan kurban. 

1. Arisan kurban

Arisan kurban juga bisa jadi salah satu strategi. Pernah mencobanya? Jika belum, cobalah ajak teman-teman atau keluarga untuk mengadakan arisan ini. Besarannya tentu menyesuaikan jumlah orang yang ikut dalam arisan ini. Contoh praktiknya, misal disepakati bahwa hewan kurban yang dipilih adalah sapi. Satu ekor sapi merupakan kurban tujuh orang. Maka, bisa dicari tujuh orang yang sepakat untuk mengadakan arisan. Seperti dalam simulasi di atas, harga sapi tahun depan pilih saja di angka Rp 3,2 juta per orang. Maka, per orang setiap bulannya harus memasok uang arisan Rp290.000, dengan asumsi arisan berlangsung selama 11 bulan. Ketika Idul Adha tiba, semua orang yang ikut arisan ini akan tercatat sebagai mudahhy atau orang yang berkurban. Sama halnya jika kamu atau beberapa teman ada yang ingin berkurban kambing, perhitungannya sama seperti di atas.

Secara umum, arisan kurban ini tak jauh berbeda jika kamu memilih membuka tabungan khusus kurban di lembaga zakat atau bank. Karena sama-sama menyisihkan uang secara rutin setiap bulan. Bedanya, mungkin akan lebih bersemangat dan saling mengingatkan untuk memasok uang arisan yang  tujuannya untuk kurban ini. Anggota arisan dituntut komitmennya untuk selalu membayar setiap bulan.

2. Menabung secara mandiri

Menabung secara mandiri juga bisa jadi pilihan. Namun, perlu komitmen kuat kamu untuk disiplin menyisihkan uang setiap bulan dan tak mengganggu gugat alokasi untuk berkurban ini. Jika kamu merasa bisa menjaga ini, tak ada salahnya menyisihkan di rekening yang sudah kamu miliki tanpa membuat kembali rekening baru.

3. Menyisihkan uang setiap hari

Cara konvensional dengan menabung di celengan juga bisa kamu coba, lho! Misalnya, setiap hari kamu menyisihkan Rp10.000 secara konsisten. Masukkan ke kaleng atau celengan yang tak memiliki kunci atau tidak bisa dibuka. Dalam sebulan, uang yang terkumpul Rp300.000. Dalam setahun ke depan, celengan kamu sudah terisi sekitar Rp3,6 juta. Lebih dari cukup untuk berkurban kambing maupun sapi.

Baca juga : Tips Nabung Cepat Buat Membeli Rumah Cash

Sekarang cara menabung supaya bisa berkurban mana yang sebaiknya dipilih? Semua kembali kepada pribadi masing-masing, dengan mempertimbangkan sejauh mana kamu bisa disiplin dan konsisten menyisihkan uang. Jika untuk nongkrong ada budget yang bisa dikeluarkan, kenapa nggak mencoba menyisihkannya untuk berkurban? Berbagi untuk kebaikan, pasti akan mendatangkan kebaikan. 

Kamu bisa mengumpulkan uang qurban di tahun depan dengan menabung rutin di reksadana Bibit. Bagaimana caranya? Yuk, simak penjelasannya di bawah!

Menabung untuk Qurban dengan Fitur Goal Setting

Sekarang kamu bisa merencanakan investasi sesuai tujuan kamu. Kamu bisa rencanakan investasi untuk membeli hewan qurban.

Kamu tinggal tentukan berapa uang yang ingin kamu kumpulkan untuk tujuan kamu, Bibit akan bantu hitung berapa nilai yang perlu kamu tabung setiap bulannya untuk mencapai tujuan kamu.

Salah satu jenis hewan yang bisa disembelih dalam kurban adalah kambing ternak. Berdasarkan informasi dari salah satu situs jasa pemesanan kurban online, harga seekor kambing berukuran besar sekitar Rp3,7-Rp 4 juta.

Bagi umat Islam yang hidup di kota besar seperti Jakarta dan sekitarnya, dengan penghasilan Rp 4 jutaan per bulan mungkin butuh waktu tidak singkat untuk bisa mengumpulkan uang tersebut. Sebab biasanya gaji habis untuk memenuhi kebutuhan hidup bulanan. Meski begitu, jika ada niat yang kuat bukan tidak mungkin berkurban bisa dilakukan oleh orang yang hidupnya pas-pasan.

Sisihkan 10 ribu per hari atau Rp300 ribu per bulan. Maka dalam waktu satu tahun uang akan terkumpul menjadi Rp3,6  juta jika ditempatkan di produk tabungan. Namun jika kamu menempatkannya pada produk investasi, seperti reksadana, maka uang tersebut akan berkembang jauh lebih besar.

Maka, uang yang semula hanya terkumpul Rp3,6 juta telah berkembang menjadi Rp3,72 juta lebih hanya dalam kurun waktu satu tahun. Kamu bisa langsung membeli kambing. Bandingkan jika hanya dengan ditabung di produk tabungan biasa, maka hasilnya belum cukup untuk membeli kambing kurban.

Instrumen investasi yang dipilih pun disesuaikan dengan tujuan investasi. Sehingga dalam mewujudkan impian berkurban hanya dalam waktu satu tahun dan penyisihan Rp10 ribu per hari atau Rp 300 ribu setiap bulan, maka reksadana pendapatan tetap dapat menjadi pilihan karena dapat menghasilkan return yang relatif tinggi karena terdapat obligasi dalam aset portofolionya, namun memiliki resiko yang lebih rendah dibandingkan reksadana saham.

Baca juga : 5 Tips Menabung Untuk Kaum Millenial

Gimana Cara Pakai Fitur Goal Setting?

Berikut ini adalah panduan penggunaan fitur goal setting di aplikasi Bibit.

Keterangan:

1. Klik Portfolio, lalu klik Tambah Portfolio.

2. Pilih Tujuan Investasi Kamu di antara 12 pilihan yang ada, lalu klik Terapkan.

3. Kamu bisa ubah nama portfolio sesuai keinginan kamu misal “Hewan Qurban”, tentukan Berapa Uang Yang Harus Terkumpul dan Kapan Kapan Kamu Ingin Tujuan Ini Tercapai, lalu klik Lanjut.

4. Kamu akan mengetahui berapa uang yang sebaiknya ditabung setiap bulan untuk tujuan investasi kamu, lalu klik Simpan.

5. Klik Simpan Hasil.

6. Portfolio baru berhasil ditambahkan, klik Investasi Sekarang atau Set Nabung Rutin untuk mulai nabung reksadana demi tujuan investasi kamu.

Bagaimana mudah sekali kan, Sobit? Yuk, mulai nabung rutin di Bibit agar ibadah qurban terlaksana segera!