Cara Mengatur Keuangan untuk Kamu yang Sudah Berumah Tangga

Semakin hari kebutuhan akan semakin meningkat. Apalagi untuk orang yang sudah berumah tangga, akan ada banyak sekali anggaran yang harus dikeluarkan tiap bulannya. Apalagi kadang ada saja kebutuhan di luar dugaan yang mengharuskan kamu mengeluarkan uang yang melebihi anggaran bulanan. 

Mengatur keuangan bukanlah hal yang mudah dilakukan, apalagi untuk orang yang sudah berumah tangga. Jika tidak diatur dengan baik, yang ada kamu dan pasangan akan kewalahan sendiri karena uang pemasukan bisa tiba-tiba habis padahal masih banyak kebutuhan yang harus dipenuhi.

Oleh karena itu, sudah saatnya kita mengetahui cara mengatur keuangan rumah tangga untuk membantu memiliki arus keuangan yang lebih baik dan lebih sehat. 

Beberapa cara ini bisa coba kamu lakukan untuk mengatur keuangan agar pendapatan dan pengeluaran kamu lebih seimbang dan tentunya bisa berhemat. 

Buat daftar pengeluaran

Dimulai dengan membuat daftar pengeluaran apa saja yang dilakukan di bulan ini. Terutama untuk yang lebih diprioritaskan seperti cicilan bulanan dan kebutuhan pokok lainnya yang memang wajib dibeli setiap bulannya. 

Setelah mengetahui pengeluaran aja saja yang harus dikeluarkan, cobalah mulai mengalokasikan dana untuk setiap kebutuhan yang ada pada daftar. Untuk cara ini, kamu bisa menggunakan aplikasi gratis maupun menggunakan tabel spreadsheet di Excel. Hal ini akan membantu kamu untuk menghitung setiap jenis pengeluaran, dan melihat perlu tidaknya mengalokasikan uang sebanyak itu.


Buat kalender tagihan

Untuk membuat keuangan rumah tangga yang lebih teratur, ada baiknya kamu membuat kalender tagihan setiap bulannya. Tandai setiap tanggal berapa saja kamu harus membayar tagihan-tagihan seperti rumah, tagihan listrik atau air, membayar uang sekolah anak, dan tagihan lainnya.

Biasakan untuk teratur melakukannya di awal bulan, setidaknya paling lama di tanggal 10 setiap bulan. Walaupun terlihat sepele, hal ini akan membantu kamu menjadi lebih teratur dalam mengatur keuangan dan tentunya terhindar dari biaya denda.  


Siapkan Dana Darurat

Salah satu yang paling penting dari cara mengatur keuangan rumah tangga adalah kamu harus menyiapkan dana darurat. Walaupun penting, tidak sedikit orang yang masih menyepelekannya. 

Dana darurat adalah dana yang dipersiapkan untuk digunakan dalam keadaan darurat, seperti apabila kamu jatuh sakit atau mungkin dipecat dari pekerjaan. Tujuannya tentu saja untuk jaga-jaga menggantikan penghasilan utama kamu di kondisi terdesak. Fungsi dana darurat akan sangat terasa ketika sumber penghasilan utama kamu benar-benar hilang, sehingga memang benar-benar tidak boleh digunakan sama sekali dan harus dialokasikan dalam sebuah rekening tabungan khusus. 

Dana darurat yang perlu disiapkan biasanya berdasarkan jumlah gaji bulanan. Kamu bisa mempersiapkan dana darurat sebanyak 3, 6, atau 12 kali dari jumlah gaji bulanan kamu. Biasanya bagi yang masih single, cukup 3 kali jumlah gaji.  


Jaga Rasio Hutang

Agar keuangan rumah tangga tetap stabil, jagalah rasio hutang kamu. Usahakan bagaimana pun caranya supaya tidak lebih dari 30% penghasilan utama. 

Jika tidak bisa menjaganya, yang ada pemasukan kamu setiap bulannya hanya habis untuk membayar hutang/cicilan saja. Selain itu, kamu juga harus memaksakan diri untuk memangkas kebutuhan lain yang tidak terlalu penting untuk kepentingan ini. Jangan sampai pengeluaran yang tidak terlalu penting hanya akan membuat keuangan kamu semakin terpuruk. 

 Gunakan uang tunai dan hindari kartu kredit

Kebanyakan orang menggunakan kartu kredit untuk berbagai pembayaran karena kemudahan yang ditawarkan. Maka dengan kemudahan inilah banyak orang yang terlena sehingga penggunaannya tidak terkontrol untuk membeli barang-barang yang disuka, namun tidak dibutuhkan. 

Untuk menghindari hal ini, tentunya kamu harus lebih sering menggunakan uang tunai. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan uang elektronik yang menawarkan lebih banyak kemudahan.

Mencari Penghasilan Tambahan

Manfaatkan waktu yang dimiliki untuk mencari penghasilan tambahan. Ada banyak cara untuk memperoleh tambahan penghasilan seperti: menjual pulsa, menjadi penulis lepas, jualan online, dan sebagainya yang terpenting tidak mengganggu pekerjaan utama. Dengan semakin banyak penghasilan tambahan, maka akan semakin banyak gaji yang dapat disisihkan untuk tabungan.

Sisihkan 10% gaji untuk dana pensiun

Tidak semua perusahaan di Indonesia menjamin adanya dana pensiun bagi tiap karyawannya, terutama bagi mereka yang bekerja di perusahaan swasta. Untuk itu, penting bagi kita sebagai orang tua untuk menyiapkan dana pensiun sendiri yang disisihkan dari 10% gaji kita maupun suami.

Bicarakan hal ini dengan pasangan, agar mendapatkan kesepakatan bersama. Setidaknya kelak saat pensiun dan tua nanti kita sudah memiliki uang simpanan untuk kebutuhan sehari-hari maupun kebutuhan mendesak lainnya.

Alokasikan pendapatan untuk Investasi, Tabungan, dan Asuransi

Sisihkan 25-30% dari total pendapatan untuk tabungan, asuransi, dan investasi. Misalnya 10% untuk tabungan, 5% untuk membayar premi asuransi kesehatan, dan 15% untuk investasi. Ketiganya mempunyai manfaat masing-masing. Tabungan bisa digunakan untuk membeli rumah, membayar keperluan tak terduga, dan lainnya. Sementara kesehatan terlindungi asuransi, dan investasi bermanfaat di masa depan.

Percayalah, jangan menunggu hari tua untuk mulai investasi. Bisa dibilang investasi merupakan salah satu cara membangun masa depan keuangan yang lebih baik.

Ada baiknya di usia muda dan produktif, hidup jangan sekadar berfoya-foya, hura-hura, tanpa memikirkan masa depan. Apalagi sampai menjadi konsumtif karena alasan gaya hidup aka status sosial. Tanpa disadari finansial Anda bisa jebol dan ujung-ujungnya menyesal. Jangan sampai hal ini terjadi lho! 

Saatnya, keuanganmu imbangi dengan investasi. Tapi...masih bingung mau investasi apa? Modalnya berapa? Terus gimana caranya? Tenang aja karena sekarang sudah ada aplikasi Bibit yang akan mengelola keuanganmu untuk investasi. 

Apa Saja Keistimewaan Bibit?

  1. Bibit adalah aplikasi reksa dana yang membantu kamu untuk MULAI berinvestasi dengan cara yang sangat mudah.

  2. Hanya dengan 1-klik semua orang bisa langsung investasi dengan optimal sesuai dengan level resiko kamu.

  3. Sudah Terdaftar dan Diawasi OJK.

  4. Reksadana Yang Terseleksi dan Berkualitas

  5. Gratis biaya transaksi/komisi

  6. Pembayaran Lewat GoPay dan Virtual Account

  7. Sangat praktis. Instan tanpa perlu bukti transfer. Bibit juga tidak mengenakan biaya transfer jika membeli reksadana dengan e-wallet.

  8. Kualitas Customer Support Yang Baik

  9. Cairkan dana investasi kamu kapan saja

  10. Bebas Pajak

 

 

Bibit dirancang khusus untuk membantu kamu memulai investasi terlepas dari umur, penghasilan, tujuan investasi, tingkat pemahaman terkait investasi. Karena kami percaya semua orang punya kesempatan yang sama untuk bisa berinvestasi dengan mudah. Terlebih untuk kamu yang sudah menikah dan harus mengelola keuangan rumah tangga dengan baik. Sudah tidak ada lagi alasan untuk menunda investasi kan?

Yuk, mulai investasimu sekarang juga dengan install aplikasi Bibit untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik.