Cara Membuat Kwitansi Pembayaran dan Contohnya

Kwitansi adalah sebuah dokumen yang penting dalam transaksi jual beli antara dua pihak atau lebih. Dengan adanya surat tersebut, maka penjualan akan dianggap sah karena pelanggan telah membayarkan tagihannya dan pihak penjual pun mendapatkan keuntungan dari hasil jual beli. Legalitas kwitansi bisa dipercaya jika penjual telah melakukan tanda tangan dan nota tersebut bisa dicantumkan ke dalam laporan keuangan.


Mungkin, sebagian orang menganggap jika kwitansi bukanlah hal yang terlalu penting. Namun, bagi para pemilik usaha, dokumen ini harus didapatkan apabila melakukan jual beli dengan pihak supplier. Sebab, kwitansi itu akan dimasukkan ke dalam biaya pengeluaran dan berpengaruh terhadap finansial bisnis. Sebenarnya, kwitansi bukanlah satu-satunya bukti pembayaran yang biasa digunakan oleh pelaku bisnis. Nota kontan, cek, faktur (Invoice), debit, hingga bilyet giro juga masih sering dipakai. Akan tetapi kwitansi pembayaran memang menjadi yang paling populer dan umum dibandingkan jenis lainnya. Lalu, bagaimana sih cara membuat surat tersebut?


Agar terlihat lebih profesional, ada beberapa hal penting yang harus tercantum di dalam sebuah kwitansi. Dua aspek yang paling penting adalah logo dari perusahaan dan juga tanda tangan karena kedua hal tersebut menjadi bukti jika transaksi bisa dilakukan. Beberapa aspek lainnya adalah:


  1. Nomor kwitansi: Untuk membedakan antara satu dan kwitansi lainnya. Biasanya, ditulis dengan menggunakan huruf dan abjad sesuai dengan keinginan pihak penjual.

  2. Nama lengkap: Memberikan informasi kepada siapakah kwitansi tersebut diberikan.

  3. Jenis produk: Dalam kwitansi pembayaran produk, jenis barang yang dibeli juga harus tertera, lengkap dengan jumlah kuantitas yang dibeli.

  4. Jumlah pembayaran: Total harga atau pembayaran yang harus dibayarkan oleh pihak pembeli.

  5. Tempat & tanggal transaksi: Isilah tempat dan waktu transaksi sesuai dengan terjadinya transaksi tersebut untuk mempermudah pelacakan terjadinya transaksi.

  6. Tujuan pembayaran: Jangan lupa untuk menulis tujuan pembayaran. Biasanya, kolom ini diisi dengan tujuan dilakukannya pembayaran ini. Contoh, jika kamu melakukan pembayaran untuk pembelian motor, maka, tulislah pembayaran motor dengan jenis dan hal lainnya yang berkaitan.

  7. Cap/Stempel: Untuk memperkuat legalitas dari kwitansi yang kamu miliki, kamu bisa memberikan cap pada kwitansi tersebut. Pemberian cap biasanya disesuaikan dengan cap perusahaan atau instansi dari perusahaan kamu.

  8. Tanda tangan dan materai: Di beberapa jenis kwitansi, tanda tangan diatas materai menjadi salah satu aspek kuat yang mengesahkan sebuah kwitansi.




Saat ini, kwitansi juga bisa dibuat secara otomatis melalui microsoft word ataupun microsoft excel. Kamu bisa menggunakannya secara gratis. Dan berikut adalah contoh kwitansi pembayaran yang bisa kamu ikuti untuk keperluan bisnismu.

Cara Membuat Kwitansi Pembayaran dan Contohnya.png

Itulah hal penting yang perlu kamu ketahui tentang contoh dan cara membuat kwitansi pembayaran. Semoga bermanfaat untuk membantu pembuktian keuangan usaha kalian. Nggak cuma kwitansi saja sebagai bukti pembayaran, pembelian reksadana juga sudah ada buktinya, lho. Di aplikasi Bibit akan ada bukti pembelian reksadana yang dikirimkan Bank Kustodian via email atau surat langsung ke rumahmu. Jadi, pilih reksadana yang jelas dan aman, ya!