Category: keuangan
Akhir tahun 2019 dan awal tahun 2020, ramai diperbincangkan bahwa generasi millennial akan kesulitan untuk beli rumah. Beberapa faktor penyebabnya antara lain harga properti yang semakin tinggi sekaligus gaya hidup generasi ini yang terkenal boros.
Alhasil, rumah, berdasarkan hasil riset Bisnis.com dan Tirto.id, bukan menjadi prioritas generasi millenials karena mereka lebih banyak menghabiskan uangnya untuk lifestyle seperti liburan, beli tiket konser di luar negeri, hingga beli fashion dan gadget terbaru.
Padahal, rumah sangat penting mengingat selain bisa menjadi aset investasi masa depan, rumah adalah salah satu syarat untuk bisa menjalani hidup yang berkualitas. Apalagi, kamu-kamu nantinya akan berkeluarga dan punya anak. Kalau tidak punya rumah, mau tinggal di mana? Ngontrak seumur hidup? Jangan deh!
Di kesempatan ini, kita bedah dua cara yang sering digunakan untuk bisa dapat rumah, yaitu beli secara kredit atau lazim disebut KPR atau beli secara cash.
Temukan trik-trik biar duit gaji bisa ditabung setiap bulan DI SINI
Beli Rumah KPR
Di Indonesia, beli rumah secara mencicil biasa disebut rumah KPR atau kredit kepemilikan rumah. Setiap bank di Indonesia memiliki produk KPR untuk melayani kebutuhan nasabahnya akan rumah layak huni. Kalau kamu ingin membeli rumah KPR, yang umum dijadikan syarat utama adalah rumah tersebut bisa diakses dengan mobil. Ini untuk memudahkan pihak bank untuk mensurvei rumah bidikanmu.
Beda lagi dengan KPR atas kerja sama bank dan developer di sebuah kompleks perumahan atau cluster. Untuk rumah KPR jenis ini, persyaratan di atas tidak berlaku. Karena tata letak rumah menjadi tanggung jawab developer. Mendapatkan rumah KPR memiliki banyak kelebihan, meski ada juga kekurangannya. Simak poin-poinnya berikut ini.
Kelebihan
- Down payment terjangkau. Umumnya 15% dari harga keseluruhan rumah. Bahkan sekarang, tak jarang ada developer yang menawarkan DP 0%
- Tidak perlu menunggu lunas, kamu sudah bisa menempati rumah setelah membayar sejumlah DP yang telah disepakati
- Kebutuhan lain bisa dipenuhi karena jumlah cicilan perbulan bisa kamu pilih sesuai dengan kemampuan.
- Pengurusan legalitas rumah KPR atau surat-surat biasanya sudah termasuk program bank atau developer sehingga kamu tinggal terima beres untuk pengurusan dokumen-dokumen berharga.
Kekurangan
- Pengajuan cukup ribet. Untuk kamu yang bekerja biasanya harus menyiapkan rekening koran, slip gaji, surat keterangan kerja, fotokopi ijazah, akta kelahiran, dan dokumen penting lainnya. Kalau salah satu saja kurang, pengajuan rumah KPR gagal
- Harga rumah jadi lebih mahal. Sebagai contoh, harga rumah tunai adalah Rp250 juta. Sementara saat kamu mengubahnya menjadi cicilan selama 5 tahun, harganya bisa melonjak jadi 400 juta. Hal ini disebabkan rumah KPR akan dikenakan bunga oleh institusi yang menyelenggarakannya
- Umumnya sertifikat hak milik (SHM) ditahan terlebih dulu sampai cicilan rumah KPR lunas
Bagaimana trik nabung cepat buat beli rumah? Temukan jawabannya DI SINI
Beli Rumah Tunai
Beli rumah tunai adalah kebalikan dari beli rumah KPR. Sepertinya tidak perlu berpanjang-panjang lagi, berikut adalah kelebihan dan kekurangan beli rumah secara tunai
Kelebihan
- Tidak perlu memikirkan beban cicilan setiap bulan bahkan bertahun-tahun
- SMH akan diserahkan setelah kamu membayar lunas rumah tersebut
- Harga lebih murah dibandingkan dengan kredit, selain itu prosesnya pun biasanya lebih cepat
Kekurangan
- Butuh modal besar. Untuk seorang millennials yang baru bekerja atau belum punya tabungan cukup ini tentu saja masalah. Ketika hasrat ingin punya rumah sedang menggebu tapi kenyataan berkata lain, bisa memberikan efek lanjutan. Dana habis entah ke mana, rumah pun tidak ada rimbanya. Di titik ini, rumah KPR bisa menjadi opsi yang baik
- Meski harga lebih murah, tak jarang ada banyak oknum developer nakal yang memberikan harga cash dengan harga cicilan. Hati-hati untuk hal ini, dengan memeriksa track record developer terlebih saat ingin membeli rumah secara tunai.
Membeli rumah bukan perkara sulit. Asalkan kamu bisa merencanakan keuangan dengan baik untuk mencapai goals-mu tersebut. Salah satu caranya bisa dengan menabung dan investasi. Di Bibit Reksadana misalnya, ada fitur Goals Setting, untuk menantang kamu agar secara konsisten investasi dengan jumlah tertentu demi mewujudkan sebuah impian. Dengan target yang jelas, seperti berinvestasi untuk dapatkan rumah, kamu akan lebih termotivasi untuk secara rutin menyisihkan dana. Belum lagi, reksadana itu bisa memberikan cuan. Yuk investasi sekarang juga di Bibit Reksadana dengan download aplikasinya lewat AppStore atau Google Play.