Apa Bedanya Asuransi Pendidikan dengan Nabung Reksadana Pendidikan?

Dari sisi terminologi bahasa saja, asuransi dan investasi sudah berbeda. Asuransi misalnya, sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) asuransi adalah pertanggungan (perjanjian antara dua pihak, pihak yang satu berkewajiban membayar iuran dan pihak yang lain berkewajiban memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran apabila terjadi sesuatu yang menimpa pihak pertama atau barang miliknya sesuai dengan perjanjian yang dibuat)

Sedangkan investasi reksadana menurut rujukan yang sama adalah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.

Akan tetapi, kalau ditelusuri lebih lanjut, ada banyak persamaan antara asuransi dan investasi, yaitu dalam hal menyetor sejumlah dana untuk tujuan tertentu. Nah, dalam kesempatan ini, kita akan membahas dua hal yang serupa tapi tak sama, yaitu asuransi pendidikan dan nabung reksadana pendidikan.

BACA DI SINI: Cara Efektif Menabung untuk Membangun Rumah


Asuransi Pendidikan

Asuransi pendidikan merupakan salah satu produk asuransi yang tak jarang disebut asuransi anak. Hal ini disebabkan asuransi pendidikan berfokus dalam menyiapkan segala keperluan anak dalam hal pendidikan. Kita tahu setiap tahun biaya pendidikan meningkat, belum lagi keperluan lain seperti seragam, alat tulis, dan sebagainya yang perlu diperhitungkan.

Sementara dari sisi orangtua, risiko tidak pernah berkurang. Bisa saja suatu waktu orangtua kehilangan pendapatan karena suatu sebab, tapi karena adanya asuransi pendidikan, si Kecil tetap terlindungi.

Di Indonesia, asuransi pendidikan termasuk familiar di antara para orangtua. Indikatornya banyak perusahaan asuransi menawarkan produk tersebut, sebut saja PRUlink Edu Protection dan PRUlink Syariah Edu Protection dari Prudential, AXA Smart Kids dari AXA Mandiri, dan Manulife Education Protector.

BACA DI SINI: Ini Alasan Manulife Menjadi Salah Satu Perusahaan Reksadana Terbaik

Meski benefit yang ditawarkan setiap perusahaan asuransi tentunya berbeda, tapi mekanisme untuk mendapatkan asuransi pendidikan umumnya sama. Kamu bisa beli ke agen asuransi, memilih nominal pembayaran perbulan, dan jangka waktu proteksi serta terakhir mendapatkan polis.

Nabung Reksadana Pendidikan

Sebagai sebuah produk, sebenarnya reksadana pendidikan itu tidak ada. Silakan cari ke setiap APERD, baik online maupun offline mereka pasti geleng-geleng kepala. Namun, itu justru keunggulan investasi reksadana di mana kamu dapat secara leluasa menabung atau investasi reksadana untuk dana pendidikan.

Berbeda dengan asuransi yang dapat menghanguskan dana dalam kondisi tertentu, dalam investasi reksadana hal tersebut tidak ada. Justru, dana yang kamu setorkan dapat bertambah dari waktu ke waktu sesuai performa pasar bursa dan kondisi ekonomi. Sebagai contoh di Bibit Reksadana Online. Di sini kamu dapat membuat “Goal Setting” sesuai apa yang ingin kamu capai termasuk pendidikan berdasarkan dalam jangka waktu tertentu.

Hal Yang Perlu Investor Perhatikan Dalam Menyiapkan Reksadana Pendidikan

Memang dalam reksadana tidak ada yang namanya reksadana pendidikan, tapi dengan hal tersebut fleksibilitas reksadana ini bisa kamu pilih berdasarkan dengan tujuanmu, dalam hal ini pendidikan anak. Untuk itu perlu adanya langkah yang harus kamu lakukan agar kebutuhan dana pendidikan ini bisa tercapai sesuai dengan target dana dan waktunya. Langkah-langkah itu adalah sebagai berikut:

1.       Asumsi Inflasi dan Perhitungan Biaya

Pertama cari tahu dulu biaya pendidikan pada lembaga pendidikan tempat anakmu akan menempuh pendidikannya. Tentu saja ini sangat perlu kamu lakukan mengingat setiap jurusan maupun lembaga pendidikan pasti berbeda kebutuhan biayanya.

Misalnya perbandingan antara perguruan tinggi dalam negeri dan luar negeri. Baik dari biaya pendidikan dan biaya hidup perbedaannya sangat signifikan. Untuk itu cari tahu dahulu berapa rentang nominal biaya yang dibutuhkan untuk pembiayaan pendidikan tersebut sebagai tujuan investasi reksadanamu.

Sekarang dengan adanya kemajuan teknologi kamu tidak perlu mengeluarkan banyak biaya dan menyempatkan banyak waktu untuk mencari tahu tentang biaya suatu lembaga pendidikan. Cukup dengan melakukan browsing melalui internet, berbagai informasi lengkap terdapat pada website resmi lembaga pendidikan yang bersangkutan. Kemudian kamu juga bisa bertanya dengan orang-orang yang pernah bersekolah di sana.

Setelah itu, langkah selanjutnya yang perlu kamu lakukan adalah menghitung besarnya kebutuhan dana tersebut setelah ditambahkan persentase inflasi yang terjadi setiap tahun. Persentase amannya bisa kamu asumsikan antara rentang 5 – 10 persen setiap tahunnya. Dengan begitu kamu tahu betul berapa dana yang kamu butuhkan untuk biaya pendidikan anakmu saat waktunya tiba.

2.       Modal Dana Yang Dibutuhkan

Dengan mengetahui biaya saat ini dan total biaya setelah inflasi, maka kamu harus memilih reksadana yang return beserta risikonya sesuai dengan profil risikomu. Setelah itu hitung dengan pasti berapa modal yang dibutuhkan sesuai dengan return yang dimiliki reksadana yang kamu pilih. Tujuannya agar saat tiba waktunya anak masuk sekolah, kebutuhan dana pendidikannya terpenuhi.

3.       Disiplin Pada Rencana Investasi

Terakhir perlunya fokus agar investor disiplin dalam menjalankan investasinya. Namun yang namanya investasi tentu mempunyai risiko dan kadang mengalami fluktuasi harga dan mengalami floating loss dalam jangka pendek. Nah hal inilah yang biasanya mengganggu fokus investor sebab kinerja produk reksadananya tidak sesuai harapan.

Untuk itu langkah-langkah sebelumnya perlu kamu lakukan, tujuannya agar memahami secara keseluruhan bagaimana investasi reksadana itu berjalan. Dengan begitu investor tetap fokus menjalankan investasi reksadananya. Untuk itu penting bagi kamu mengetahui risiko masing-masing jenis produk reksadana yang ada. Masih berkaitan dengan edukasi return dan risiko reksadana, berikut artikel Bibit yang membahas cara memilih manajer reksadana, bisa kamu baca di sini.

Yuk download aplikasi Bibit Google Play dan AppStore agar kamu bisa mencobanya langsung.

Apa pun nantinya yang kamu pilih untuk menyiapkan dana pendidikan, pastikan hal itu memudahkan dan memang memberikan manfaat ya, Sobit.