Berbicara mengenai investasi, tentunya nggak akan lepas dengan sosok Warren Buffett, salah satu investor sukses dan terkenal dari Amerika Serikat. Buat kita, yang baru ‘kecemplung’ di dunia investasi, pasti selalu membayangkan mungkinkah kita bisa sukses karena investasi seperti Warren Buffett?
Sebelum berangan-angan, kamu harus tahu dulu apa sih yang menyebabkan Buffett begitu kaya dan sukses karena investasi? Yap, Buffett membangun sendiri semuanya dari nol, sehingga banyak orang yang terinspirasi olehnya dan ingin mengikuti jejak kesuksesannya. Rahasia Warren Buffett dalam berinvestasi, biasanya ia akan berinvestasi pada perusahaan yang tidak terlalu diperhitungkan orang lain.
Ia termasuk investor yang sangat teliti dan memiliki pertimbangan sangat baik dalam menentukan jenis investasi yang akan dipilihnya. Ia akan memilih kriteria mulai dari saham yang bagus, perusahaan yang kompetitif, dan memiliki manajemen yang baik.
Nah, sekarang penasaran kan apa aja sih strategi dan kunci sukses Warren Buffett dalam berinvestasi? Ini dia 5 rahasia yang bisa jadi pedoman kamu untuk memulai investasi!
Berinvestasi pada perusahaan yang dikenal dengan baik
Warren Buffett tidak pernah menggunakan prinsip “membeli saham” tetapi “membeli bisnis” (buying a business not share). Dengan demikian mindset-nya adalah investasi, bukan spekulasi. Trader menganggap saham sebagai barang dagangan, sedangkan investor sejati menganggap saham sebagai bisnis. Karena prinsip itu pula Buffett tidak pernah mau membeli saham Microsoft atau perusahaan dotcom.
Membeli di saat yang tepat
Salah satu nasihat Warren Buffett yang terkenal dan bisa kita petik maknanya adalah “Be fearful when others are greedy and greedy when other are fearful” yang bila diartikan belilah saham ketika orang banyak menjual dan jualah saham ketika banyak orang membeli. Ketika Dow Jones Industrial Average Index menembus batas terendah di tahun 1971 pada level 580, Buffett sangat bersemangat memborong saham-saham bagus yang sudah terdiskon banyak. Di Indonesia, kita juga bisa memanfaatkan momentum itu ketika kondisi IHSG terkoreksi jika tidak ingin menunggu hingga adanya krisis ekonomi besar-besaran di Indonesia seperti saat adanya wabah Covid-19 ini.
Membeli saham perusahaan yang memiliki keunggulan (competitive advantage)
Buffett cenderung menghindari perusahaan yang produknya tidak bisa dibedakan dengan kompetitor lain. Karena itu portofolio Buffett terdiri dari saham-saham yang produknya menancap kuat di benak konsumen seperti Coca Cola, Anheuser-Busch, Wells Fargo, dan Kraft Food. Dari alasan itu pulalah yang membuat Buffett menghindari saham-saham komoditas, karena memang produk komoditas di mana-mana sama saja.
Cari saham yang harganya murah dibandingkan dengan potensinya
Buffett akan mencari saham yang undervalued dan berusaha membeli di harga yang cukup mendapatkan diskon. Untuk memeriksa apakah saham berharga murah atau mahal, investor harus menentukan nilai intrinsik perusahaan dengan menganalisis sejumlah fundamental bisnis, termasuk pendapatan, pendapatan dan aset, termasuk nilai dari sebuah merek dagang.
Jangan mengejar profit instan
Sebagai seorang investor, kamu bukan hanya dituntut untuk banyak ilmu dan strategi, tapi juga harus sabar. Sabar untuk menunggu nilai sahammu berkembang dan juga sabar untuk tidak terpengaruh dengan orang lain dan tren tren bisnis yang tidak memiliki jangka waktu lama. Ia juga berpesan agar tidak terpengaruh untuk menjual saham yang sudah memberikan keuntungan capital gain yang lumayan karena bagi dia saham-saham bagus harus disimpan untuk selama-lamanya, seperti saham favoritnya Coca Cola. Jadi, bagi kamu yang memang tidak membutuhkan uang dalam kondisi mendesak sekali maka jangan pernah jual saham-sahammu.
Yuk, mulai terapkan strategi dan kunci sukses Buffett ke kehidupan investasimu. Untuk kamu yang belum memulai, investasi sejak dini itu baik, semakin cepat memulainya semakin murah biaya yang kamu perlukan untuk masa depan. Mulai investasi sekarang di Bibit.id, bayar pakai GO-Pay, investasi semudah belanja online!