Tips Investasi Reksadana Pemula Untuk Meraih Cuan

Dengan kemajuan teknologi di era modern ini, melakukan berbagai kegiatan menjadi lebih mudah, termasuk untuk berinvestasi reksadana. Reksadana merupakan instrumen yang cocok untuk pemula karena terbilang paling mudah diantara instrumen lainnya. Hal ini karena investor tidak perlu pusing dalam mengalokasikan dana miliknya.

Dalam reksadana, dana kolektif dari para investor dikelola oleh Manajer Investasi yang sudah memiliki izin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam bentuk beragam portofolio efek atau produk investasi. Contohnya seperti deposito, obligasi atau surat utang, saham dan surat berharga lainnya. Berikut ini 5 tips penting yang bisa kamu terapkan dalam investasi reksadana bagi pemula!

Menentukan Tujuan Keuangan

Hal pertama yang harus dimiliki sebelum memulai investasi reksadana adalah tujuan keuangan. Fungsi dari tujuan investasi ini sendiri adalah kamu bisa tahu dengan pasti berapa dana yang diperlukan dan berapa lama jangka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut. 

Selain itu, dengan memiliki tujuan keuangan akan membantu investor memiliki komitmen kuat dan membuat planning yang jelas untuk mewujudkannya. Contoh tujuan keuangan seperti mempersiapkan dana pernikahan, dana pendidikan anak, dana liburan, dana darurat maupun untuk dana pensiun di hari tua. 

Tips Investasi Reksadana Pemula Untuk Meraih Cuan

Mengetahui Profil Risikomu

Langkah selanjutnya adalah mempertimbangkan risiko sesuai dengan profil risiko yang dimiliki diri sendiri. Profil risiko ini mencerminkan seberapa besar kamu bisa menerima tingkat risiko dari investasi. Contohnya adalah saat kamu berinvestasi reksadana, terjadi penurunan nilai pada Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang membuat portofoliomu menjadi merah. 

Nah, tingkat seberapa dalam menerima kerugian masing-masing orang tentu berbeda antara satu dengan lainnya, alasannya karena profil risiko yang berbeda. Maka dari itu pilihan produk reksadananya pun berbeda. Berikut 3 jenis profil risiko yang wajib kamu ketahui:

1. Konservatif

Tipe konservatif adalah investor yang memiliki toleransi rendah terhadap risiko atau cenderung menghindarinya. Tipe investor ini lebih menyukai investasi yang aman karena takut jika dana investasinya mengalami penurunan nilai. 

Perlu kamu tahu bahwa produk pilihan tipe konservatif adalah instrumen dengan imbal hasil tidak terlalu besar namun bergerak dengan stabil. Tapi tidak perlu khawatir, dengan melakukan investasi secara rutin kamu bisa mengoptimalkan investasi reksadanamu. 

Beberapa platform bahkan menyediakan fitur yang membantu investor dalam investasi reksadana, contohnya Bibit yang memiliki fitur Nabung Rutin yang membantu penggunanya bisa rutin investasi reksadana sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

2. Moderat

Profil risiko moderat adalah investor dengan toleransi risiko sedang atau menengah, maksudnya adalah bisa menerima penurunan nilai investasi yang lebih dalam daripada tipe konservatif dalam jangka menengah dengan tujuan mendapatkan potensi keuntungan yang lebih besar daripada tingkat inflasi. 

Pilihan instrumen tipe moderat ini biasanya sudah terdiversifikasi dari beberapa instrumen yang memiliki risiko yang berbeda-beda. Tentu ini untuk meminimalisir risiko yang mungkin terjadi dan mengoptimalkan potensi keuntungan yang lebih tinggi.

3. Agresif

Terakhir adalah profil risiko agresif, yaitu investor yang memiliki toleransi tertinggi terhadap risiko investasi. Umumnya tipe agresif adalah investor yang sudah memiliki kemampuan analisis mumpuni dan jam terbang yang tinggi di dunia investasi. 

Investor tipe agresif bahkan siap kehilangan sebagian besar maupun hampir seluruh dana investasinya dengan tujuan mendapatkan keuntungan yang besar pula. Hal ini berbanding lurus dengan prinsip High Risk High Return, keberanian ini mereka miliki karena mereka tahu betul produk investasi apa yang mereka investasikan.

Kenali Masing-Masing Jenis Reksadana 

Setidaknya ada beberapa jenis produk reksadana yang bisa kamu pilih, diantaranya adalah sebagai berikut ini:

1. Reksadana Pasar Uang

Reksadana ini menempatkan seluruh dana investor ke dalam instrumen pasar uang yang jatuh temponya kurang dari satu tahun, seperti deposito, obligasi dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Karena jenis reksadana ini menawarkan imbal hasil tidak terlalu tinggi dan risikonya rendah, maka cocok untuk investor dengan profil risiko konservatif.

2. Reksadana Pendapatan Tetap

Jenis reksadana ini mengalokasikan dana investor pada instrumen yang memberikan imbal hasil yang tetap, contohnya adalah surat utang atau obligasi. Reksadana pendapatan tetap cocok bagi investor dengan profil risiko moderat karena memberikan potensi keuntungan yang lebih tinggi dari tingkat inflasi.

3. Reksadana Campuran

Seperti namanya, reksadana campuran adalah reksadana yang menempatkan dana investor ke berbagai instrumen investasi seperti instrumen pasar uang, obligasi dan saham. Jenis reksadana ini masih cocok dengan investor tipe moderat karena memiliki risiko yang masih relatif lebih rendah dibandingkan reksadana saham.

4. Reksadana Saham

Jenis reksadana yang terakhir adalah reksadana saham yang seluruh alokasi dananya dimasukkan ke instrumen investasi saham. Reksadana saham sering menjadi pilihan bagi investor tipe agresif karena walaupun memiliki risiko tinggi namun hal ini berbanding lurus dengan potensi keuntungannya yang juga tinggi.

Rutin Investasi Setiap Bulan

Alangkah baiknya kita membiasakan diri untuk menyisihkan sebagian dari pendapatan kita untuk berinvestasi, tentunya sesuai dengan kondisi dan kemampuan kita masing-masing. Tidak harus dengan nominal yang besar, asalkan bisa konsisten sehingga menciptakan kebiasaan yang positif. Dengan rutin investasi setiap bulannya, portofolio investasi milikmu secara langsung menjadi lebih optimal dan menjadi kunci kesuksesan investasi.

Pilih Platform Investasi Terpercaya

Memilih platform yang akan kamu gunakan perlu untuk dilakukan demi keamanan dana investasi. Pastikan platform tersebut memiliki legalitas resmi dari Pemerintah, misalnya seperti Bibit selaku sebagai APERD atau Agen Penjual Efek Reksa Dana yang sudah berizin dan mendapatkan pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jadi, seluruh kegiatan transaksi jual beli di Bibit sesuai dengan aturan yang berlaku di Indonesia. 

Baca juga: Pilihan Reksadana Yang Cocok Untuk Pemula

Itulah langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk investasi reksadana bagi pemula agar meraih cuan. Mulai dari menetapkan tujuan keuangan yang jelas, memahami profil risiko pribadi, mengenali jenis-jenis reksadana dan membiasakan diri untuk berinvestasi secara rutin setiap bulan adalah hal-hal esensial yang perlu diterapkan. Tidak kalah penting, memilih platform investasi terpercaya yang telah diawasi oleh Lembaga Negara akan memberikan rasa aman pada investasi milikmu.