Meski reksa dana sangat direkomendasikan bagi siapa pun yang baru memulai investasi. Investasi reksa dana tetap memerlukan strategi untuk meraih keuntungan maksimal. Setiap investor perlu menyadari hal ini, tapi apakah strategi investasi itu sulit? Tentu tidak. Kami sudah kumpulkan beberapa strategi investasi reksa dana bagi pemula yang dapat diterapkan kapan saja dan di mana saja, tanpa harus berpikir keras. Ayo simak bersama-sama.
Strategi Average Up dan Buy and Hold
Selain diterapkan pada investasi saham, strategi average up dapat diterapkan di reksa dana. Strategi ini dilakukan dengan cara: Beli reksa dana secara bertahap sampai reksa dana tersebut mengalami kenaikan kemudian jual di waktu yang tepat.
Reksa dana yang disarankan untuk average up adalah reksa dana saham dan obligasi di mana keduanya bisa menghasilkan margin yang besar saat membeli dan menjual. Tantangan menjalankan strategi ini, yaitu kamu wajib mencatat dan menghitung harga beli reksa dana, kenaikan nilai reksa dana, sampai harga jualnya. Dan ingat, reksa dana saham dan obligasi memiliki risiko yang cukup tinggi sehingga strategi ini cocok untuk investor berprofil agresif.
Lalu, ada juga strategi investasi
reksa dana buy and hold buat kamu dengan tujuan finansial jangka panjang. Strategi ini sekilas seperti perpaduan antara DCA dan lump sum, yaitu mendiamkan (hold) reksa dana dalam waktu yang cukup lama tanpa memerhatikan pergerakan harga di pasar lalu jual pada waktu yang sudah kamu targetkan. Namun ada perbedaannya, buy and hold sebaiknya disesuaikan dengan waktu investasi di atas 10 tahun. Selama kurun waktu tersebut usahakan dana investasi reksa danamu tidak dijual dan di-switch, dengan alasan apa pun.
DCA (Dollar Cost Averaging)
Karena kita berada di Indonesia dengan mata uang Rupiah, bolehlah DCA diubah Rupiah Cost Averaging (RCA) tanpa mengurangi makna sedikitpun. Secara sederhana strategi investasi reksa dana ini adalah investasi rutin tanpa tanpa memikirkan apakah produk reksadana dimiliki mengalami kenaikan atau penurunan. Untuk seorang pemula strategi ini sangat mudah dan bagus.
Pasalnya, kamu tidak perlu menganalisis pasar dan dapat berinvestasi secara autodebet atau terpotong otomatis setiap bulan. Selain itu, investor pun tidak dituntut berinvestasi dengan modal yang besar. DCA ini bisa dimulai dengan nominal sesuai kemampuan. Bahkan, di platform investasi reksa dana online seperti Bibit, kita bisa menerapkan DCA mulai dari Rp50.000. Kalaupun belum mampu dengan nominal tersebut, kamu bisa berinvestasi reksa dana dengan modal minimal, yaitu Rp10.000.
Lumpsum
Nah, kalo strategi investasi reksa dana untuk pemula yang ini merupakan kebalikan dari RCA. Lumpsum sesederhana ketika punya uang banyak, kamu investasikan semuanya ke reksa dana tanpa menambah lagi nilainya secara berkala. Tujuan investor menerapkan strategi ini adalah “menyelamatkan” dana dari godaan-godaan impulsif seperti belanja dan lain-lain. Lalu, mereka pun berharap keseluruhan dana yang telah disetor itu berkembang dari waktu ke waktu.
Strategi ini terbilang mudah bagi siapa pun, namun tidak akan begitu berpengaruh signifikan jika dana yang disetor kecil. Kalau kamu tertarik menerapkan lump sum, pilih reksa dana yang berisiko rendah ya. Seperti reksa dana pasar uang. Reksa dana obligasi pun boleh, dengan catatan, uang yang disetor berasal dari dana dingin. Atau uang yang tidak bersangkut paut dengan pemenuhan kebutuhan hidup dan primer.
Micro Investing
Investasi mikro belakangan berkembang di kalangan muda karena kemudahannya. Bukan hanya mudah karena didukung oleh keberadaan aplikasi investasi reksa dana online, melainkan minimal investasi yang terjangkau oleh dompet cekak. Hal ini terjadi filosofi utama micro investing, yaitu menginvestasikan uang berapa saja yang berasal dari “duit recehan” seperti uang kembalian, sisa saldo e-wallet, saldo di rekening sisa belanja, dan lain-lain.
Strategi investasi reksa dana micro investing bisa dilakukan tanpa harus terjadwal, Dan inilah serunya, lantaran bisa menumbuhkan kebiasaan berinvestasi tanpa harus mengumpulkan niat terlebih dulu. Bukankah modal kecil yang rajin ditumpuk sedikit demi sedikit lama-lama akan menjadi duit?
Systematic Investment Plan
Menurut India Times, Systematic Investment Plan (SIP) adalah strategi investasi di mana investor menginvestasikan jumlah uang dengan nominal yang sama ke reksa dana tertentu secara berkala atau rutin. Dukungan dari berbagai teknologi finansial, SIP akan semakin mudah dilakukan lantaran memungkinkan setiap investor berinvestasi reksa dana dengan otomatis. Lebih jelasnya, berikut beberapa benefit dari fitur SIP
1. Strategi Investasi yang Mudah
Mudah dapat return optimal tanpa harus cemas akan pergerakan pasar. Karena SIP otomatis menerapkan dollar cost averaging untuk mendapatkan harga beli rata-rata agar raih return optimal. Jadi, tidak perlu bingung menentukan kapan waktu beli terbaik
2. Tenang Psikologis, Tenang Keuangan
SIP bisa bikin kamu terhindar dari dari keputusan emosional. Investasi pun menjadi lebih tenang. Selain itu, investasi yang terencana, baik terkait target waktu dan anggaran dana, akan menghindarkanmu dari risiko investasi yang mengganggu pemenuhan kebutuhan
3. Bangun Komitmen dan Disiplin Investasi
Investasi yang sudah terencana adalah sebuah komitmen. Dan komitmen itu baik lantaran bisa mengantarkanmu untuk mencapai goals. Selain itu, konsisten investasi juga jauh lebih baik daripada konsisten menghabiskan uang untuk hal yang tidak perlu. Karena hal ini bisa bermanfaat untuk masa depan.
4. Bisa Dimulai dengan Nominal Kecil
SIP, seperti investasi reksa dana pada umumnya di Bibit bisa dimulai dengan nominal kecil. Visi utama SIP untuk membuat investor lebih konsisten dan disiplin investasi, tidak mengharuskan untuk investasi dengan dana besar. Jadi tak ada alasan sulit berinvestasi dengan alasan tak ada dana ya.
Kabar baiknya, untuk memudahkan semua orang dalam mencapai berbagai tujuan investasinya, strategi investasi reksa dana untuk pemula ini kini bisa dipraktikkan di Bibit melalui fitur SIP. Lalu, bagaimana menggunakan SIP di Bibit? Ini dia langkah-langkahnya.
Klik SIP pada homepage
Pilih portofolio goals
Pilih reksa dana yang kamu mau
Isi nilai investasimu
Atur jadwal investasi rutin
Otomatis terdebit dari RDN Wallet, GoPay, Bank Jago
Info lebih lanjut penggunaan fitur SIP di Bibit, baca di sini
Baca Juga: Untung dan Mudah, Apa Risiko Reksa Dana Paling Tinggi?
Tidak sulit bukan semua strategi investasi reksa dana untuk pemula di atas? Jika terlalu banyak, tak perlu diterapkan semua. Cukup satu atau dua saja yang paling nyaman, ya. Misalnya strategi SIP digabungkan dengan Nabung Rutin yang ada di Bibit. Tidak perlu dana yang besar, kamu bisa menerapkan strategi investasi reksa dana dengan potensi cuan maksimal.