Siap Dibuka SBN Ritel 2025, Ini Jadwalnya!

Setelah SBN tahun 2024 berakhir, kini giliran SBN Ritel 2025 yang akan hadir beberapa hari ke depan. Surat Berharga Negara (SBN) memang menjadi instrumen investasi yang menarik dipilih untuk kamu yang ingin memiliki passive income stabil dan minim risiko. Tak ayal bila kemudian SBN selalu dinanti dan diminati publik setiap tahunnya. Lalu seperti apa SBN Ritel tahun 2025 kali ini? Berikut informasinya!

Jadwal SBN (Surat Berharga Negara) Ritel 2025

Seperti dijelaskan bahwa SBN ritel tahun 2025 memang sudah resmi dibuka. Informasi penerbitan SBN ritel 2025 sendiri bisa diakses melalui website Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPRR) Kemenkeu. Berikut jadwal lengkap SBN Ritel tahun 2025:

  1. ORI027 (Obligasi Negara Ritel seri 027) dengan masa penawaran 27 Januari hingga 20 Februari 2025

  2. ST014 (Sukuk Tabungan seri 014) dengan masa penawaran 7 Maret hingga 16 April 2025

  3. SR022 (Sukuk Ritel seri 022) dengan masa penawaran 16 Mei hingga 18 Juni 2025

  4. SBR014 (Savings Bond Ritel seri 014) dengan masa penawaran 14 Juli hingga 7 Agustus 2025

  5. SR023 (Sukuk Ritel seri 023) dengan masa penawaran 22 Agustus hingga 12 September 2025

  6. ORI028 (Obligasi Negara Ritel seri 028) dengan masa penawaran 29 September hingga 23 Oktober 2025

  7. ST015 (Sukuk Tabungan seri 015) dengan masa penawaran 10 November hingga 3 Desember 2025

Jadwal SBN Ritel 2025

Kuota SBN Ritel 2025

Mengutip kabar yang diberitakan CNBC Indonesia, menyatakan bahwa Pemerintah di tahun 2025 akan kembali menarik utang yang besarannya mencapai 775,86 T. Pembiayaan utang ini memiliki rincian yakni dari penerbitan SBN neto sebesar Rp 642,56 triliun serta dari Pinjaman neto yang senilai Rp 133,3 triliun.

Jika dibandingkan dengan target penerbitan SBN pada 2024 yang mencapai Rp 666,4 triliun, mka kuota SBN 2025 dengan angka 642,56 triliun tentu lebih rendah. Lebih kecilnya besaran kuota SBN 2025 ini dikarenakan arah strategi pembiayaan anggaran pada 2025 dalam wujud penerbitan SBN akan mengalami perlambatan, sedangkan yang dalam bentuk pinjaman meningkat drastis.

Mengutip CNBC Indonesia, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Suminto mengatakan bahwa strategi pembiayaan anggaran 2025 tetap mengacu pada dua aspek, yaitu aspek makro dan mikro. Pada aspek makro dinyatakan bahwa strategi pembiayaan anggaran 2025 akan mengacu pada upaya menjaga stabilitas dan kondusifitas pasar surat utang negara, sambil menjaga kinerja perekonomian tetap kuat dan APBN tetap sehat.

Imbal Hasil atau Keuntungan SBN Ritel 2025

Walaupun kuota SBN 2025 lebih rendah dari SBN 2024, kamu tak perlu khawatir karena besaran kupon atau imbal hasilnya yang tetap tinggi daripada deposito. Seperti yang dikutip Bisnis.com bahwa  dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau RAPBN 2025, Pemerintah telah menetapkan target suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun sebesar 7,1% pada 2025 yang lebih tinggi dari posisi dan asumsi APBN 2024 sebesar 6,7%. Hal ini dilakukan Pemerintah untuk menjaga stabilitas pasar keuangan domestik dari ketidakpastian global.

Dalam pernyataannya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa tingkat bunga SBN di atas telah mempertimbangkan volatilitas pasar.  “Suku bunga SBN 10 Tahun 7,1% itu dengan antisipatif melihat volatilitas yang terjadi tahun ini,” ucap Sri Mulyani.

Namun melihat kebutuhan pendanaan yang besar dalam menjalankan program kerja pemerintah baru, para pelaku pasar melihat sendiri adanya indikasi penetapan angka asumsi yang lebih tinggi dari prospek rata-rata imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) tahun ini yakni di angka 6,9 persen.

Kupon SBN Ritel 2025 Masih Lebih Menguntungkan Dari Deposito

Masih terkait imbal hasil SBN ritel 2025, Kepala Divisi Riset Pefindo Suhindarto seperti yang kutip Kontan, memproyeksikan, rata-rata kupon SBN ritel di tahun 2025 berkisar antara 5,7% - 6%, tergantung dari tenor. Proyeksi Suhindarto didasarkan pada spread wajar antara kupon SBN dengan yield 10 tahun yang merupakan benchmark di pasar keuangan.

"Saya asumsikan yield 10 tahun akan berada berkisar 6,31% - 6,69% di tahun depan," ujar Suhindarto.

Dengan proyeksi di atas, Suhindarto meyakini bahwa SBN ritel 2025 akan tetap laris manis karena masih mampu menghadirkan imbal hasil yang lebih tinggi dari bunga deposito. Selain imbal hasil yang lebih tinggi, faktor yang menjadi daya tarik SBN ritel 2025 menurut Suhindarto adalah tingkat risiko yang sangat rendah dan dianggap sebagai aset bebas risiko (risk-free assets).

Baca juga: SBN 2024 Berakhir, Lalu Jadwal SBN 2025 Kapan Dibuka?

Itulah penjelasan tentang SBN ritel 2025. Dengan informasi di atas semoga kamu semakin memahami SBN ritel 2025 yang akan mulai rilis pada 27 Januari dengan terbitnya Obligasi Negara Ritel seri 027 (ORI027). Melihat penjelasan di atas di mana kupon SBN ritel 2025 yang masih tinggi, tentu akan sangat disayangkan bila kamu melewatkannya. Jadi bersiap saja untuk investasi SBN ritel 2025 di tempat tempat terbaik seperti Aplikasi Bibit Aplikasi Bibit (PT. Bibit Tumbuh Bersama) yang sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa keuangan (OJK).

Perlu kamu ketahui bahwa selain telah berizin OJK, Bibit juga telah menjadi mitra distribusi (midis) penjualan SBN setelah ditunjuk oleh Kementerian Keuangan. Jangan lupakan juga bahwa Bibit telah meraih penghargaan sebagai sebagai mitra distribusi SBN dan SBN syariah terbaik di tahun 2022-2023.