Investasi reksadana pada saham memang dinilai memiliki return keuntungan yang lebih tinggi dibanding jenis reksadana lain. Tapi perlu diketahui bahwa dalam reksadana saham ini berlaku prinsip "high return high risk". Lalu seperti apa return reksadana saham yang menjanjikan tersebut? Berikut ulasannya.
Keuntungan Bisa Mencapai 100 Persen dalam Waktu 5 Tahun
Dalam kinerja reksadana saham periode 5 tahun dari 2009 sampai 2013 dari Majalah Investor yang dimuat bulan Maret 2014, didapati bahwa rata – rata reksadana saham menyumbangkan keuntungan di atas 20%. Ini artinya dalam waktu 5 tahun maka keuntungan yang bisa didapatkan bisa mencapai 100%. Dari contoh kinerja dan return reksadana saham tersebut membuat banyak orang tertarik menjalankan investasi ini. Sayangnya ketika menjalankannya, mereka lupa bahwa dibalik prospek keuntungan dari reksadana saham ini ada risiko yang tidak kalah tingginya.
Review Kinerja Lima Tahun
Untuk menentukan return reksadana saham yang menjanjikan memang diperlukan pengamatan atau review kinerjanya selama minimal lima tahun. Sebab bila kamu hanya mengamati kinerja reksadana saham ini dalam jangka pendek saja yakni 1 tahun maka hal tersebut bisa saja menjadi jebakan. Sebab kinerja saham yang diamati hanya dalam 1 tahun bisa saja keuntungan tinggi yang dicatatkan tersebut hanya merupakan faktor luck atau kebetulan. Sebab dalam statistik faktor “luck” ini juga punya peranan penting dalam mempengaruhi performance.
Maka dari itu kamu yang ingin memilih reksadana saham menjanjikan perlu melakukan pengamatan kinerja selama beberapa tahun, minimal lima tahun. Bahkan sebenarnya pengamatan terhadap kinerja reksadana saham ini perlu dilakukan sepanjang waktu. Tapi karena kadangkala data yang tersedia tidak memadai, maka kurun waktu pengamatan lima tahun dinilai sudah cukup untuk menentukan sebuah reksadana saham itu menjanjikan atau tidak.
Bandingkan Return dan Risk
Setelah mencermati kinerjanya, kamu juga perlu membandingkan return dan risk. Seperti disebutkan sebelumnya bahwa dalam investasi reksadana saham ini memang ada risiko yang mengikutinya.
Kenapa harus melihat tingkat risikonya? Sebab di lapangan kamu bisa saja mendapati reksadana saham yang kinerja dan returnnya bagus namun juga punya risiko yang besar juga. Dari sini karena market yang sedang bagus (bullish) dan bursa efek tumbuh, banyak Manajer Investasi yang kemudian lebih memilih saham saham kapitalisasi kecil.
Bila kamu memilih reksadana saham dengan return tinggi atau fluktuasinya tajam, maka kamu harus siap bila market dalam keadaan turun atau anjlok. Sebab ketika market turun maka reksadana dengan return tinggi ini biasanya yang akan paling terpukul.
Baca juga artikel kita tentang 3 langkah memilih reksadana saham terbaik di sini.
Maka dari itu pilihan paling bijak adalah memilih reksadana saham dengan membandingkan return dan risk. Tapi bagaimana caranya? Kamu bisa menggunakan indikator Sharpe Ratio yang mampu membandingkan Return dengan Risk. Tapi bila kamu masih bingung ketika akan menjalankannya maka kamu bisa memilih tempat berinvestasi terbaik seperti aplikasi Bibit.