Tidak mungkin orang mau berinvestasi kalau tidak untung. Begitu pula para investor reksa dana tentu mengharapkan keuntungan dari produk reksa dana yang dipilihnya. Lalu, apa untung reksa dana yang membuat banyak orang tertarik?
10 Keuntungan Kalau Kamu Investasi Reksadana
1. Mudah Dimengerti
Untung reksa dana pertama, yaitu tidak terlalu memerlukan pengetahuan seperti memahami risiko likuiditas atau kemampuan untuk menganalisis laporan keuangan. Ya, kedua hal itu penting dan sangat berguna buat kamu sebagai investor. Namun, saat memutuskan berinvestasi pada reksa dana kamu tidak harus memahami hal-hal tersebut.
Pengetahuan-pengetahuan tentang ekonomi, keuangan, dan moneter itu bisa kamu pelajari sambil berjalan.
2. Mudah Dibeli
Reksa dana banyak ditawarkan di perusahaan sekuritas, perusahaan manajemen aset, bank, perusahaan asuransi hingga aplikasi reksa dana online seperti Bibit. Karena itu, investor yang baru memulai investasi dan terbatas dalam pengetahuan dan waktu pun dapat berinvestasi reksa dana kapan saja dan di mana saja.
Selain itu, segala prosedur untuk menjadi investor reksa dana mulai dari pembukaan rekening bank pencairan, pembelian hingga penjualan reksa dana dapat dilakukan dengan mudah melalui aplikasi reksa dana online. Inilah untung reksa dana kedua dalam hal aksesibilitas.
3. Mudah Dijual
Mudah diperoleh tentu tak akan banyak berarti, jika tak mudah dijual. Ya buat apa berinvestasi kalau menjual atau mencairkannya sulit? Hal ini tak berlaku buat produk investasi yang satu ini. Apalagi di zaman digital kita bisa berinvestasi reksa dana kapan saja dan di mana saja melalui aplikasi reksa dana online dalam genggaman. Bahkan, di aplikasi Bibit, reksa dana bisa dicairkan dalam hitungan detik dengan fitur Instant Redemption.
4. Mudah Didiversifikasi
Lazim diketahui bahwa investor harus mempertimbangkan diversifikasi untuk mencegah kerugian. Menariknya, satu produk reksa dana sudah merupakan sebuah "diversifikasi" karena terdiri dari berbagai efek yang berbeda.
Reksa dana pasar uang misalnya, reksa dana ini di dalamnya merupakan gabungan dari pasar uang dan surat utang jangka pendek. Lalu, reksa dana campuran adalah reksa dana yang mengainvestasikan dana efek saham, obligasi, dan pasar uang. Bahkan, di dalam satu aplikasi reksa dana, kamu bisa melakukan diversifikasi dalam satu portofolio.
5. Modal Terjangkau
Anggapan bahwa investasi harus selalu dimulai dengan modal besar membuat banyak orang ragu dan enggan memulai investasi. Ratusan dan puluhan juta memang bukan jumlah yang sedikit, namun di reksa dana kamu bahkan bisa memulai investasi dengan modal puluhan ribu. Ini serius? Serius banget.
Modal terjangkau memang salah satu untung reksa dana. Tak heran reksa dana kini semakin diminati oleh semua kalangan terutama kalangan muda. Laporan dari Katadata Insight Center (KIC), Zigi.id, dan PT Sisi Plus dalam survei bertajuk “Investasi Pilihan Generasi Muda” memperlihatkan bahwa, reksa dana merupakan instrumen investasi pasar modal yang banyak dipilih investor. Dari 1.425 responden, 24,8 % memilih reksa dana, diikuti saham 22,5 %, sedangkan obligasi hanya 5,1 %.
Umumnya, investor reksa dana pada survei ini baru menggelutinya kurang dari dua tahun. Mereka didominasi oleh Gen Z (berusia 15-22 tahun) dan Gen Y (23-38 tahun). Sedangkan Gen X atau milenial yang berusia 39-54 tahun cukup banyak yang berinvestasi pada reksa dana lebih dari lima tahun, meski tak sedikit pula yang merupakan investor baru.
6. Hemat Biaya
Selain bisa dimulai dengan modal terjangkau, reksa dana juga hemat biaya lho. Artinya, biaya administrasi investasi reksa dana relatif lebih rendah bila dibandingkan jika mengelola portofolio sendiri secara aktif di saham ataupun obligasi. Sebagai contoh, pembelian reksa dana di aplikasi Bibit tidak dikenakan biaya alias gratis apabila menggunakan RDN Wallet, Bank Jago, dan Virtual Account BCA.
Begitu pula saat menjual. Bibit tidak memberlakukan biaya penjualan reksa dana. Setiap investor yang mencairkan reksa dana di Bibit, gratis. Akan tetapi, biaya admin bisa saja muncul karena bank pencairan yang telah didaftarkan di Bibit, berbeda dengan bank kustodian/penampung reksa dana.
7. Banyak Pilihan
Produk reksa dana bisa diklasifikasikan ke dalam berbagai tipe yang sesuai dengan profil risiko investasi. Misalnya kamu seorang yang berprofil konservatif atau seseorang yang menghindari kerugian bisa memilih reksa dana pasar uang yang stabil.
Atau kamu seseorang yang mengharapkan return tinggi dan siap rugi? Maka kamu berprofil agresif sehingga cocok berinveistasi di reksa dana saham. Lalu ada pula reksa dana obligasi buat yang berprofil investasi moderat atau menengah. Banyaknya pilihan ini membuat investasi bisa disesuaikan dengan profil dan kemampuan keuangan. Belum lagi dari setiap tipe reksa dana itu, banyak produk reksa dana bisa dipilih dari berbagai Manajer Investasi terbaik.
Di Bibit, bahkan tidak hanya reksa dana pasar uang, saham, dan obligasi. Reksa dana syariah pun tersedia bagi kamu yang ingin investasi reksa dana sesuai syariah, dengan beberapa produk reksa dana, seperti Bahana Likuid Syariah Kelas G, Eastspring Syariah Fixed Income Amanah Kelas A, dan BRI Indeks Syariah
8. Manajer Investasi Berpengalaman dan Profesional
Bisa jadi untung reksa dana terbesar adalah lantaran investor dapat menghemat banyak waktu, energi, dan kelelahan psikologis akibat harus selalu mengikuti pergerakan efek dan pasar bursa, seperti halnya saat berinvestasi pada saham. Hal ini karena reksa dana dikelola oleh para Manajer Investasi profesional yang ahli di bidangnya untuk memaksimalkan kinerja reksa dana.
Bisa disimpulkan kita tak perlu menganalisis laporan keuangan, tak usah mengikuti pasar modal secara real time, dan tidak perlu khawatir portofolio reksa dana anjlok. Serahkan semua ke Manajer Investasi,
9. Transparan
Untung investasi reksa dana lain adalah investor dapat melihat aset berupa saham, obligasi, pasar uang, atau kombinasi portofolio reksa dana yang dimilikinya. Semua informasi itu bisa ditemukan melalui prospektus reksa dana yang disediakan di situs web atau aplikasi investasi reksa dana seperti Bibit. Terakhir, reksa dana diatur dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hal ini membuat akuntabilitas dan keadilan bagi investor terwujud.
10. Bukan Objek Pajak
Untung reksa dana terakhir yakni bukan objek pajak. Keuntungan ini membuat return yang didapatkan dari reksa dana “bersih”. Berbeda dengan saham, yang menurut informasi dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), akan terkena pajak penghasilan (PPh) final sebesar 0,1% dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan saham sesuai dengan Pasal 1 Ayat (2) huruf a PP 14/199.
Baca Juga: Yuk Kenali Pengertian dan Keuntungan dari Reksa Dana Syariah
Mengapa reksa dana tidak terkena pajak? CNBC Indonesia melansir alasan reksa dana bukan merupakan objek pajak karena pajak transaksi maupun imbal hasil dari aset-aset underlying reksa dana, dibebankan semua ke manajer investasi. Masih dari situs yang sama, biaya atas investasi reksa dana umumnya terkait biaya transaksi pembelian, penjualan reksa dana, dan biaya materai.
Bagaimana, sudah tahu ya sekarang untung reksa dana? Semoga dari 10 poin yang telah dijelaskan, kamu semakin mantap berinvestasi reksa dana. Jika memang demikian, tak perlu ragu menjatuhkan pilihan ke Bibit. Karena aplikasi reksa dana online ini memiliki sepuluh keunggulan di atas.