Rutin Setor dengan Strategi DCA, Lalu Apa Reksadana Harus Membayar Tiap Bulan?

Jika kamu memiliki barang impian tapi merasa kesulitan mengumpulkan uang, coba deh gunakan strategi lain yang lebih cuan. Yap, sekarang kamu bisa memanfaatkan strategi dalam reksadana yang disebut Dollar Cost Averaging. Bibit akan ulas mengenai strategi Dollar Cost Averaging agar kamu bisa mencobanya segera!

Pengertian Strategi Dollar Cost Averaging

Pengertian strategi dollar cost averaging adalah metode yang digunakan dimana investor harus melakukan investasi secara rutin dan konsisten tanpa mempertimbangkan harga naik atau turun dari aset investasi tersebut.

Tanpa harus pusing untuk mencari waktu yang tepat untuk mulai investasi, strategi dollar cost averaging ini dapat memudahkan untuk investor pemula dalam berinvestasi.

Strategi Dollar Cost Averaging melakukan akumulasi dari investasi rutin yang kamu lakukan agar berada di harga rata-rata, sehingga memperbesar keuntungan yang didapat.

Cara Kerja Strategi Dollar Cost Averaging

Mulai tentukan terlebih dahulu instrumen investasi apa yang mau kamu pilih. Salah satu instrumen investasi yang dapat kamu pilih ada reksadana.

Setelah memilih instrumen, tentukan modal investasi. Contohnya, jika kamu berencana untuk berinvestasi dengan modal Rp12 juta, dalam Dollar Cost Averaging maka kamu tidak memasukkan semua uang tersebut sekaligus dalam sekali waktu. Melainkan, kamu memulai dengan Rp1 juta di tiap bulan selama 12 bulan.

Selanjutnya, selama penerapan strategi ini, kondisi pasar bisa saja tak menentu, entah itu bullish maupun bearish. Namun, kamu tetap bisa jalan tanpa perlu memperdulikan situasi tersebut. Apabila pasar sedang dalam kondisi bearish, maka peluang keuntunganmu cukup besar di kemudian hari.

Secara umum, strategi DCA cocok untuk kamu yang lebih tidak ingin ribet dan ingin lebih pasif berinvestasi, tapi tetap mendapatkan keuntungan yang sedikit demi sedikit tapi pasti. Namun, sebelum menentukan, kamu bisa bertanya pada dirimu sendiri:

  • Berapa uang yang ingin aku investasikan? Jika kamu punya banyak “uang dingin” (uang yang tidak terpakai selain pengeluaran bulanan, dana darurat, dana asuransi, dan cicilan lainnya), maka kamu mungkin lebih cocok strategi lain. Tapi jika “uang dingin” kamu sedikit, strategi DCA mungkin cocok untuk kamu.

  • Seberapa sering kamu bisa menyisihkan uang? DCA hanya cocok jika kamu bisa rutin menyisihkan uang dingin.

  • Apa instrumen investasi kamu? Diversifikasi portofolio itu penting. Bahkan ketika kamu menggunakan strategi DCA, kamu bisa mencobanya untuk satu jenis instrumen investasi saja, dan menggunakan strategi lain untuk instrumen investasi lainnya. Dengan begitu, risiko kamu pun berkurang.

Menabung rutin secara konsisten adalah strategi yang paling tepat untuk investor pemula. Semakin lama kamu berinvestasi maka semakin besar jumlah uang yang kamu tabung dengan return yang lebih optimal. Kamu tak perlu buru-buru menjadi kaya, karena berinvestasi memang butuh waktu untuk menunjukkan hasil bahkan sampai 10-40 tahun. Keputusan investasi yang kamu lakukan hari ini akan memiliki dampak besar jika dilakukan secara rutin dan konsisten.

Strategi Dollar Cost Averaging juga meminimalisir risiko dari kerugian investasi sehingga cocok untuk investor pemula yang mau mulai berinvestasi tapi harus pusing menentukan kapan waktu terbaik untuk membeli dan menjual.

Tips Melakukan Strategi Dollar Cost Averaging

Ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan agar strategimu berhasil diantaranya adalah:

1. Fokus dan Konsisten

Hal paling utama dalam menjalankan strategi ini adalah komitmen untuk mau fokus dan konsisten dalam melakukan investasi setiap bulannya. Misal, setiap habis gajian tanggal 25 kamu menyisihkan uang dari gajianmu untuk terus konsisten dalam melakukan pembelian Reksa Dana.

2. Pilih Reksa Dana sesuai dengan tujuan investasimu

Melakukan strategi investasi ini lebih cocok jika kamu lakukan pada produk Reksa Dana yang sesuai dengan tujuan investasi. Sehingga kamu akan lebih fokus dan berjuang untuk mewujudkan tujuan investasimu seperti membeli rumah, membeli kendaraan dan sebagainya

3. Pantau kinerja dari hasil strategi DCA

Setelah rutin untuk menggunakan strategi DCA, kamu dapat memantau kinerja reksadana. Dari hasil review tersebut dapat kamu gunakan untuk menggunakan strategi DCA pada reksadana yang lain. Kamu bisa memantau hasil kinerja strategi DCA setiap 3 bulan atau 6 bulan sekali.

Baca juga: Inilah Reksadana Pendapatan Tetap Terbaik 2023

Kelebihan Strategi Dollar Cost Averaging

1. Mudah Dilakukan Bagi Investor Pemula

Pertama, cara kerja Dollar Cost Averaging ini serupa dengan kegiatan menabung sehingga investor pemula dapat mengalokasikan dana dalam jumlah yang sama dalam situasi apapun. Hal ini dapat memudahkan investor pemula yang cenderung sering merasa ragu berinvestasi atau masih baru di dunia investasi.

Pasalnya, dengan menggunakan teknik Dollar Cost Averaging, ketika pasar bergerak naik atau turun, DCA dapat mengurangi risiko kamu dari waktu ke waktu dalam mencoba memilih waktu investasi terbaik.

Misalnya, jika memang pasar turun di bulan ke-4, kamu hanya akan kehilangan sebagian dana, tidak akan semuanya. Selain itu, dengan menambah volume investasi kamu, maka average harga yang kamu miliki saat ini menjadi lebih rendah. Itu halnya yang bagus karena kamu punya average harga yang lebih baik. Nantinya, secara signifikan kamu bisa meningkatkan potensi pengembalian jangka panjang saat pasar mengalami rebound atau pemulihan.

2. Mengurangi Resiko Investasi

Selanjutnya, investor pemula cenderung khawatir dan takut mengalokasikan dana investasi saat momen yang tepat. Di satu sisi, investor juga kerap menebak waktu terbaik untuk investasi. Strategi DCA ini menjadi salah satu strategi efektif dalam mengoptimalkan return atau imbal hasil dalam jangka panjang. Dalam hal ini, DCA mampu meminimalisir risiko perubahan nilai portofolio investasi sehingga nilai rata-rata yang kamu peroleh tidak terlalu rendah.

3. Menghindari Penentuan Waktu yang Buruk

Terkadang, seorang investor merasa takut kehilangan momen atau takut merasa rugi, Fear of Missing Out (FOMO) sehingga mengambil keputusan secara emosional. Selain merugi karena perubahan nilai portofolio investasi, kamu juga dapat rugi secara psikologis karena terus menyesali keputusan yang telah dibuat. Untuk itu, strategi investasi ini dapat menghindari ketakutan dan tren memilih timing. Dengan demikian, kamu tidak akan terjebak dalam rasa takut kehilangan momen atau depresi saat berinvestasi.

4. Mengurangi Aspek Emosi saat Berinvestasi

Terakhir, ketika kamu menggunakan strategi DCA, maka bentuknya pun lebih ke rutinitas. Tidak peduli harga lagi naik atau anjlok, kamu hanya perlu membeli. Dengan begitu, ketika orang berlomba-lomba menjual karena harga turun, kamu pun tidak terbawa emosi dan malah bisa melihatnya sebagai peluang untuk mendapatkan lebih banyak saham dengan harga yang lebih murah.

Metode Dollar Cost Averaging membantu kamu agar tidak terlalu terlena dengan pergerakan pasar, membuat kamu berinvestasi di waktu yang tepat dan mengeluarkan dana secara teratur.

Seperti yang telah dibahas di atas, strategi Dollar Cost Averaging serupa dengan menabung. Untuk mendapatkan keuntungan yang signifikan dari menabung, kamu harus melakukannya secara rutin setiap bulannya. Mulailah investasi sesuai kemampuan kamu. Tidak perlu merasa tertinggal dengan kawan lain yang memiliki modal  besar.