Memulai investasi guna mempersiapkan dan mencapai kemandirian finansial di masa depan sangatlah penting. Meski baru belajar, tidak akan jadi masalah asalkan kamu memiliki tujuan dan target yang jelas. Tren gaya hidup produktif kalangan anak muda atau pekerja pemula (first jobber) saat ini membuat mereka berinvestasi sejak dini, meski dengan nilai atau nominal yang tergolong kecil.
Bicara tentang investasi, banyak jenis investasi yang bisa dipilih seperti saham, obligasi, deposito, emas, dan surat berharga lainnya. Setiap jenis investasi tentu memiliki risiko dan keuntungan tersendiri. Jika kamu masih tergolong sebagai pemula di bidang investasi, tentu menginginkan jenis investasi yang aman atau minim risiko dengan tingkat keuntungan yang tinggi. Jika demikian, kamu bisa mencoba investasi Savings Bond Ritel (SBR). Buat kamu yang belum mengetahui apa itu Savings Bond Ritel dan apa saja karakteristiknya, yuk simak ulasan Bibit berikut!
Apa itu Savings Bond Ritel?
Savings Bond Ritel (SBR) adalah salah satu jenis Surat Utang Negara (SUN) yang menjadi instrumen investasi ritel yang diperuntukkan bagi perseorangan Warga Negara Indonesia (WNI). SBR menjadi salah satu instrumen pembiayaan negara yang ditawarkan kepada individu atau perseorangan yang berstatus sebagai WNI. Sederhananya, negara memberdayakan warga negaranya untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan dengan menawarkan alternatif investasi yang aman, mudah, terjangkau, dan menguntungkan dalam bentuk SBR.
Sebagai jenis investasi yang diterbitkan pemerintah melalui Kementerian Keuangan Republik Indonesia, SBR memang tergolong cukup terjangkau. Batas minimal untuk berinvestasi SBR adalah sebesar Rp 1 juta. Tak hanya terjangkau, SBR juga aman dan menguntungkan. Aman karena dijamin oleh pemerintah, dan juga menguntungkan.
Dilansir dari Kemenkeu, periode penawaran SBR tahun 2023 dengan seri 012 (SBR012) bakal dimulai pada 19 Januari 2023 sampai 9 Februari 2023. Perlu diketahui bahwa SBR tahun 2023 ini akan ada dua tipe Saving Bond Ritel seri 012 (SBR012) yang akan hadir yaitu SBR012-T2 dan SBR012-T4. Berikut perbedaan antara kedua jenis SBR012 tersebut.
SBR bukan satu-satunya jenis surat utang yang diterbitkan pemerintah, tetapi ada pula jenis surat utang lainnya, seperti Obligasi Ritel Indonesia (ORI) dan Sukuk Ritel Indonesia (Sukri). Namun, SBR memiliki karakteristik tersendiri yang membedakan dengan jenis surat utang lainnya. Berikut beberapa karakteristik dari SBR.
Baca juga : Apa Beda Dan Besaran Kupon SBR012 T2 Dan SBR012 T4?
Karakteristik Savings Bond Ritel Seri 012
1. Khusus untuk individu WNI
Pemerintah menerbitkan surat utang SBR sebagai instrumen investasi untuk menggali sumber pembiayaan dari masyarakat dalam negeri, khususnya yang berstatus sebagai Warga Negara Indonesia (WNI). Karakteristik ini menandakan bahwa SBR tidak dapat ‘dibeli’ oleh warga negara asing baik individu maupun badan hukum atau usaha.
Pengkhususan ‘pasar sasaran’ SBR ini didasarkan pada tujuan pemerintah yang ingin memperluas basis investor dalam negeri, mendukung stabilitas pasar uang domestik, dan mewujudkan kemandirian pembiayaan pembangunan serta mendorong terwujudnya masyarakat yang berorientasi pada investasi berjangka menengah dan panjang.
2. Nilai investasi terjangkau
Nilai investasi SBR sangatlah terjangkau, di mana batas minimal dipatok sebesar Rp 1 juta dan maksimal sebesar Rp 5 miliar untuk SBR012-T2 dan Rp 10 miliar untuk SBR012-t4. Dengan dana Rp 1 juta, setiap warga negara Indonesia sudah bisa mulai berinvestasi dengan aman dan pastinya ikut andil dalam pembiayaan kegiatan pemerintah yang produktif.
3. Ada Dua Pilihan Jatuh Tempo
Sebagai investasi berbasis tabungan, SBR tidak dapat dipindahtangankan kepada pihak lain atau diperjualbelikan di pasar sekunder seperti halnya ORI atau Sukri. Maka untuk SBR012 memiliki dua pilihan masa jatuh temponya yakni 2 tahun untuk SBR012-T2 dan 4 tahun untuk SBR012-T4.
4. Suku bunga naik, keuntungan juga naik
Investasi SBR tergolong sebagai jenis investasi dengan risiko rendah tetapi tingkat pengembaliannya tinggi. SBR memiliki kupon mengambang dengan kupon minimal yang mengacu pada suku bunga Bank Indonesia 7 DRRR (Days Reverse Repo Rate). Artinya, SBR memiliki tingkat bunga minimal yang sudah ditentukan pada level tertentu dan akan mengalami perubahan setiap 3 (tiga) bulan sekali sesuai dengan kenaikan BI 7DRRR.
Perlu diketahui bahwa besaran kupon atau bunga dari SBR012 telah ditetapkan pemerintah dengan rincian SBR012-T2 (tenor 2 tahun) sebesar 6.15% dan kupon SBR012-T4 (tenor 4 tahun) yakni sebesar 6,35% dengan jenis kupon mengambang (floating with floor). Kedua jenis SBR012 ini pastinya akan menghadirkan imbal hasil yang pasti cuan.
Kupon tersebut bersifat mengambang yang artinya besaran kupon akan mengalami penyesuaian dengan perubahan BI 7DRRR setiap tiga bulan sekali. Selain mengambang, sifat kupon SBR juga minimal, yang artinya tingkat kupon pertama yang ditetapkan akan menjadi kupon atau tingkat bunga minimal yang berlaku hingga masa jatuh tempo tiba. Jika pada waktu penyesuaian, BI 7DRRR mengalami kenaikan maka nilai kupon SBR juga akan naik. Jadi, kalau suku bunga naik, maka keuntungan otomatis juga akan naik. Sementara jika suku bunga turun, kamu pun tak perlu khawatir karena ada kupon minimal yang membuat imbal hasil tidak ikut turun.
Baca juga : SBR012 Sudah Terbit! Ini Simulasi Keuntungannya!
5. Terdapat fasilitas early redemption
Sebagaimana telah disinggung sebelumnya bahwa sebagai investasi berbasis tabungan, SBR tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Meski demikian, jenis investasi ini memiliki fasilitas early redemption. Fasilitas ini memungkinkan para investor untuk menerima sebagian pelunasan pokok sebelum jatuh tempo. Pemerintah menetapkan masa pelunasan sebelum jatuh tempo, di mana selama masa tersebut, investor dapat mengajukan pelunasan sebagian yang maksimal nilainya 50 persen dari nilai transaksi pembelian di setiap agen atau mitra distribusi.
Meski disertai fasilitas early redemption, namun fasilitas ini memiliki syarat tertentu. Manfaat dari fasilitas ini hanya dapat dirasakan oleh investor yang nilai investasinya minimal Rp 2 juta di setiap mitra distribusi.
Seperti halnya SBN Ritel lainnya, SBR012 hanya bisa dibeli di mitra distribusi, termasuk Bibit yang mendapat kepercayaan dari Kemenkeu sebagai agen penjual SBR. SBR011 sendiri sudah bisa dipesan di aplikasi Bibit pada masa penawarannya mulai pada 19 Januari 2023 sampai 9 Februari 2023.