Reksadana masih jadi pilihan investasi menarik bagi investor pemula di Indonesia. Reksadana juga jadi salah satu instrumen investasi favorit anak muda, termasuk kaum milenial karena reksadana mampu menjawab kebutuhan dan keinginan mereka. Investasi yang bisa dimulai dengan modal kecil.
Selain itu, reksadana menawarkan imbal hasil lebih tinggi daripada menabung di bank, risiko lebih terukur, serta bersifat likuid atau bisa dicairkan kapanpun. Di sisi lain, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih nuansa January Effect. Lajunya perlahan terus mendaki. Saat ini, level IHSG berada di kisaran 6.300-an.
Salah satu jenis reksa dana adalah reksa dana pasar uang. Reksadana pasar uang adalah reksadana yang isinya 100% instrumen pasar uang yaitu deposito, obligasi yang jatuh temponya kurang dari satu tahun, serta Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Sebelum kita bahas satu per satu keempat instrumen atau produk reksadana pasar uang tersebut, kita bedah dulu yuk cara tepat memilih reksa dana pasar uang untuk mewujudkan tujuan keuangan.
Cara Memilih Reksa Dana Pasar Uang Terbaik
Yuk, langsung kita bahas biar reksa dana pasar uang bisa dijadikan andalan buat mencari cuan.
1. Pilih yang Kinerjanya Stabil
Reksa dana pasar uang terbaik sudah pasti stabil. Meski reksa dana ini termasuk investasi paling aman, kamu tetap perlu melihat sejarah pertumbuhan nilainya, dan menghubungkan riwayat tersebut dengan kinerjanya saat ini. Jadi, tipsnya pilih reksa dana pasar uang yang pergerakannya stabil dan cenderung naik dari waktu ke waktu.
2. Pastikan Sharpe Ratio Oke
Sharpe ratio merupakan indikator yang bisa membantumu mengukur tingkat pengembalian investasi dengan risiko yang diambil. Ilustrasinya, jika sharpe ratio besar, reksa dana tersebut bagus. Dengan kata lain, hindari memilih reksa dana pasar uang hanya karena imbal hasil yang besar. Karena bisa saja imbal hasil besar, tapi risiko fluktuasinya juga tinggi. Alhasil sharpe-nya juga rendah yang berarti produk tersebut kurang baik.
3. Lihat Reputasi Manajer Investasi
Reputasi pengelola reksa dana atau Manajer Investasi adalah faktor penting untuk memilih produk reksa dana pasar uang terbaik. Caranya, bisa dengan menelusuri rekam jejak dan pengalaman Manajer Investasi dalam mengelola dana. Pengelola yang berpengalaman dan terpercaya akan berpotensi menghasilkan investasi yang baik pula. Minimal, pastikan Manajer Investasi sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Untuk mengetahui Manajer Investasi yang sudah terdaftar dan berizin OJK, silakan klik di sini.
4. Jangan Lupakan AUM
Dalam investasi reksa dana ada AUM. Istilah ini merupakan singkatan dari Asset Under Management yang dapat diartikan sebagai total dana investasi yang dikelola pada sebuah produk reksa dana. Sehingga AUM yang besar dapat menjadi salah satu indikasi bahwa reksa dana tersebut banyak dibeli dan diminati investor.
Setelah mengetahui cara memilih reksa dana pasar terbaik untuk meraih cuan, seperti telah dijelaskan di atas tadi, berikut instrumen-instrmen yang ada di reksa dana pasar uang.
Instrumen Reksadana Pasar Uang
Investasi pada Reksadana Pasar Uang (RDPU) memang membuat dana kamu dialokasikan atau ditempatkan oleh Manajer Investasi pada beberapa instrumen yang memiliki masa jatuh tempo di bawah 1 tahun. Berikut beberapa instrumen atau produk reksadana pasar uang tersebut:
1. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Pertama, produk atau instrumen reksadana pasar uang adalah Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Sesuai dengan namanya, SBI adalah produk terbitan Bank Indonesia (BI) yang berwujud surat pengakuan dalam jangka waktu pendek dengan sistem diskonto yang hanya berbentuk mata uang rupiah. Dana investasi yang diperoleh dari SBI nantinya akan digunakan oleh Bank Indonesia untuk mengendalikan kestabilan nilai tukar rupiah dengan menyerap kelebihan uang primer yang beredar dalam masyarakat.
2. Sertifikat Deposito
Sertifikat deposito adalah instrumen yang dikeluarkan oleh bank atau lembaga keuangan dengan periode waktu tertentu dan maksimal jangka waktunya 1 tahun. Wujud dari sertifikat deposito sendiri adalah simpanan deposito yang sifat kepemilikannya bisa diperjual belikan oleh investor dalam pasar uang. Perlu diketahui bahwa instrumen ini memiliki suku bunga yang nilainya lebih tinggi daripada nilai suku bunga deposito biasa. Jangan lupakan juga keamanan dari sertifikat deposito tak perlu diragukan lagi karena telah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
3. Surat Utang Negara (SUN)
Surat Utang Negara (SUN) juga menawarkan tingkat keamanan yang mumpuni. Ini karena SUN mendapat jaminan langsung dari negara atau pemerintah. Wujud dari instrumen SUN ini yakni berupa surat pengakuan utang dalam bentuk valuta asing atau bisa juga dalam bentuk rupiah. Surat berharga yang umumnya terdiri dari Obligasi Negara (ON) dan Surat Perbendaharaan Negara (SPN) tersebut, juga bisa kamu perjualbelikan kembali di pasar uang.
4. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
Instrumen RDPU terakhir yaitu Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). SBPU sendiri merupakan surat berharga yang Bank Umum terbitkan dan telah nasabah tanda tangani sebagai jaminan pelunasan utang. SBPU ini umum diperjualbelikan melalui Bank Umum, Bank Indonesia maupun lembaga keuangan bukan bank. Karakteristik lain dari SBPU adalah punya sistem yang sama dengan SBI dengan menerapkan diskonto dalam perdagangannya dengan cara pelelangan.
Keuntungan Reksadana Pasar Uang
Berikut beberapa keuntungan investasi reksadana pasar uang yang perlu kamu ketahui:
1. Risiko Paling Rendah Dari Jenis Reksadana Lain
Reksadana pasar uang (RDPU) ini merupakan jenis reksa dana dengan tingkat risiko paling rendah di antara jenis reksa dana lainnya. Namun, return dari reksadana pasar uang ini tetap menarik, lho. Rata-rata return dari reksadana pasar uang di atas deposito.
Persentase return yang diterima juga tidak ditentukan oleh besaran setoran. Jadi, berapapun nilai investasi kamu, persentase keuntungan yang diterima akan tetap sama sesuai dengan kinerja instrumen reksa dana tersebut.
2. Bukan Objek Pajak
Apalagi reksadana pasar uang bukan objek pajak, jadi keuntungan yang kamu peroleh sudah bersih dan tidak dikenakan pajak lagi, ya. Selain itu, reksadana pasar uang juga bisa dicairkan kapan saja tanpa kena penalti. Dana hasil penjualan reksadana pasar uang akan masuk ke rekening kamu maksimal 3 hari kerja.
Di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil, reksadana pasar uang masih mampu memberikan kinerja yang positif dan stabil. Oleh karena itu, reksadana pasar uang dapat dijadikan alternatif investasi oleh investor yang ingin investasi secara stabil.
3. Andalan Dana Darurat
Reksadana pasar uang ini juga dapat menjadi salah satu pilihan investasi untuk mengalokasikan sebagian dana darurat kamu. Hal ini dikarenakan karakteristik reksadana pasar uang yang aman, likuid (mudah dicairkan), dan mudah diakses. Sekarang kamu dapat berinvestasi reksadana dengan sangat mudah. Bahkan bisa melakukannya secara 100% online.
Salah satunya adalah melalui APERD (Agen Penjual Efek Reksa Dana) online yang sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Contohnya Bibit.
Modal investasi reksadana pasar uang juga sudah sangat terjangkau, lho. Bahkan bisa dimulai dari Rp 10.000. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak bisa berinvestasi di reksa dana pasar uang, ya. Namun, sebelum memulai investasi jangan lupa menentukan tujuan keuangannya dulu lalu kamu baru bisa memulai investasi. Nah, jika pilihanmu adalah reksadana pasar uang, Bibit akan merekomendasikan 10 daftar reksadana pasar uang terbaik 2021. Check it out!
Istilah Dalam Reksadana Pasar Uang
Sebelum masuk pada rekomendasi reksadana pasar uang terbaik, baiknya kamu mengenal lebih dulu istilah-istilah yang lazim digunakan dalam transaksi reksadana pasar uang. Tujuannya agar kamu lebih mengerti dan tidak mengalami salah persepsi atau salah pengertian saat berinvestasi dalam reksadana pasar uang. Apa saja istilah itu? Nah Bibit sudah merangkumnya untuk kamu seperti di bawah ini:
1. Manajer Investasi
Pertama yaitu manajer investasi, tentu sebelum memulai investasi reksadana pasar uang kamu harus memilih dulu apa itu yang namanya manajer investasi. Untuk itu sangat penting bagi kamu mengerti definisi dari manajer investasi. Manajer investasi yaitu pihak yang memiliki izin usaha oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengelola dana investor.
Dana investor tersebut akan manajer investasi salurkan ke dalam instrumen investasi pasar uang. Misalnya seperti Sertifikat Deposito, Sertifikat Utang Negara (SUN), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) dll. Kesamaan dari instrumen-instrumen investasi tersebut adalah jangka waktunya yang jatuh temponya kurang dari satu tahun.
2. Portofolio
Seperti hal nya saham atau obligasi, reksadana juga merupakan masuk dalam kategori surat berharga sebagai bukti kepemilikan dana investasi. Surat-surat berharga yang akan kamu beli sebagai investor akan dirangkum menjadi satu agar kamu bisa lebih mudah dalam memantau perkembangan investasi reksadanamu.
Baca juga: Cara Kerja Reksadana Pasar Uang Sehingga Stabil
3. Compound Annual Growth Rate (CAGR)
CAGR merupakan indikator yang berfungsi menghitung tingkat pertumbuhan rata-rata suatu reksadana dalam rentang jangka waktu periode tertentu. CAGR membantu investor untuk mengetahui kinerja dari reksadana dalam kurun waktu 1, 3 maupun 5 tahun. Jadi tergantung masing-masing investor dalam mengatur time frame untuk analisisnya.
Fungsi dari penggunaan CAGR sendiri yaitu investor bisa memantau bagaimana return (keuntungan) suatu investasi bila investasi itu meningkat pada tingkatan yang sama setiap tahunnya. Jadi investor bisa menjadikan data tersebut sebagai gambaran mereka untuk mengambil keputusan.
Daftar 10 Reksadana Pasar Uang Kinerja Terbaik 2022/2023
Apa saja daftar reksa dana pasar uang terbaik dalam kinerjanya di tahun 2022/2023? Yuk, cek daftarnya pada artikel berikut berdasarkan produk reksadana yang ada di aplikasi Bibit per 4 Januari 2023.
1. Sucorinvest Money Market Fund
Nama manajer investasi: Sucor Asset Management
Tanggal peluncuran: 20 Oktober 2014
Total dana kelolaan: Rp 9,49 triliun
Imbal hasil per tahun: 4,20%
Minimum pembelian: Rp 100.000
2. Majoris Pasar Uang Syariah Indonesia
Nama manajer investasi: Majoris Asset Management
Tanggal peluncuran: 16 November 2017
Total dana kelolaan: Rp 112,10 miliar
Imbal hasil per tahun: 4,02%
Minimum pembelian: Rp 10.000
3. Sucorinvest Sharia Money Market Fund
Nama manajer investasi: Sucor Asset Management
Tanggal peluncuran: 24 September 2018
Total dana kelolaan: Rp2,62 triliun
Imbal hasil per tahun: 3,83%
Minimum pembelian: Rp 10.000
4. Danamas Rupiah Plus
Nama manajer investasi: Sinarmas Asset Management
Tanggal peluncuran: 13 Juni 2006
Total dana kelolaan: Rp 2,29 triliun
Imbal hasil per tahun: 3,68%
Minimum pembelian: Rp 100.000
5. TRIM Kas 2
Nama manajer investasi: Trimegah Asset Management
Tanggal peluncuran: 11 April 2008
Total dana kelolaan: Rp 3,73 triliun
Imbal hasil per tahun: 3,58%
Minimum pembelian: Rp 10.000
6. Trimegah Kas Syariah
Nama manajer investasi: Trimegah Asset Management
Tanggal peluncuran: 22 Desember 2016
Total dana kelolaan: Rp 455,78 miliar
Imbal hasil per tahun: 3,51%
Minimum pembelian: Rp 100.000
7. Avrist Ada Kas Mutiara
Nama manajer investasi: Avrist Asset Management
Tanggal peluncuran: 12 April 2017
Total dana kelolaan: Rp 61,62 miliar
Imbal hasil per tahun: 3,17%
Minimum pembelian: Rp 100.000
8. BNI-AM Dana Lancar Syariah
Nama manajer investasi: BNI Asset Management
Tanggal peluncuran: 4 Juni 2013
Total dana kelolaan: Rp 114,25 miliar
Imbal hasil per tahun: 2,83%
Minimum pembelian: Rp 10.000
9. Bahana Likuid Syariah Kelas G
Nama manajer investasi: Bahana
Tanggal peluncuran: 14 Januari 2015
Total dana kelolaan: Rp 0,67 triliun
Imbal hasil per tahun: 2,78%
Minimum pembelian: Rp 100.000
10. Danareksa Seruni Pasar Uang III
Nama manajer investasi: Danareksa Investment Management
Tanggal peluncuran: 1 Februari 2010
Total dana kelolaan: Rp 2,96 triliun
Imbal hasil per tahun: 2,61%
Minimum pembelian: Rp 10.000
Nah, itu dia pilihan reksadana pasar uang terbaik di tahun 2022/2023 di aplikasi Bibit. Urutan di atas bisa berubah sewaktu-waktu bergantung kinerja setiap produk reksadana.
Ayo, mulai sisihkan uang setiap bulan dari gaji sebesar 20% untuk investasi. Kalau sudah terjun investasi, tentu saja harus komitmen dan disiplin agar tujuan keunganmu tercapai.