Ingin mulai berinvestasi di tahun 2021 ini, tapi takut mengalami risikonya? Kamu dapat mencoba reksadana pasar uang sebagai pilihan yang baik. Selain lebih menguntungkan, risikonya pun hampir sama kecilnya kalau kamu berinvestasi di tabungan deposito atau pun emas.
Tapi, sebelum kamu memulai berinvestasi pada reksadana pasar uang, alangkah baiknya kamu cari tahu apa itu reksadana pasar uang serta kelebihan dan kekurangan yang akan kamu rasakan.
Apa Itu Reksadana Pasar Uang?
Reksadana pasar uang merupakan jenis reksadana yang 100 dana kelolaannya disalurkan pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Deposito Berjangka, dan Obligasi yang jatuh temponya di bawah satu tahun. Reksadana ini tidak dipungut biaya pembelian dan penjualan. Selain itu, reksadana jenis ini menawarkan potensi tingkat pengembalian lebih tinggi daripada rekening tabungan atau koran.
Dilihat dari tingkat risiko, reksadana ini cocok dipakai oleh investor dengan profil risiko konservatif, yakni mereka yang belum siap menerima penurunan nilai yang signifikan dalam portofolio investasinya. Pada umumnya, reksadana pasar uang memiliki tingkat pengembalian di bawah reksadana pendapatan tetap, namun sedikit lebih tinggi dibanding pengembalian deposito bank.
Reksadana pasar uang menyalurkan dana investor ke instrumen investasi jangka pendek dan minim risiko, sehingga dapat menjadi tempat yang baik untuk memarkir uang. Reksadana pasar uang bersifat likuid, yakni mudah dicairkan. Semua reksadana membutuhkan waktu untuk pencairan, dan reksadana pasar uang merupakan tipe reksa dana yang paling cepat cair.
Kelebihan yang terdapat pada produk reksadana campuran, yaitu:
Reksa dana campuran memiliki return yang lebih besar daripada reksa dana pendapatan tetap. Dalam setahun, timbal balik yang diberikan bisa sampai 15% per tahunnya.
Investasi produk reksadana campuran relatif lebih aman dibandingkan dengan reksa dana saham. Hal ini dikarenakan reksa dana campuran tidak hanya menyimpan investasi pada saham saja tetapi juga pada uang dan obligasi.
Kekurangan produk reksadana campuran yang perlu kamu perhatikan juga, yaitu:
Nilai pasar yang berubah. Investasi campuran terdapat komposisi saham sehingga harga atau nilai aktiva bersih dari produk reksadana campuran ini akan mengikuti pasar saham. Jika pasar saham nilainya sedang naik, maka reksa dana campuran akan naik juga. Namun, jika pasar saham nilainya turun, maka reksa dana campuran juga akan terkena dampaknya.
Tidak ada jaminan pemerintah sehingga jika ada kerugian, maka kamu yang akan menanggung risiko tersebut. Tapi kamu tidak perlu ragu karena reksadana diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) apabila terjadi masalah regulasi dan pelaksanaanya.
Dilansir dari Infovesta.com, terdapat 4 reksadana pasar uang yang memiliki rekam jejak 3 tahun terbaik dan menguntungkan. Yuk, cek daftarnya berikut ini sebagai acuan kamu sebelum mulai berinvestasi!
Mega Dana Kas Syariah
Produk dari PT Mega Capital Investama ini memberikan imbal hasil 36,34% dalam tiga tahun terakhir. Tujuan investasi reksadana ini adalah untuk untuk memberikan tingkat likuiditas tinggi untuk memenuhi kebutuhan dana tunai nasabah, sekaligus memberikan tingkat pendapatan yang menarik sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Cipta Dana Tunai
Produk dari PT Ciptadana Asset Management ini memberikan imbal hasil 31,73% dalam tiga tahun terakhir. Tujuan investasi reksadana ini adalah untuk memperoleh pertumbuhan modal jangka pendek, sehingga cocok bagi investor yang mau menginginkan pertumbuhan investasi, dengan berusaha tetap mempertahankan nilai investasi awal dan tingkat likuiditas tinggi guna kebutuhan tunai jangka pendek.
Sucorinvest Money Market Fund
Produk dari PT Sucorinvest Asset Management ini memberikan imbal hasil 22,44% dalam tiga tahun terakhir. Tujuan investasi reksadana ini adalah untuk memberikan tingkat likuiditas yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan dana tunai dalam waktu yang singkat sekaligus memberikan tingkat pendapatan investasi yang menarik. Per Januari 2020, alokasi aset dari Sucorinvest Money Market Fund adalah: 57,81% pada obligasi dengan jatuh tempo kurang dari setahun, dan 42,19% pada deposito dan aset setara kas lainnya.
Sebagai catatan buat kamu, bagi investor maupun calon investor yang ingin berinvestasi dengan produk reksadana pasar uang yang dipaparkan di atas, kamu harus teliti untuk menentukan pilihan.
Pilihan-pilihan produk reksadana terbaik dapat diukur dengan menggunakan tiga indikator utama, yaitu imbal hasil (return), nilai sharpe ratio, dan konsistensi return reksadana dalam mengalahkan indeks acuannya.
Angka NAB
Perlu kamu ketahui juga, return dari sebuah reksadana bisa dilihat dari peningkatan harganya atau biasa disebut nilai aktiva bersih (NAB) per unit. Return yang semakin tinggi memperlihatkan keuntungan yang diberikan reksadana untuk investornya.
Metode Sharpe Ratio
Bagi para investor berpengalaman, penggunaan metode ini sudah seperti makanan sehari-hari. Metode ini digunakan untuk mengukur kelebihan pengembalian (excess in return), dan dibagi unit deviasi dalam aset investasi. Tujuannya agar investor dapat menyesuaikan kinerja investasi dengan tingkat risikonya.
Semakin tinggi nilai sharpe ratio, menandakan kinerja suatu portofolio semakin baik. Begitupun sebaliknya, semakin rendah nilai sharpe ratio, menandakan kinerja suatu portofolio semakin buruk.
Konsistensi Return Reksadana
Indikator terakhir, yakni konsistensi reksadana dalam mengalahkan indeks acuannya. Konsistensi ini diukur dalam persentase. Sebagai contoh, reksadana pasar uang menggunakan acuan (benchmark) indeks reksadana pasar uang. Semakin sering return reksadana dalam setahun terakhir bisa mengalahkan return indeksnya, semakin tinggi pula nilai yang didapatkan oleh reksadana pasar uang tersebut. Sebagai indeks reksadana pasar uang acuan, investor bisa menggunakan indeks dari Infovesta, bertajuk IRDPU (Indeks Reksa Dana Pasar Uang).
Pastikan jenis produk yang kamu pilih sesuai dengan tujuan keuanganmu, sehingga jangan sampai kamu salah memilih jenis reksadana yang tidak sesuai dengan tujuan keuanganmu.
Jika kamu masih bingung dalam memilih reksadana yang tepat, kamu dapat mempelajari jenis-jenis produk reksadana yang ada di Bibit. Setiap reksadana yang dipasarkan oleh Bibit memiliki manfaat dikelola oleh manajer investasi yang profesional, diversifikasi investasi, likuiditas yang tinggi, biaya rendah, serta kemudahan akses berinvestasi. Selain itu, kamu juga bisa memulai investasi reksadana pertama di Bibit dengan cara yang sangat mudah dan dana serendah Rp 100.000 saja. Cari tahu disini untuk info tentang Pembukaan Rekening Investasi Digital di Aplikasi Bibit!