Mengenal Saham BBCA

Jika kamu sebelumnya adalah pengguna aplikasi Bibit pasti tidak asing dengan bank swasta yang satu ini karena RDN (Rekening Dana Nasabah) di Bibit menggunakan rekening Bank yang satu ini, ya benar Bank BCA. Bank BCA telah ada di tengah-tengah masyarakat Indonesia sejak didirikan tahun 1955 dan telah memiliki 1.247 cabang per 31 Maret 2023.

Bank BCA ini juga merupakan bagian dari Grup Djarum, karena pemegang saham mayoritasnya adalah Hartono bersaudara. Melalui PT Dwimuria Investama Andalan, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono memiliki persentase 54,95% saham kepemilikan BCA dan otomatis menjadi pemegang saham pengendali.

Bank swasta terbesar di Indonesia  ini juga telah menjangkau hampir seluruh Nusantara. Mengapa dikatakan bank swasta terbesar? Salah satu alasannya adalah karena total penyaluran kredit BCA yang mencapai Rp711,3 triliun sepanjang tahun 2022, angka ini mengalami pertumbuhan (year-on-year/yoy) sebesar 11,7 persen dari periode tahun sebelumnya. 

Selain itu, BBCA juga mencatatkan jumlah peningkatan rekening nasabah pada tahun 2022, yaitu mencapai 34,68 juta orang atau naik dari tahun 2021 sebanyak 28,5 juta orang. Bahkan jika dilihat dari kurun waktu satu dekade terakhir, jumlah ini meningkat 200% dari tahun 2012 yang ada di angka 11,44 juta orang saja.

Sementara itu, dari sisi kapitalisasi pasar emiten BBCA saat ini memiliki market cap sebesar Rp1.118,72 triliun, jauh meninggalkan para kompetitornya di sektor industri yang sama, termasuk bank-bank plat merah.

Misalnya seperti nilai kapitalisasi pasar saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk senilai Rp833,57 triliun, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rp473,66 triliun, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rp168,30 triliun.

Mengenal saham BBCA

Profil Perusahaan Saham BBCA

PT Bank Central Asia Tbk atau yang dikenal dengan kode emiten BBCA dalam sektor perbankan, adalah sebuah bank umum yang memiliki berbagai anak perusahaan di bawah naungannya. Salah satu anak perusahaan yang dimiliki adalah PT BCA Finance, yang bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen, sewa guna usaha, dan anjak piutang.

Bank BCA juga memiliki PT Bank BCA Syariah yang menawarkan layanan perbankan berdasarkan prinsip syariah, serta PT BCA Sekuritas yang berperan dalam penjamin emisi efek dan pialang perdagangan saham. Lalu, ada juga PT Asuransi Umum BCA yang menawarkan asuransi umum atau asuransi kerugian.Pada tahun 2017, BCA mendirikan PT Central Capital Ventura (CCV) sebagai upaya mengikuti inovasi layanan keuangan berbasis digital. 

Produk dan layanan yang ditawarkan oleh Bank BCA meliputi berbagai macam simpanan, layanan transaksi perbankan, perbankan elektronik, layanan cash management, kartu kredit, bancassurance, produk investasi, fasilitas kredit, bank garansi, fasilitas ekspor impor, dan fasilitas valuta asing.

Per akhir Maret 2023, Bank BCA telah melayani lebih dari 36 juta rekening nasabah dengan mengelola sekitar 77 juta transaksi setiap hari. Bank BCA memiliki jaringan yang kuat, terdiri dari 1.247 kantor cabang, 18.348 ATM, dan layanan internet serta mobile banking. Selain itu, tersedia juga contact center Halo BCA yang dapat diakses 24 jam.

Dalam menjalankan aktivitasnya dengan sekitar 25.000 karyawan, BCA berkomitmen untuk membangun hubungan jangka panjang dengan nasabah dan mengutamakan kepentingan bersama, serta memberikan dampak positif pada masyarakat.

Kinerja Bank BCA (Saham BBCA)

Pada tahun 2022, Bank BCA membukukan laba bersih sebesar Rp40,7 triliun. Pencapaian ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar Rp31,4 triliun , yang artinya mengalami peningkatan secara Yoy (Year-on-year) 29,6%. Angka ini juga menjadi laba tertinggi sepanjang sejarah perseroan .

Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, laba Bank BCA mengalami pertumbuhan 57,64%. Laba bersih BBCA tahun 2018 sebesar Rp25,9 triliun, tahun 2019 sebesar Rp28,6 triliun dan tahun 2020 sebesar Rp27,1 triliun. Bisa dibilang laba Bank BCA selalu naik kecuali saat awal pandemi, yaitu pada tahun 2020 yang sempat turun 4,98% secara Yoy. 

Aksi Korporasi

Emiten dengan kode BBCA ini pertama kali diperjualbelikan di bursa sebagai perusahaan terbuka pada 31 Mei 2000 dengan penawaran umum perdana saham (IPO) di harga Rp1.400 per saham. BBCA termasuk juga dalam Indeks High Dividen 20, hal ini karena sejak 2001 sampai dengan 2023 BBCA selalu membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya.

Bank BCA sempat melakukan aksi korporasi berupa stock split pada Oktober 2021 dengan alasan agar harga sahamnya bisa lebih terjangkau bagi investor ritel, yang harga awalnya 36.600 per lembar saham menjadi Rp7.320 per lembar saham. Rasio stock split nya sendiri 1:5, artinya 1 saham yang ada dipecah menjadi 5 saham baru. Awalnya nilai nominal per saham BBCA adalah Rp62,5, kemudian setelah stock split nilai nominal per sahamnya menjadi sebesar Rp12,5.

Sebenarnya sebelum tahun 2021, BCA pernah melakukan stock split sebanyak tiga kali. Menurut website resmi BCA, pada Mei 2001, setahun setelah resmi terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Bank BCA melakukan stock split dengan rasio 1:2. Hasilnya, jumlah saham beredar meningkat yang awalnya 2.943.986.000 menjadi 5.887.972.000 lembar dengan nilai nominal Rp 250.

Tiga tahun kemudian, pada bulan Juni 2004, BCA sekali lagi melakukan pemecahan nilai nominal saham dengan rasio yang sama, yaitu 1:2. Hal ini menyebabkan jumlah saham beredar menjadi 12.262.269.000 lembar dengan nilai nominal Rp 125.

Pada tahun 2008, BCA kembali melakukan aksi yang sama dengan rasio 1:2. Dampaknya, jumlah saham beredar meningkat menjadi 24.655.010.000 lembar dengan nilai nominal Rp 62,5. Kesimpulannya, aksi korporasi stock split ini menjadikan jumlah saham beredar BBCA semakin banyak, namun harganya semakin terjangkau.

Baca juga: Bedah Bisnis Saham Sektor Teknologi

Cara Beli Saham BBCA di Bibit Secara Online

Ini dia cara mudah dan aman untuk membeli saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melalui aplikasi Bibit. Mari kita simak panduannya, seperti yang berikut ini:

  1. Pastikan bahwa aplikasi Bibit telah diperbarui ke versi Bibit Plus agar dapat melakukan transaksi saham

  2. Setelah melakukan upgrade, buka halaman utama aplikasi

  3. Klik logo saham pada bagian "Produk Investasi".

  4. Pada halaman saham, masukkan kode saham "BBCA" pada tab pencarian di bagian atas dan pilih saham BBCA yang muncul.

  5. Setelah membuka halaman saham BBCA, klik tombol "Beli" yang terletak di bagian bawah halaman.

  6. Masukkan harga beli dan jumlah lot yang ingin dibeli, dan total nilai pembelian akan terhitung secara otomatis.

  7. Klik tombol "Beli" dan konfirmasikan transaksi melalui jendela pop-up yang muncul.

Selain kemudahan dalam pembelian saham, aplikasi Bibit juga menyediakan edukasi investasi secara cuma-cuma atau gratis. Hal ini sangat penting, terutama bagi para pemula agar bisa semakin meningkatkan pengetahuan mereka tentang investasi. 

Demikian pembahasan mengenai mengenal saham BBCA kali ini dari Bibit. Ayo, jangan lagi menunda memulai investasi sahammu, sebab teman dari investasi itu sendiri adalah waktu. Buka rekening di Bibit Plus dan manfaatkan berbagai fitur yang pastinya mudah untuk kamu gunakan. Download Bibit sekarang juga.