Suatu hari ada broadcast masuk melalui chat ke ponsel pintarmu. Isinya tawaran investasi yang sangat mudah dengan keuntungan yang begitu besar dan tanpa risiko. Tanpa pikir panjang kamu tergiur iklan tersebut kemudian mendaftar dan menginvestasikan sejumlah dana kepada orang yang mengaku sebagai admin.
Namun, nasib sial segera menghampiri lantaran investasi yang ditawarkan bodong. Harapan cuan yang membuncah pun seketika runtuh. Uangmu lenyap, admin yang kamu setor tak dapat dihubungi. Ia kabur entah ke mana.
Cerita ini memang rekayasa belaka. Meski begitu, tentu tidak sedikit korban investasi bodong ada di luar sana. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan kerugian masyarakat Indonesia akibat investasi ilegal (investasi bodong) mencapai Rp139,67 triliun sejak tahun 2017 hingga 2023. Melihat dari nominalnya yang sangat besar, jumlah itu pasti tidak datang dari satu orang korban. Bisa berasal dari ribuan, ratusan ribu, bahkan jutaan korban. Tentu kamu tidak mau menjadi salah satunya, bukan?
Alasan Aplikasi Bibit Aman dan Menguntungkan
Karena itu, berdasarkan ilustrasi dan fakta di atas. jangan mudah tergiur iming-iming keuntungan besar dan tetap serta registrasi yang sangat mudah, ya. Sebab kemungkinan besar itu adalah investasi bodong. Lalu, bagaimana dengan investasi reksa dana di Bibit? Apakah Bibit aman untuk investasi? Apa benar Bibit merupakan aplikasi reksa dana teraman?
1. Bibit Telah Berizin dan Diawasi OJK
Kalau kamu mau investasi dalam instrumen apapun termasuk reksa dana, pastikan institusi atau platform yang kamu pilih sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bibit sendiri sudah memenuhi kualifikasi tersebut sehingga bisa dipastikan uang yang kamu setor atau simpan aman di Bibit.
Data Bibit sudah terdaftar dan diawasi OJK, bisa kamu cek di sini. Jadi, jawaban dari pertanyaan apakah Bibit aman untuk berinvestasi, jelas. Bibit sangat aman!
2. Dana Investor Tidak Disimpan di Bibit
Penting kamu ketahui juga oleh semua investor reksa dana, jika setiap uang yang disetor untuk investasi reksa dana tidak disimpan di Manajer Investasi ataupun agen penjual reksa dana (APERD) online seperti Bibit.
Langkah ini dilakukan untuk menjamin keamanan dana investor dan mengurangi risiko penyalahgunaan oleh Manajer Investasi ataupun APERD. Karena itu, ditunjuklah bank kustodian oleh OJK untuk melakukan pengurusan administrasi, pengawasan, dan penampung aset reksa dana.
Sehingga, jika pun Bibit tutup (amit-amit, jangan dong! Amin) danamu tetap aman tersimpan di bank kustodian. Karenanya, Bibit bisa dikatakan salah satu aplikasi investasi reksa dana teraman.
3. Bibit Dilengkapi PIN dan Keamanan Berlapis
PIN bermanfaat untuk personalisasi diri dan meminimalisasi risiko terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Contohnya, smartphone hilang akibat jatuh atau curi. Sehingga jika pencuri hendak masuk ke akun Bibit kamu, mereka, oknum penipu, itu akan kesulitan.
Karenanya, untuk mendukung semua itu, saat masuk ke akun Bibit, kamu bisa membuat PIN dengan kombinasi sulit tapi mudah diingat. Terpenting, kamu juga bisa memanfaatkan fitur Face ID atau Fingerprint sehingga yang dapat mengakses akun Bibit hanya kamu sendiri. Cara ini bisa memberikan rasa aman berlapis agar investasi reksa dana lebih nyaman dan cuan. Sah, bukan? Kalau Bibit adalah aplikasi teraman?
4. Pencairan Bibit Hanya Atas Namamu
Saat ingin menarik dana atau melakukan pencairan, hasil investasimu hanya bisa dicairkan ke rekening bank atas namamu yang sesuai KTP saat registrasi di awal. Dengan demikian, tak akan ada pihak lain yang dapat mencairkan dana ke rekening bank lain yang berbeda dengan akun bank di Bibit. Informasi lebih lanjut mengapa menyimpan uang di aplikasi Bibit itu aman, silakan klik di sini
5. Memiliki Produk Reksa Dana Pilihan Manajer Investasi Terbaik
Semua produk reksa dana di Bibit sudah melalui proses seleksi yang ketat. Dengan kata lain, kamu bisa memilih berbagai reksa dana terbaik sesuai tipe dan kebutuhan kamu. Belum lagi Manajer Investasi yang ada di Bibit merupakan Manajer Investasi yang sudah berpengalaman di Indonesia. Beberapa di antaranya berpredikat Manajer Investasi terbaik. Jadi, kenapa masih ragu dan bertanya-tanya, apa Bibit aplikasi reksa dana teraman?
Tips Investasi di Aplikasi Reksa Dana Teraman
Meski berpredikat aman dan kredibel, investasi reksa dana melalui aplikasi tetap memerlukan langkah-langkah tertentu agar berjalan lancar. Hal ini perlu dilakukan mengingat pasar bursa bergerak dinamis, kadang sulit diprediksi, dan tentu fluktuatif. Berikut beberapa tips yang perlu dilakukan dalam investasi reksa dana.
1. Tentukan Tujuan Investasi
Apakah kamu berinvestasi reksa dana untuk masa pensiun, dana darurat, atau untuk tujuan jangka pendek seperti liburan, beli gawai, dan seterusnya? Tujuan investasi penting karena salah satu cara investasi reksa dana yang benar ini bisa lebih memotivasimu buat menyetor dana secara rutin ke reksa dana.
Setelah punya tujuan investasi, ukur kemampuan finansial. Artinya, coba alokasikan berapa dana yang mampu disisihkan dari penghasilan sekarang untuk investasi reksa dana. Jangan sampai dana yang kamu gunakan investasi itu, masih digunakan untuk kebutuhan lain. Dengan kata lain, usahakan uang untuk menyetor reksa dana adalah uang dingin.
2. Rencanakan Jangka Waktu
Horison waktu investasi penting untuk mengukur kapan tujuan investasi bisa dicapai, dan berapa jumlah yang dapat terkumpul dalam jangka waktu tersebut. Jika kamu sudah punya rencana, maka kamu akan dengan mudah menentukan investasi secara rutin. Apakah itu cukup dengan per bulan, harus per minggu, atau bahkan wajib per hari?
Kelebihan investasi reksa dana dengan jangka waktu yang jelas dan dilakukan secara rutin, yaitu dana bisa berkembang seiring berjalannya waktu berkat efek compounding. Sebuah jenis bunga berbunga dengan penjumlahan dari nilai pokok ditambah akumulasi bunga dari waktu sebelumnya
3. Pahami Profil Risiko
Reksa dana memiliki berbagai tingkat risiko, mulai dari konservatif hingga agresif. Karena itu, salah satu cara investasi reksa dana yang benar juga adalah dengan memahami profil risiko. Pada reksa dana saham yang dikenal fluktuatif dan berisiko tinggi misalnya, cocok buat kamu yang berprofil risiko agresif atau sudah siap menghadapi gejolak turun-naiknya harga.
Selanjutnya, reksa dana pendapatan tetap atau obligasi dikenal berisiko cukup besar namun tidak sebesar reksa dana saham sehingga cocok buat investor berprofil moderat. Terakhir, reksa dana pasar uang yang minim risiko. Reksa dana ini sangat cocok buat kamu yang berprofil risiko konservatif. Di Bibit profil risiko ini bisa kamu cek ketika awal registrasi.
Setelah registrasi, kamu bisa mengubah profil risiko melalui langkah-langkah berikut:
Dari halaman Home, klik tab Profil
Kemudian pada halaman Profil, klik tipe investor di bawah nama kamu
Untuk mengubah Profil Risiko, kamu dapat klik tombol - dan + untuk mengurangi atau menambahkan skor Profil Risiko kamu, lalu klik Simpan Hasil
Atau jika kamu ingin Bibit membantu menentukan Profil Risiko yang sesuai, kamu dapat klik Ulangi Pertanyaan untuk menjawab beberapa pertanyaan yang hasilnya akan dihitung berupa skor Profil Risiko dan tipe investor
Klik Mulai, jawab beberapa pertanyaan dari Bibit, dan tunggu hasilnya
4. Diversifikasikan Portofolio
Meski sejatinya reksa dana sudah merupakan diversifikasi dari berbagai efek, kamu tetap bisa melakukan diversifikasi dengan membagi porsi reksa dana di portofolio sebagai salah satu cara investasi reksa dana yang benar. Sebagai contoh, kamu investor pemula yang konservatif. Komposisi portofolio investasi reksa dana mu sebaiknya: 60% reksa dana pasar uang, 25% reksa dana obligasi, dan 15% reksa dana saham. Begitu pula sebaliknya, jika kamu investor agresif. Meski reksa dana saham akan dominan untuk investor agresif, tetap jangan lupakan reksa dana pendapatan tetap dan pasar uang dalam portofolio, ya.
Di aplikasi investasi reksa dana seperti Bibit, melakukan diversifikasi sebenarnya lebih mudah. Karena platform investasi online ini memiliki fitur “Robo Advisor” yang akan membuat diversifikasi otomatis sesuai dengan tujuan investasi dan kemampuan finansial.
5. Investasi Rutin
Cara investasi reksa dana yang benar lainnya adalah berinvestasi secara rutin, bisa setiap bulan, kuartal, atau bahkan setiap hari, kenapa tidak? Langkah investasi rutin seperti Ini disebut dollar-cost averaging (DCA) dan bisa membantu meratakan risiko pasar. DCA terbilang mudah dilakukan dan tidak memberatkan, lantaran kita tak harus terpaku bahwa investasi harus selalu dengan nominal besar.
Nominal kecil, namun jika dilakukan rutin dan konsisten, akan berdampak besar. Selain itu, DCA juga sangat bagus untuk membangun kebiasaan investasi sehingga dapat menghindarkan kita dari kebiasaan menghamburkan uang untuk sekadar memenuhi keinginan.
Baca juga: Wajib Tahu, Ini Reksa Dana Paling Menguntungkan buat Pemula
Di aplikasi Bibit yang aman investasi rutin bisa dilakukan lebih mudah dan konsisten dengan fitur SIP (Systematic Investment Plan). Fitur ini akan membuatmu semakin rajin investasi reksa dana. Dengan nominal, waktu, dan tujuan investasi yang sudah ditentukan di awal, investasi reksa dana akan semakin terencana. Selain itu, fitur SIP juga memungkinkanmu mengatur investasi reksa dana secara autodebet. Jadi, cukup duduk manis dan menyiapkan dana di rekening pendebetan, uangmu akan berkembang seiring berjalannya waktu.
Cara Menggunakan SIP
Klik SIP pada homepage
Pilih portofolio goals
Pilih reksa dana yang kamu mau
Isi nilai investasimu
Atur jadwal investasi rutin
Otomatis terdebit dari RDN Wallet, GoPay, Bank Jago
Info lebih lanjut penggunaan fitur SIP di Bibit, baca di sini
Itulah Bibit aplikasi reksa dana teraman buat cari cuan. Setelah memilih aplikasinya, jangan lupa praktikkan juga tips-tips di atas untuk menambah potensi keuntungan ya. Selemat berinvestasi reksa dana.