Menghasilkan keuntungan dari investasi reksadana dipengaruhi dua faktor. Pertama, tujuan investasi yang jelas. Kedua, timing yang tepat. Tujuan investasi yang pasti dapat menambah motivasimu mencapai goals sehingga kamu akan tahan benturan dan terus mau belajar.
Sementara timing yang tepat, berhubungan dengan aktivitas trading: Menjual saat harga reksadana tinggi atau nilai unit mengalami kenaikan dan membeli saat nilainya mengalami penurunan alias mencari selisih.
Akan tetapi, turunnya nilai reksadana tidak ada yang tahu. Kita hanya kita berspekulasi, karena dengan analisis yang tepat pun hal tersebut tidak akan bisa diprediksi dengan pasti. Apalagi reksadana saham yang terkenal sangat fluid atau sering mengalami kenaikan dan penurunan nilai yang sangat cepat. Lalu, kapan waktu yang tepat membeli reksadana saham? Jawaban dari pertanyaan ini beragam, sesuai dengan tujuan investasimu.
Saat Ada Dana Menganggur
Reksadana saham menjanjikan return yang signifikan. Banyak investor pemula tergiur dengan potensi keuntungan yang dihasilkan reksadana saham. Namun, jangan lupa reksadana saham pun berisiko tinggi. Artinya, kalau kamu menggunakan dana yang biasa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari, lebih baik tahan dulu beli reksadana saham.
BACA DI SINI: 3 Tips Memilih Reksadana Saham Terbaik
Baiknya, alokasikan khusus dana investasi untuk reksadana saham. Lebih baik lagi, kamu punya dana menganggur. Dengan dana ini, jika pun kamu mengalami kerugian karena reksadanamu nilainya turun, itu tidak berdampak pada kas atau kondisi keuanganmu. Beli reksadana saham saat ada dana menganggur cocok untukmu yang tujuan investasinya jangka panjang. Tidak perlu besar-besar, bisa dengan menyisihkan dana yang tidak terpakai kemudian nabung rutin secara berkala.
Saat NAV Turun
Seperti telah dijelaskan di atas, saat NAV atau unit reksadana turun merupakan salah satu jawaban dari pertanyaan kapan waktu yang tepat membeli reksadana saham. Terutama buat kamu yang tujuan investasinya jangka pendek untuk mencari keuntungan dengan cara mencari selisih penjualan dan pembelian. Namun, untuk melakukan hal cara ini kamu harus siap dengan risiko alias sudah tidak kaget jika sewaktu-waktu reksadana sahammu merah.
BACA DI SINI: Tips dan Trik Hindari Kerugian Reksadana
Meminjam istilah Warren Buffet bahwa investasi pada akhirnya akan naik kembali setelah turun (dan ini benar!). Jadi kamu tidak usah khawatir beli reksadana saham saat nilainya turun. Hanya, satu hal yang wajib kamu lakukan saat memakai strategi ini adalah mengetahui produk reksadana dan Manajer Investasi terbaik. Di Bibit, produk reksadana saham dan Manajer Investasi yang ada sudah melewati proses penyaringan terkait kredibilitas dan legalitasnya.
Selain dua “strategi waktu” di atas, kalau kamu masih bingung kapan waktu yang tepat beli reksadana saham, di Bibit ada fitur Robo Advisor yang akan merekomendasikan reksadana yang sesuai dengan profilmu. Tinggal duduk manis, serahkan pada Robo Advisor, cuan pun akan datang.
Untuk pengalaman yang lebih nyata, yuk download aplikasi Bibit di Google Play atau AppStoredan mulai investasi reksadana sekarang juga!