Investasi Dijamin Aman, tapi Untung Nggak Investasi di SBN?

Belakangan tren investasi di kalangan muda-mudi begitu meningkat. Kita tentu sudah tidak asing dengan istilah reksadana, saham, hingga obligasi. Namun, di antara kamu mungkin ada yang belum familiar dengan instrumen investasi yang dikeluarkan oleh pemerintah, yakni SBN. Betul nggak, Sobit?

Saat belum mengetahui SBN, tentu pertanyaan pun muncul, untung nggak investasi di SBN?

Jadi, apa itu SBN? Mengutip laman kemenkeu.go.id dan kompas.com, SBN merupakan singkatan dari Surat Berharga Negara. SBN diterbitkan pemerintah untuk mendukung program-program pembangunan, pemerataan pendidikan, kesehatan, dan lain-lain untuk masyarakat Indonesia.

Sementara untuk investornya sendiri alias masyarakat yang berinvestasi SBN, keuntungan yang didapat cukup banyak. Pasalnya, kepemilikan instrumen investasi SBN bisa mendatangkan beberapa keuntungan berikut ini.

Minim Risiko

SBN sangat minim risiko. Pemerintah menjamin SBN tidak memiliki risiko gagal bayar, seperti instrumen-instrumen investasi lainnya. Ini membuat, daripada coba-coba investasi di institusi keuangan yang ngga jelas alias investasi bodong, SBN jauh lebih baik sebagai pilihan.

Selain itu, SBN punya produk Saving Bond Ritel (SBR) dan Sukuk Negara Tabungan (ST) yang tidak bisa diperdagangkan sebelum jatuh tempo. Sehingga keduanya stabil karena tidak terpengaruh fluktuasi pasar. Dengan kata lain, tidak akan ada capital loss pada SBR dan ST.

Imbal Hasil Menarik

Selain SBR dan ST, SBN punya instrumen lain yakni Obligasi Ritel Indonesia (ORI) dan Sukuk Ritel (SR) yang menawarkan keuntungan menarik. Umumnya, nilai ORI dan SR terpengaruh fluktuasi pasar. Terkadang bisa mencapai hingga 105% bahkan turun kurang dari 100%. Namun, nggak perlu khawatir, karena saat tiba tanggal jatuh tempo, harga ORI dan SR pasti akan kembali menjadi 100% mengingat suku bunganya fixed rate.

Keuntungan menarik dari ORI dan SR adalah, seperti halnya saham kita dapat memperoleh capital gain. Pertahun imbal hasil ORI dan SR maksimal bisa mencapai 5%. Dibandingkan deposito yang rata-rata 3%/tahun ini tentu lebih besar. Belum lagi pajak semua tipe SBN hanya mencapai 10%. Bandingkan dengan deposito yang dikenakan pajak 20%. Meninjau ulasan ini, pertanyaan untung nggak investasi di SBN, jadinya tidak relevan. Karena jawabannya jelas, untung!

Baca juga: Jenis-jenis Produk SBN dan Penjelasannya

Passive Income yang Stabil

Bukan rahasia lagi kalau investasi adalah salah satu jalan untuk mendapatkan passive income. Pendapatan pasif mungkin tidak terlalu besar namun lama-lama hal itu bisa menjadi duit. Selain itu, besar-kecilnya passive income juga bergantung pada dana yang disetorkan pada instrumen investasi. Di SBN khususnya untuk produk ORI, kita bisa mendapatkan imbal hasil dalam bentuk bunga atau kupon. Umumnya, kupon akan dibayar secara berkala setiap bulan, triwulan, semester atau tahunan. Dengan kupon ini kamu bisa mendapatkan pendapatan pasif secara rutin seperti orang bekerja.

Kelebihan selain keuntungan yang bersifat material, dengan berinvestasi di SBN kita juga bisa berkontribusi terhadap negara. Kapan lagi coba, membantu negara sambil bisa meraup keuntungan? Ya, caranya dengan berinvestasi lewat SBN dan berbagai instrumen yang ada di dalamnya.