Investasi Dari Pemerintah, Lalu ORI termasuk Obligasi Apa?

Seperti yang kita ketahui, di Indonesia terdapat beberapa jenis produk investasi di pasar modal antara lain: obligasi, saham, dan reksa dana. Di antara beragam produk investasi tersebut, saham dan reksadana menjadi yang populer. Mengapa? Hal itu jelas dikarenakan tingkat imbal hasil saham & reksa dana yang cukup tinggi. Namun, di samping tingkat imbal hasil cukup tinggi, saham juga memiliki risiko yang cukup tinggi sesuai prinsip "High Risk, High Return". Sehingga menyebabkan angka tingkat imbal hasil keduanya juga bersifat fluktuatif.

Oleh karena itu, bagi para Investor yang merasa butuh kepastian untuk tingkat imbal hasil, tidak disarankan hanya menanamkan modalnya pada saham dan reksadana saja, tetapi juga menempatkan modalnya di instrumen lain. Investor bisa mencoba berinvestasi di Obligasi Negara Ritel (ORI). Obligasi memang terdiri dari berbagai macam. Lalu bicara tentang ORI yang dikeluarkan pemerintah, ORI termasuk obligasi apa?

ORI termasuk Obligasi Apa?

Mengutip buku 'Pasar Obligasi Indonesia' karya Tarmiden Sitorus, Ph.D., pengertian obligasi adalah suatu surat berharga berjangka waktu menengah dan panjang, yang merupakan bukti pengakuan utang dari penerbit dan dapat diperjual belikan. Pihak yang menerbitkan obligasi disebut sebagai emiten.

Obligasi juga disebut sebagai produk investasi yang dapat ditemukan di pasar modal. Dalam obligasi akan berisi tanggal jatuh tempo pembayaran utang dan bunganya. Bunga dalam obligasi disebut kupon. Kupon wajib diberikan oleh penerbit obligasi terhadap pemegang obligasi.

Perbedaan saham dengan obligasi adalah dilihat dari bentuk kepemilikannya. Pemilik saham memiliki hak suara atas perusahaan tersebut, sedangkan, obligasi hanya memiliki status sebagai pemberi utang. Jadi, ORI termasuk Obligasi Apa?

Di Indonesia sendiri terdapat Obligasi yang diterbitkan pemerintah, yakni Obligasi Negara Ritel atau yang juga disebut Obligasi Ritel Indonesia (ORI). Investor dapat membeli ORI melalui agen penjual Obligasi.

Keamanan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) juga dijamin, karena sudah tertera dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara. Sementara untuk pembayaran pokok dan juga kupon ORI ini sudah diatur dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam kurun waktu tertentu.

Tujuan Diterbitkannya ORI

Setelah mengetahui ORI termasuk obligasi apa? Kamu juga harus tahu, apa sih tujuan diterbitkannya ORI?

Dikeluarkannya Surat Berharga Negara oleh pemerintah dijadikan sebagai alternatif sumber pendanaan untuk berbagai kebutuhan program pemerintahan guna menyejahterakan rakyat. Diantaranya terkait program pemerataan pembangunan nasional, kesehatan, pendidikan dan serta berbagai program kesejahteraan masyarakat di Indonesia.

Selain itu, ekonomi global juga memiliki tingkat fluktuasi yang relatif tinggi. Tak terkecuali Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah haruslah melakukan upaya sebagai alternatif pendanaan atas berbagai program pemerintah guna mensejahterakan masyarakat.

Dalam hal ini, Obligasi Ritel Indonesia mempunyai tujuan untuk menutup kekurangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui investasi ini. Dengan pembelian Obligasi Ritel Indonesia (ORI), maka investor bukan hanya mengembangkan dana pribadinya saja. Tetapi juga membantu pemerintah dalam pembangunan nasional.Adapun dana yang sudah terkumpul dari hasil investasi ini, nantinya akan digunakan untuk membantu pembangunan negara. Dengan adanya kontribusi dari masyarakat, maka nilai mata uang rupiah juga semakin menguat.

Apa perbedaan ORI dengan SBN Ritel jenis lainnya?

Selain mengetahui ORI termasuk obligasi apa, simak juga perbedaan ORI dengan SBN ritel jenis lainnya.

Secara umum SBN Ritel dibagi menjadi dua yaitu Surat Utang Negara (SUN) yang dikelola secara konvensional dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang menggunakan prinsip Syariah.

Jenis SUN Ritel ada dua, yaitu ORI dan SBR, sedangkan SBSN Ritel terdiri dari SR dan ST.Kementerian Keuangan menyebutkan perbedaan utama ORI dengan SR, hanyalah pada prinsip pengelolaannya, yakni ORI jenis konvensional dan SR jenis syariah.

Sementara karakter lain ORI dan SR seperti tenor, kupon, perdagangan di pasar sekunder, potensi capital gain semuanya sama.

Adapun perbedaan ORI dengan SBR dan ST terletak pada tenor, kupon (bunga), perdagangan di pasar sekunder, dan potensi capital gain.

Keuntungan Investasi ORI

Berikut adalah rangkuman keuntungan berinvestasi di SBN jenis ORI:

  • Jaminan pembayaran kupon dan pokok hingga jatuh tempo diatur oleh Undang-Undang SUN, dengan sumber dananya dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) setiap tahun.

  • Saat diterbitkan pada Pasar Perdana, kupon ORI ditawarkan dengan tingkat bunga yang lebih tinggi daripada rata-rata tingkat bunga deposito bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

  • Kupon ORI memiliki tingkat bunga tetap hingga jatuh tempo, memberikan kepastian bagi para investor.

  • Pembayaran kupon dilakukan secara bulanan, memberikan kestabilan arus kas kepada pemegang ORI.

  • ORI dapat diperdagangkan di Pasar Sekunder, memberikan fleksibilitas bagi pemegangnya untuk menjualnya sebelum jatuh tempo.

  • Terdapat potensi keuntungan saat ORI dijual dengan harga yang lebih tinggi daripada harga beli semula.

  • Melalui investasi dalam ORI, masyarakat dapat turut serta mendukung pembiayaan pembangunan negara.

Baca juga: Beli SBN Seri ORI025 di Bibit Apakah Aman? Tentu Saja Aman!

Berapa Lama Jangka Waktu ORI?

Sebenarnya setiap seri ORI memiliki jangka waktu (tenor) yang berbeda-beda, tentunya sesuai dengan kesepakatan awal di saat masa penerbitannya. Bahkan saat ini Pemerintah mulai melakukan inovasi, yaitu menyediakan tenor berbeda pada seri ORI yang sama. Terbaru, ORI seri ke 25 atau disebut ORI025 menawarkan 2 jenis tenor, 3 dan 6 tahun. Berikut karakteristik kedua jenis ORI025 ini:

ORI025-T3 (3 Tahun)

  • Kupon atau imbal hasil sebesar 6,25%

  • Tenor atau jangka waktunya 3 tahun

  • Pembelian Rp1 juta s/d Rp5 miliar (dengan kelipatan Rp1 juta)

  • Jatuh tempo 15 Februari 2027

ORI025-T6 (6 Tahun)

  • Kupon atau imbal hasil sebesar 6,40%

  • Tenor atau jangka waktunya 6 tahun

  • Pembelian Rp1 juta s/d Rp10 miliar (dengan kelipatan Rp1 juta)

  • Jatuh tempo 15 Februari 2030

Kedua jenis ORI025 ini sudah bisa kamu beli sekarang, karena masa penawarannya mulai dari 29 Januari - 22 Februari 2024. Ayo, raih kesempatan untuk berkontribusi pada pembangunan nasional sambil mendapatkan keuntungan dari investasi ORI025. Dengan Aplikasi Bibit, proses investasi menjadi lebih mudah dan dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja.