Pasar saham dapat memberikan potensi keuntungan yang besar bagi investor yang cerdas dan teliti. Namun, investasi saham juga dapat menjadi risiko tinggi jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi setiap investor untuk mempelajari cara yang tepat dalam berinvestasi di pasar saham agar dapat meminimalkan kerugian dan mendapatkan keuntungan yang optimal. Dalam artikel ini, akan dibahas beberapa cara untuk mendapatkan cuan atau keuntungan di pasar saham.
Bagaimana Mekanisme Pasar Saham
Sebelum mengetahui lebih lanjut mengenai cara mendapatkan cuan di pasar saham, kamu perlu paham lebih dahulu mengenai bagaimana mekanisme pasar saham itu beroperasi. Ini bertujuan agar pemahaman yang kamu miliki menyeluruh sehingga bisa menyusun strategi yang baik kedepannya.
Pasar saham adalah tempat di mana saham atau surat berharga diperdagangkan antar investor. Mekanisme pasar saham dimulai dengan penerbitan saham oleh perusahaan melalui proses penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO). Penerbitan saham oleh perusahaan ini bertujuan untuk mendapatkan modal tambahan yang nantinya akan digunakan perusahaan untuk berekspansi lebih lanjut.
Siapapun yang membeli saham di saat IPO bisa disebut sebagai investor perdana. Namun selanjutnya, saham-saham ini juga diperdagangkan di bursa efek kepada investor lainnya. Akibatnya investor perdana bisa melepas kepemilikannya ke siapapun yang berniat membeli.
Mengapa Harga Saham Terus Bergerak
Pada pasar saham, harga saham ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran dari investor yang ingin membeli dan menjual saham. Para investor dapat membeli saham dengan cara menempatkan pesanan pada harga tertentu atau membeli saham pada harga pasar saat ini.
Sebagian investor merasa optimis sehingga memasang order beli, tapi ada juga sebagian investor yang pesimis sehingga memasang order jual. Ketika order beli lebih tinggi daripada order jual, maka harga saham akan naik, begitu pula sebaliknya. Jumlah investor yang optimis dan pesimis ini terus berubah setiap harinya, sehingga ini mengakibatkan harga saham bisa naik atau turun setiap harinya.
Ada banyak hal yang mempengaruhi optimisme atau pesimisme dari investor. Beberapa diantaranya adalah seperti kinerja perusahaan, kondisi ekonomi, politik, dan faktor-faktor lainnya. Hal-hal ini bisa muncul tanpa sepengetahuan investor sebelumnya, sehingga menyebabkan harga saham menjadi sulit diprediksi dalam jangka pendek.
Dapat Cuan dari Pergerakan Harga
Investor dapat memperoleh keuntungan dari investasi saham melalui capital gain (kenaikan harga saham) dan dividen (bagian dari laba yang dibagikan kepada pemegang saham).
Untuk memperoleh capital gain, investor perlu membeli saham dengan harga yang lebih rendah dan kemudian menjualnya di masa depan dengan harga yang lebih tinggi. Tentu, pada praktiknya hal ini tidak semudah yang dibicarakan. Agar harga saham tersebut naik, tentu harus didukung oleh fundamental perusahaan yang terus bertumbuh dalam jangka panjang.
Cara untuk memahami fundamental ini adalah dengan melakukan analisis terhadap perusahaan yang menerbitkan saham tersebut untuk memastikan kesehatan perusahaan. Setelah memahami fundamentalnya, pastikan juga untuk membelinya pada harga yang wajar. Fundamental yang baik tapi bila harganya terlalu mahal, maka sulit bagi investor untuk mencetak keuntungan.
Selain capital gain, keuntungan pasar saham juga bisa didapatkan dari dividen yang dibagikan. Dividen adalah bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham sebagai imbalan atas kepemilikan saham. Dalam investasi di pasar saham, keuntungan dividen dapat menjadi sumber penghasilan pasif bagi investor.
Perusahaan yang mendapatkan keuntungan yang cukup besar dapat memilih untuk membagikan sebagian atau seluruh keuntungannya sebagai dividen kepada para pemegang saham. Besar kecilnya dividen yang dibagikan biasanya ditentukan oleh kebijakan perusahaan dan performa keuangan perusahaan.
Sebagai contoh, jika seseorang membeli saham suatu perusahaan dengan harga beli sebesar Rp10.000 per lembar saham dan kemudian perusahaan tersebut mengumumkan dividen sebesar Rp500 per lembar saham, maka investor tersebut akan menerima pendapatan pasif sebesar Rp500 untuk setiap lembar saham yang dimilikinya.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua perusahaan yang terdaftar di pasar saham membagikan dividen. Ada perusahaan yang lebih memilih untuk menggunakan keuntungannya untuk mengembangkan bisnisnya atau memperbesar cadangan kas perusahaan. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk membeli saham, penting untuk memahami kebijakan dividen perusahaan terkait.
Apakah Pasti Dapat Keuntungan Terus?
Perlu diingat oleh investor bahwa investasi di pasar saham tidak selalu menguntungkan dan tidak menjamin keuntungan terus-menerus. Pasar saham memiliki risiko dan fluktuasi harga yang tinggi, tergantung pada banyak faktor seperti kondisi ekonomi, politik, industri, dan perusahaan.
Fluktuasi harga ini akan lebih terasa dampaknya pada jangka pendek. Sedangkan pada jangka panjang, harga saham sendiri lebih dipengaruhi faktor fundamental dari perusahaan yang menerbitkan saham itu.
Jadi, kerugian pada jangka pendek sebenarnya bisa diatasi bila kita memegang saham itu lebih lama. Tentu dengan catatan bahwa fundamental saham akan meningkat di masa depan sehingga harganya ikut naik. Hal ini dikecualikan bagi sebagian orang yang memegang saham untuk trading jangka pendek. Terkadang trading membutuhkan keputusan untuk cut loss agar kerugian tidak membesar.
Jangka waktu dipegangnya saham tentu berbeda-beda untuk setiap orang, sehingga strategi untuk menghindari kerugian pun juga bisa berbeda. Yang pasti, jangan gunakan strategi jangka panjang untuk trading jangka pendek, dan sebaliknya.
Baca juga: Gimana Cara Membeli Saham Bagi Pemula? Ini Cara Mudahnya!
Bagaimana Meningkatkan Potensi Cuan atau Keuntungannya?
Setiap investor pasti menginginkan peluang mendapatkan cuan yang lebih besar ketika berinvestasi saham. Hal ini tentu tidak terlepas dari seberapa giat investor itu melakukan analisis terhadap saham yang ingin dibeli. Selain itu, juga tidak terlepas dari seberapa banyak pengalaman investor dalam menghadapi ketidakpastian di pasar.
Namun, bagi investor pemula, kamu tidak perlu khawatir karena sekarang sudah ada aplikasi yang memudahkan kamu untuk berinvestasi saham menggunakan aplikasi Bibit.
Aplikasi Bibit (PT Bibit Tumbuh Bersama) terkoneksi dengan Stockbit (PT Stockbit Sekuritas Digital) yang merupakan platform jual beli saham di Indonesia yang sudah berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Melalui aplikasi Bibit kamu bisa langsung membeli saham pertamamu sendiri dengan cara upgrade ke Bibit Plus.
Dengan mengubah akun Bibitmu ke Bibit Plus, kamu bisa menikmati pengalaman baru berinvestasi dengan pilihan aset investasi yang beragam serta berbagai fitur eksklusif lainnya. Seperti:
Diversifikasi Aset Investasi
Dengan diversifikasi berarti kamu bisa meletakkan investasi kamu di beberapa kelas aset. Portofolio investasi kamu bisa berisi Reksadana, SBN, Obligasi FR, dan Saham.
Pembayaran Lebih Mudah
Top up RDN (Rekening Dana Nasabah) untuk beli Reksadana, Obligasi FR, dan Saham lebih mudah dalam satu wallet untuk berbagai transaksi di Bibit.
Biaya Transaksi Lebih Rendah
Pembelian saham di Bibit hanya dikenakan biaya sebesar 0,10% dan penjualan saham 0,20% saja.
Yuk, upgrade ke Bibit Plus sekarang.