Kemudahan yang ditawarkan digitalisasi dalam aktivitas investasi ibarat dua sisi mata uang. Di satu sisi ia membuat aktivitas investasi saham semakin mudah. Cukup bermodal handphone, aplikasi, dan sejumlah dana, kita sudah bisa membeli berbagai saham dari perusahaan-perusahaan terkemuka.
Namun, di lain sisi, kemudahan juga bisa “menjerumuskan” terutama bagi investor yang baru saja memulai investasi saham. Sebagai sebuah instrumen investasi, saham dikenal fluktuatif. Nilainya bisa berubah setiap waktu seiring faktor-faktor ekonomi, sosial, dan politik sehingga berisiko tinggi. Karena investasi saham mudah, bisa saja orang yang belum paham tentang saham langsung membeli saham tanpa terlebih dahulu mempelajari atau memahami ilmu tentang saham. Hal ini tentunya berpotensi menyebabkan kerugian. Maka dari itu, memahami tentang ilmu saham sebelum mulai berinvestasi sangat disarankan.
Lalu, bagaimana cara belajar saham bagi pemula? Setidaknya, yang mudah dan tidak rumit? Kebetulan banget, ayo simak cara-caranya berikut.
Kenali Saham Blue Chip
Saham blue chip adalah jenis saham dari perusahaan-perusahaan besar dan mapan yang juga merupakan pemimpin dalam industri. Karakteristik dari saham blue chip adalah kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan, memiliki reputasi yang baik, terbukti dalam jangka waktu yang panjang telah menghasilkan pendapatan, stabilitas keuangannya yang kuat, dan memiliki riwayat dividen yang baik.
Harga saham blue chip cenderung tidak fluktuatif karena perusahaan-perusahaan dari saham blue chip ini memiliki reputasi yang baik dan memiliki posisi yang kuat dalam industri. Hal ini cenderung menjamin pendapatan yang konstan dan pertumbuhan harga saham yang berkelanjutan bagi para investor. Tidak fluktuatif juga berarti bahwa harga saham tidak dapat ekstrim turun sehingga mengurangi risiko kerugian bagi investornya. Perusahaan blue chip juga memiliki riwayat pembagian dividen yang stabil dan terus bertumbuh yang membuat investasi mereka menjadi pilihan yang menguntungkan bagi investor jangka panjang. Karakteristik-karakteristik inilah yang menjadikan saham blue chip sering kali menjadi pilihan bagi para investor pemula.
Saham Apa Saja yang Termasuk Dalam Blue Chip
Saham-saham yang dikategorikan blue chip biasanya juga masuk pada daftar indeks paling likuid di BEI seperti LQ45 dan IDX30. Perlu kamu ketahui jika indeks LQ45 dan IDX30 terus-menerus diperbarui oleh Bursa Efek Indonesia agar tetap relevan. Saham-saham yang masuk indeks LQ 45 dan indeks IDX 30 diperbarui setiap 6 bulan sekali. Penting agar kamu ketahui, walaupun indeks LQ 45 dan IDX 30 terus menerus diperbarui, ada beberapa saham yang selalu ada dan tidak pernah tergeser dari indeks LQ 45 dan IDX 30. Beberapa saham tersebut antara lain adalah BBCA (Bank Central Asia), BBRI (Bank Rakyat Indonesia), TLKM (Telkom Indonesia), BMRI (Bank Mandiri), dan ASII (PT Astra International). Kamu dapat mengakses artikel mengenai rekomendasi saham blue chip untuk pemula untuk mempelajari saham blue chip lebih lanjut.
Paduan Lebih Lanjut Dalam Berinvestasi Saham Blue Chip Bagi Pemula
Sebut saja kamu sudah memutuskan untuk memilih saham blue chip dalam berinvestasi. Masih ada hal-hal yang dapat kamu lakukan juga untuk meningkatkan potensi keberhasilan kamu dalam berinvestasi.
Pelajari Istilah dan Konsep dalam Saham
Mungkin terdengar merepotkan, namun kita bisa mulai belajar dari istilah-istilah yang paling familiar, seperti perusahaan sekuritas, efek, manajer investasi, IHSG, emiten, initial public offering (IPO), capital gain dan capital loss, bullish dan bearish, diversifikasi, candle stick, amend order, withdraw order, deposit, bid, ask, dan margin trading.
Belajar istilah dan konsep saham tidak dapat dipandang remeh. Ini akan sangat bermanfaat sebagai bekal awal dalam perjalanan panjang investasimu.
Baca istilah-istilah dalam dunia saham beserta penjelasannya DI SINI.
Mulai dengan Modal Kecil
Kurangi risiko dengan investasi dalam jumlah kecil terlebih dulu. Sambil berjalan, belajar pun terus jalan. Misal dengan lebih rajin membaca berita ekonomi, ikut komunitas investor saham, atau jika punya budget lebih, alokasikan dulu dana tersebut untuk mengikuti kelas investasi. Seiring bertambahnya ilmu, pengalaman, dan networking, kamu dapat memutuskan untuk meningkatkan nilai investasi saham kamu.
Tentukan Tujuan Investasi
Tujuan investasi saham sangat erat hubungannya dengan horizon waktu investasi kamu.
Sebagai contoh, kita punya goals jangka panjang di atas 10 tahun untuk pendidikan, membeli rumah, kendaraan, atau apa pun itu. Maka sebaiknya kamu membeli saham perusahaan yang memiliki histori fundamental baik dan prospek yang cerah dalam jangka panjang Strategi investasi yang diambil pun bisa dengan Dollar Cost Averaging (DCA), yaitu investasi rutin secara berkala pada saham tersebut.
Strategi DCA cocok terutama untuk saham blue chip yang cukup stabil. Karena saham ini umumnya mengalami peningkatan nilai dari waktu ke waktu, selama perusahaan yang menerbitkan sahamnya menunjukkan tren perkembangan positif.
Selalu Gunakan Uang Dingin
Para ahli, perencana keuangan dan investor pada berbagai komunitas saham, sepakat bahwa uang yang digunakan untuk investasi sebaiknya berasal dari uang dingin.
Uang dingin yakni uang ”menganggur” yang benar-benar tidak akan digunakan dalam waktu dekat. Mengapa harus dana menganggur atau uang dingin? Karena investasi saham akan berfluktuasi dalam jangka pendek dan memerlukan waktu untuk bertumbuh. Dengan berinvestasi menggunakan dana dingin, kebutuhan sehari-hari tetap dapat dipenuhi, tanpa perlu panik jika uang investasi yang dibelikan saham turun.
Gunakan Platform Investasi yang Andal
Sekarang sudah zaman serba online termasuk investasi saham. Pastikan kamu memilih platform investasi yang dapat diandalkan, legal, dan memudahkan kamu dalam berinvestasi. Bayangkan, jika platform investasi yang dipilih abal-abal alias bodong. Investasi tak akan nyaman. Dalam memilih platform jual-beli saham, kamu harus memastikan legalitasnya yang berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan seperti aplikasi Bibit. Berikut adalah beberapa cara belajar saham bagi pemula. Tidak sulit, bukan? Dan, ada kabar baik nih buat kamu semua yang merupakan investor reksadana di Bibit. Kini kamu juga dapat berinvestasi saham melalui aplikasi Bibit. Caranya mudah, cukup upgrade akun Bibit mu menjadi Bibit Plus.