Gimana Cara Agar Bisa Investasi Properti?

Sekarang ini, investasi properti merupakan salah satu sektor investasi yang banyak dipilih untuk menjaga kestabilan keuangan supaya tidak terpengaruh dengan dampak inflasi yang semakin sadis.Makanya, sangat wajar kalau akhirnya banyak sekali investor yang memilih bisnis properti untuk menyelamatkan harta mereka dari gerusan inflasi.

Investasi properti termasuk jenis investasi populer di kalangan orang muda. Karena terkait dengan upaya pemenuhan kebutuhan papan, mempunyai properti menjadi impian bagi siapa saja yang telah bekerja dan berkeluarga. Rasanya, berhasil membeli rumah dari hasil jerih payah sendiri itu begitu luar biasa.

Tentu saja, dengan melakukan investasi properti, maka kamu akan jauh lebih mudah untuk mendapatkan uang tanpa harus bersusah payah dan melakukan beberapa pekerjaan yang berat lainnya yang mengandung risiko besar.

Tapi walaupun begitu, bisnis properti ini tidaklah semudah seperti yang ada lihat. Hasil maksimal dari bisnis properti ini sangat tergantung kepada strategi yang kamu jalankan. Dari mulai perencanaan yang harus benar-benar matang, pemilihan lokasi dan lainnya.

Namun, bukan berarti kamu harus mewujudkan properti impian dalam waktu singkat. Selain proses pembelian properti tidak semudah membeli emas, kamu perlu mempertimbangkan berbagai faktor secara matang. Maka, menimbang-nimbang ini dan itu wajib dilakukan sebelum menargetkan properti pertamamu.

Selain itu, ada beberapa strategi investasi properti yang dinilai cukup sederhana tapi berpotensi menghasilkan keuntungan yang sangat besar, yakni keberanian kamu untuk memulai bisnis properti. Selain itu, kamu juga bisa melaksanakan beberapa strategi berikut ini yang bisa kamu terapkan untuk meraih keuntungan yang berlimpah.

Mengapa Perlu Investasi Properti?

Bicara soal alasan, tentu kamu bertanya-tanya, “Mengapa sih semua orang berbondong-bondong beli properti?” Padahal, seperti kita tahu, harga properti itu nggak murah sama sekali. Namun, selalu ada alasan kuat di balik setiap pilihan investasi, seperti diuraikan berikut ini.

  1. Harga Properti Rata-Rata Mengalami Kenaikan

    Ketersediaan properti ternyata tidak berjalan beriringan dengan pertumbuhan penduduk. Saat permintaan naik dan penawaran terbatas, otomatis harga properti pun melonjak. Kalau kamu sudah membeli properti lebih dulu, waktu seperti ini adalah momen tepat untuk melepas properti tersebut.

  2. Harga Sesuai Inflasi

    Kenaikan inflasi memang menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindari. Kabar baiknya, harga properti mengikuti kondisi inflasi. Saat inflasi terjadi, harga properti juga mengalami peningkatan, sehingga kamu pun tetap bisa meraih untung. 

  3. Pemasukan Ekstra

    Siapa bilang berinvestasi properti berarti kamu harus menjual properti itu? Kamu bisa menyewakan properti yang kamu punya. Misalnya, kamu membeli apartemen, sewakan apartemen itu secara harian atau bulanan. Jadi, setiap bulan kamu memiliki pemasukan tambahan dari penyewaan properti ini.

  4. Bebas Menentukan Harga Properti

    Pergerakan harga emas atau saham ditentukan oleh kondisi pasar. Kamu jelas tidak bisa mengendalikannya. Berinvestasi properti membuka kebebasan kamu memasang harga jual atau sewa properti. Namun, tetap sesuaikan dengan harga yang berlaku di pasaran untuk menarik minat calon penjual atau penyewa.

Strategi Berinvestasi Properti 

Bagi pemula, berinvestasi properti boleh dibilang gampang-gampang susah. Namun, bukan berarti tidak mungkin dilakukan. Yuk, simak lebih dulu 5 strategi berinvestasi properti berikut ini!

  1. Cari Lokasi Strategis

    Tempatkan faktor lokasi pada tips teratas. Banyak orang yang mengutamakan lokasi strategis dan kemudahan akses sebagai pertimbangan utama saat membeli properti. Faktor ini pula yang berpengaruh langsung pada harga jual properti. Lokasi terbaik untuk membuat perumahan adalah tempat-tempat strategis yang sangat dekat dengan pusat kota, yang memiliki akses transportasi yang memadai, baik itu angkutan umum atau fasilitas jalan yang baik, dekat dengan pusat pendidikan, seperti sekolah dan lainnya, dekat dengan kantor pemerintahan, minimalnya kantor kecamatan dan usahakan harus dekat dengan pusat bisnis seperti mall dan pasar.

  2. Cari Pengembang Yang Baik

    Yang pertama harus kamu lakukan adalah mencari pengembang atau developer yang baik. Untuk mengetahui ini, kamu bisa melihatnya dari track-record yang mereka miliki. Beberapa poin yang harus kamu perhitungkan ketika memilih pengembang adalah developer haru memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi, berpengalaman dengan proyek-proyek besar dan harus memiliki margin error yang sangat rendah. Perlu kamu ketahui juga, semakin besar peluang bisnis properti yang akan kamu buka, maka secara otomatis ini akan membuat lebih banyak developer baru yang berdatangan. Maka dari itu, daripada kamu berspekulasi dengan pengembang yang baru, lebih baik memilih developer yang sudah memiliki pengalaman dalam berbagai proyek.

  3. Cermati Harga Properti

    Kamu perlu tahu bahwa membeli properti bukan sekadar membayar biaya pokok, tetapi ada komponen biaya ekstra yang mengiringi. Beberapa komponen biaya tersebut antara lain: 

    • Uang tanda jadi, dapat ditentukan oleh pengembang atau penjual properti. Boleh dibilang, uang tanda jadi ibarat biaya booking sebagai bentuk kejelasan kamu saat membeli properti.

    • Uang muka, melunasi uang muka adalah biaya selanjutnya yang perlu kamu bayarkan. Besarannya berbeda tergantung pada siapa kamu membeli properti tersebut. 

    • Angsuran, untuk biaya ini kamu perlu berhitung cermat sebelum mencicil. Idealnya, besar angsuran properti itu tidak melebihi sepertiga gaji kamu. Ini penting agar kondisi finansialmu tetap stabil. 

  4. Cek Harga Pasar yang Berlaku

    Hindari bersikap terburu-buru saat membeli properti pertama. Cari tahu dulu harga pasaran di properti incaranmu. Lakukan riset pasar jika perlu, baik secara langsung maupun online. Kamu pun bisa menentukan mana harga terbaik yang bisa kamu peroleh.

  5. Cek Kelengkapan Dokumen

    Biasakan untuk mengecek kelengkapan dokumen terkait pembelian properti. Jangan sampai masalah di kemudian hari muncul karena kamu lalai meneliti dokumen tersebut, seperti sertifikat properti atau akta tanah dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). 

    Menjadi pembeli cerdas adalah tips terpenting dalam memulai investasi properti pertamamu. Bekali diri dengan pengetahuan memadai agar kamu tidak salah melangkah. Jika dana yang ada belum cukup untuk membeli properti, jangan paksakan diri!

Dengan mengetahui segala strategi dan berbagai macam potensi kerugian dalam bisnis properti ini, diharapkan kamu akan lebih bijak dan lebih dewasa lagi dalam memilih produk investasi. 

Sebelum memulai investasi properti, kamu bisa mengumpulkan modal dengan menabung reksadana di aplikasi Bibit dengan fitur Goal Setting. Pilih beli rumah atau tentukan tujuan investasimu seperti beli tanah, lalu kamu mulai targetkan berapa uang untuk menabung. Dengan fitur Goal Setting ini kamu bisa memulai investasi untuk menabung membeli properti yang kamu inginkan!