Generasi millenial dan muda-mudi di Indonesia sedang gandrung investasi di pasar modal. Kemunculan-kemunculan platform aplikasi investasi online menjadi salah satu pendorongnya. Bagaimana tidak, investasi saham yang sebelumnya harus dilakukan melalui broker atau perusahaan sekuritas, kini dapat dilakukan secara daring. Siapa yang tak merasa dimudahkan coba?
Namun, para investor muda yang sebagian besar pemula ini seringkali menjadi investor jangka pendek. Dalam arti menjadi trader harian di mana mereka mencari selisih pembelian dengan penjualan. Tidak ada yang salah sih sebenarnya. Hanya, perlu diingat saham dari trading harian sangat fluktuatif. Bisa-bisa bayangan untung, tiba-tiba jadi buntung karena kita salah memilih saham dan tidak menerapkan strategi yang tepat.
Lalu, bagaimana cara pilih saham untuk trading harian? Dikumpulkan dari berbagai referensi serta sumber berikut tips-tips memilih saham untuk trading harian.
Mulai Pelan-pelan
Tak terkecuali kamu punya “dana dingin” besar, mulailah trading saham dengan nominal rendah. Kerugian itu bukan opsi, namun risiko yang harus dihadapi setiap investor. Meski begitu, hal ini tetap bisa diminimalisasi dengan menahan sifat impulsif saat ingin trading saham. Setelah memulai dengan nominal rendah, tambah secara berkala sambil belajar analisis saham dan mengikuti pergerakan saham secara berkala.
Pilih Saham Berlikuiditas Tinggi
Saham dengan likuiditas tinggi artinya saham yang banyak diperjualbelikan dalam satu hari. Mengapa hal ini penting? Pasalnya, saham berlikuiditas tinggi juga memiliki volume yang tinggi. Sehingga, jika pun kita membelinya dalam jumlah cukup besar, harga saham tidak akan banyak mengalami perubahan.
Baca di sini: Strategi Tepat Bermain Saham Online
Berbeda dengan saham yang punya likuiditas dan volume rendah, ketidakseimbangan antara penjualan dan pembelian, biasanya sangat mempengaruhi harga saham tersebut.
Pilih Perusahaan Sekuritas yang Kredibel
Investasi saham tidak serta merta bisa langsung kepada perusahaan yang memiliki saham. Namun, kita bisa memperolehnya dari perusahaan sekuritas. Karena itu, cara pilih saham untuk trading harian juga harus mempertimbangkan kredibilitas dan legalitas perusahaan sekuritas. Tidak hanya itu, pikirkan juga kemudahan karena sekarang investasi saham bisa dilakukan secara online melalui aplikasi. Untuk daftar perusahaan sekuritas yang sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan, bisa kamu cek di sini.
Pilih Saham dari Industri yang Sedang Tren
Karena berkaitan dengan keberadaan sebuah perusahaan dalam industri tertentu, investasi saham tidak bisa lepas dari tren industri yang sedang berlangsung. Sebagai ilustrasi, masa pandemi seperti ini, farmasi & kesehatan, teknologi finansial, perbankan digital, merupakan industri yang sedang tren karena mampu bertahan bahkan bertumbuh. Nah, tidak ada salahnya kamu mencari saham dari perusahaan yang berasal dari industri-industri tersebut. Namun, kembali lagi ke poin satu: Mulai pelan-pelan.
Baca di sini: Beda Investasi Saham dan Reksadana Saham
Investasi saham untuk trading harian susah-susah gampang. Kamu harus terus belajar dengan giat untuk memahami pergerakan saham dan momentum yang tepat, kapan harus membeli dan kapan harus menjual. Sebagai alternatif buat pemula, jika kamu ngga mau ribet investasi yang keuntungannya tidak kalah dibanding saham, bisa memilih reksadana.
Reksadana terbilang lebih kecil risikonya dibandingkan saham. Lagipula, ada reksadana saham yang bisa kamu pilih untuk mengejar cuan. Mau investasi jangka panjang bisa! Mau jadi trader juga bisa! Di reksadana semua tujuan investasi bisa dilakukan. Apalagi kalau investasi reksadana di Bibit, kamu bisa investasi rutin secara autodebet. Tinggal duduk santai, cuan pun datang lewat genggaman. Yuk investasi reksadana sekarang juga di Bibit!