Penawaran instrumen Surat Berharga Negara (SBN) sudah memasuki tahap akhir di tahun 2023. Setelah edisi keenam sebelumnya meluncur Obligasi Negara Ritel seri 024 (ORI024), selanjutnya akan menyusul instrumen lain yakni Sukuk Tabungan seri 011 (ST011). Seperti disebutkan bahwa ST011 akan menjadi edisi ketujuh dan yang terakhir untuk SBN di tahun 2023. Lalu kapan masa penawaran ST011 akan dimulai? Inilah penjelasannya!
Masa Penawaran ST011
Untuk kamu yang menantikan instrumen ST011, catat waktu peluncuran atau masa penawarannya berikut ini. Jika sesuai schedule yang sudah ditetapkan, maka masa penawaran ST011 direncanakan akan dimulai pada awal November yakni 6 November hingga 6 Desember 2023.
Sekali lagi mengingat ST011 adalah instrumen SBN terakhir di tahun 2023, maka pastikan kamu tidak melewatkan kesempatan ini. Untuk kembali mengingatkan, kita bisa melihat kembali jadwal penerbitan instrumen SBN tahun 2023 berikut ini.
Mengenal Sukuk Tabungan Seri 011 (ST011)
Sukuk tabungan seri 011 atau ST011 adalah instrumen investasi SBN yang diterbitkan oleh negara untuk masyarakat atau publik. Dalam penggolongannya, Sukuk Tabungan dan Sukuk Ritel terkategori SBN syariah atau Surat berharga Syariah Negara (SBSN).
Apa itu SBSN? SBSN adalah instrumen SBN yang dikelola dengan prinsip syariah atau sesuai hukum agama Islam. Karena dikelola dengan prinsip syariah, maka ST011 sangat cocok untuk dimiliki oleh kaum muslim yang memang mengedepankan hukum agama.
Kehalalan Sukuk Tabungan ST011
Status ST011 sebagai instrumen investasi yang halal ini tidak datang dengan sendirinya. Pasalnya telah ada pengakuan dari Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) yang telah mengakuinya. Dalam pernyataannya, DSN-MUI mengatakan bahwa Sukuk Tabungan punya ciri atau karakteristik seperti tidak mengandung unsur maysir (judi), gharar (ketidakjelasan) dan riba (usury), sehingga bisa dinyatakan halal dan sesuai hukum Islam.
Melihat dari imbal hasil yang diperoleh, kita juga bisa mendapati bahwasanya ada konsep bagi hasil. Bagi hasil yang dihadirkan dalam wujud kupon ST011 ini sendiri yakni “bagi hasil” atas modal dari beberapa proyek dan program yang diinvestasikan pemerintah.
Selain itu dalam investasi ST011, kita juga akan mendapati adanya struktur akad wakalah yang diterapkan. Akad wakalah adalah penyerahan dana oleh investor kepada pemerintah untuk mengerjakan program-program pembangunan sebagai investasinya, di mana perwakilan ini berlaku selama yang mewakilkan (investor) masih hidup.
Perbedaan Sukuk Tabungan dengan Sukuk Ritel
Lalu apa perbedaan Sukuk Tabungan (ST) dengan Sukuk Ritel (SR)? Meski sama-sama terkategori SBSN, Sukuk Tabungan dan Sukuk Ritel juga memiliki beberapa perbedaan. Secara umum ada dua perbedaan antara Sukuk Tabungan dengan Sukuk Ritel yaitu:
1. Tipe Kupon
Dari kupon yang didapatkan, ST dan SR memiliki tipe kupon yang berbeda. Pada Sukuk Ritel, tipe kupon yang berlaku adalah fixed rate atau tetap hingga jatuh tempo meski kondisi ekonomi naik-turun. Sementara itu untuk Sukuk tabungan termasuk ST011 akan menghadirkan tipe kupon floating with floor (mengambang dengan batas minimal). Jadi besaran kupon ST nantinya akan dipengaruhi oleh suku bunga Bank Indonesia atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR). Jadi jika BI7DRR naik, besaran imbal hasil ST011 akan ikut naik. Namun jika BI7DRR turun, besaran kupon ST011 akan tetap pada besaran awal yang telah ditentukan.
2. Sifat Tradeable
Perbedaan kedua diantara kedua instrumen ini adalah jika ST tidak dapat diperdagangkan, maka SR bisa kamu jual lagi di pasar sekunder.
Imbal Hasil Menguntungkan Diatas Deposito
Walau ada perbedaan, namun baik itu Sukuk Ritel dan Sukuk tabungan, termasuk ST011 akan menghadirkan return atau imbal hasil lebih besar dari deposito Bank BUMN. Jika deposito memberikan return 2-4%, maka imbal hasil ST011 lebih besar dari itu. Meski belum diumumkan, kita bisa melihat contoh pada ST010, di mana imbal hasilnya mencapai 6,25% untuk ST010-T2 dan 6,40% untuk ST010-T4.
Baca juga: Kapan ST011 Terbit? Catat Waktu Perilisannya!
Beli ST011 Bisa Kapan Saja Setiap Hari
Sekarang kita bahas bagaimana cara memulai investasi ST011? Untuk berinvestasi pada ST011, kita bisa memulainya dengan mudah di Aplikasi Bibit (PT Bibit Tumbuh Bersama), yang berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ini karena di Bibit kamu bisa membeli instrumen ini secara online di mana saja dan kapan saja 24 jam/7 hari selama masa penawaran berlangsung. Perlu kamu pahami juga bahwa Bibit sudah ditunjuk sebagai mitra distribusi (midis) penjualan SBN, termasuk ST011. Berikut langkah-langkah melakukan pembelian ST011 di Aplikasi Bibit:
Pertama, buat Akun Stockbit Sekuritas. Caranya, terlebih dulu lakukan registrasi Rekening Dana Nasabah (RDN) dengan tiga tahap sebagai berikut :
1. Kik banner “SBN” di halaman home aplikasi Bibit dan pilih ‘Daftar Sekarang’.
2. Berikutnya, buat akun Stockbit Sekuritas, klik ‘Buat Akun’
3. Lalu, isi pembukaan RDN untuk registrasi pendaftaran
Kedua, registrasi SBN di aplikasi Bibit dengan cara melakukan dua tahap sebagai berikut:
1. Klik banner ‘SBN’ di home aplikasi Bibit dan pilih ‘Daftar Sekarang’
2. Kemudian, klik ‘Hubungkan Stockbit’ dan proses registrasi pun selesai.
Sampai di sini kamu dianggap telah menyelesaikan proses pendaftaran SBN di aplikasi Bibit. Setelah itu, kamu sudah dapat melakukan pembelian ST011 di aplikasi Bibit.
Itulah informasi mengenai masa penawaran ST011. Dari penjelasan di atas maka kamu sudah bisa mempersiapkan diri untuk berinvestasi pada ST011. Mengingat ST011 ini adalah edisi terakhir SBN di tahun 2023, maka pastikan kamu tidak melewatkan instrumen ini.