Saat ingin berinvestasi tak jarang orang yang bingung untuk menentukan pendapatan minimal untuk memulainya? Untuk mulai berinvestasi memang diperlukan dana awal yang jumlahnya atau besarnya tergantung pada jenis investasi yang dipilih. Nah bagi kamu yang masih bertanya-tanya tentang hal ini, wajib menyimak penjelasan berikut.
Tergantung Jenis Investasi yang Dipilih
Mengenai berapa besar pendapatan atau penghasilan per-bulan untuk mulai berinvestasi ini akan tergantung jenis investasi yang dipilih. Seperti kita tahu bahwa sekarang investasi sudah banyak macamnya. Dari beragam jenis investasi tersebut membuat kamu perlu mengetahui dan memahami seluk beluknya, termasuk pada dana awal yang dibutuhkan.
Selain dana awal, kamu juga perlu mengetahui apakah ada biaya lain saat menjalankan investasi? Bila ada maka kamu juga perlu menghitungnya. Dari dana awal dan biaya menjalankan investasi tersebut, maka kamu seharusnya sudah bisa menerka besaran pendapatan minimal untuk investasi yang dijalankan.
Investasi yang Mengharuskan Investornya Memiliki Pendapatan Besar
Menilik beberapa jenis investasi yang ada sekarang, umumnya banyak yang mengharuskan dana awal yang besar. Sebut saja misalnya investasi tanah, properti, emas, saham dan lainnya. Tentu dengan dana awal yang besar ini banyak orang yang merasa tidak bisa melakukannya. Belum lagi dengan biaya saat menjalankan investasi yang juga besar, maka hal ini akan membuat investornya perlu memiliki pendapatan yang besar.
Tanpa penghasilan yang besar, beberapa jenis investasi yang telah disebutkan tadi kemungkinan memang akan kandas. Tak hanya dana awal dan biaya operasional, usaha untuk meminimalisir risiko investasi yang ada, tak jarang juga membuat mereka harus mengeluarkan uang lagi. Bila dihitung beberapa jenis investasi yang disebutkan di atas membutuhkan minimal pendapatan berkisar Rp 5 – 10 juta rupiah per-bulan.
Investasi Tanpa Perlu Penghasilan Besar
Lalu apa ada investasi yang bisa dijalankan tanpa penghasilan besar? Tentu saja ada yaitu reksadana. Untuk memulai investasi reksadana ini kamu bisa langsung menjalankannya dengan nominal yang kecil yakni Rp 100.000 saja. Bagaimana dengan biaya lain saat menjalankan reksadana? Biaya ini sangat relatif tergantung dari strategi yang kamu jalankan. Bila pun kamu menjalankan strategi menabung dimana ada pengeluaran rutin untuk investasi setiap bulannya, jumlahnya bisa saja kamu sesuaikan dengan penghasilan bulananmu.
Tidak hanya minim biaya, namun dalam investasi reksadana ini juga minim risiko. Seperti kita tahu dalam investasi reksadana ini uang yang kita setor akan dikelola secara profesional oleh Manajer Investasi. Dari sinilah maka risiko yang ada bisa diminimalisir. Saat risiko bisa diminimalisir, maka investasi pada reksadana akan membuatmu merasa lebih tenang dan nyaman.
Baca juga artikel kita tentang cara belajar reksadana yang baik di sini.
Itulah penjelasan mengenai pendapatan minimal per-bulan untuk memulai investasi. Seperti yang dijelaskan bahwa reksadana menjadi pilihan investasi terbaik untuk para investor dengan penghasilan kecil. Selain minim risiko, kesempatan mendapatkan return atau keuntungan yang bisa didapat dari investasi reksadana ini juga terbilang terbuka lebar.
Apalagi bila kamu mampu memilih Agen atau tempat investasi reksadana yang tepat seperti aplikasi Bibit. Di Bibit ini memang ada Manajer Investasi berpengalaman yang mampu menghadirkan peluang cuan. Didukung lagi dengan adanya produk-produk reksadana dengan kinerja terbaik, tentu akan semakin membuat uangmu terus bekerja.