Salah satu investasi yang paling diminati masyarakat saat ini adalah obligasi Pemerintah. Selain menawarkan tingkat keamanan yang tinggi, obligasi juga memiliki banyak jenis produk sehingga investor memiliki banyak pilihan. Sedangkan keuntungan dari obligasi bisa didapatkan melalui dua cara, yaitu dari kupon dan capital gain.
Penting untuk menyadari bahwa perubahan suku bunga bisa memberikan dampak besar pada nilai pasar atau harga obligasi. Ini dapat berdampak langsung pada potensi keuntungan atau kerugian yang mungkin diterima oleh para investor. Mari kita telusuri lebih lanjut mengenai hubungan antara suku bunga dan harga obligasi seperti berikut ini!
Hubungan Suku Bunga Acuan Dengan Harga Obligasi
Ketika suku bunga naik harga obligasi umumnya turun, dan sebaliknya saat suku bunga turun, harga obligasi cenderung naik. Hal ini dikenal sebagai hubungan invers antara suku bunga dan harga obligasi. Dengan kata lain, hubungan antara suku bunga dengan harga obligasi ini saling berlawanan satu sama lain.
Sederhananya, harga obligasi dipengaruhi oleh ekspektasi investor terhadap suku bunga. Jika investor mengantisipasi kenaikan suku bunga, maka harga obligasi cenderung turun. Sebaliknya, jika ekspektasi investor adalah penurunan suku bunga, maka harga obligasi dapat meningkat.
Jadi apa yang membuat ekspektasi pasar terhadap suku bunga naik atau turun? Hal ini melibatkan berbagai faktor makro ekonomi. Contohnya antara lain tingkat inflasi atau peningkatan harga barang dan jasa, ekspektasi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara, nilai suku bunga di negara lain, kebijakan pemerintah dan banyak faktor lainnya.
Jadi ketika inflasi dan harga barang naik atau ketika perekonomian suatu negara tumbuh pesat, investor mungkin memperkirakan bahwa suku bunga akan naik. Sebaliknya jika ada tanda-tanda pertumbuhan yang lambat atau kebijakan pemerintah mendukung suku bunga yang lebih rendah, ekspektasi pasar terhadap suku bunga bisa turun. Semua faktor ini yang membentuk prediksi pasar terhadap arah suku bunga yang pada akhirnya mempengaruhi harga obligasi.
Dampak Hubungan Suku Bunga Dan Harga Obligasi
1. Besaran Kupon Tetap
Sejak awal penerbitan sampai berakhirnya jatuh tempo, umumnya obligasi memiliki besaran kupon yang bersifat tetap. Jadi di situasi dimana tingkat suku bunga naik melebihi kupon yang diberikan obligasi, alhasil obligasi tidak memiliki nilai lebih di mata para investor. Akibatnya harga obligasi menjadi turun dengan tujuan meningkatkan return obligasi untuk menandingi tingkat suku bunga yang naik.
2. Pilihan Instrumen Investasi Lain Lebih Menarik
Terkait hukum sebab akibat, jika suku bunga naik maka instrumen investasi lain seperti deposito atau obligasi baru dengan kupon lebih tinggi menjadi alternatif yang lebih menarik untuk para investor. Dengan beragam pilihan tersebut, permintaan terhadap obligasi yang sudah ada menurun dan berdampak pada penurunan harganya.
3. Pertimbangan Nilai Waktu Investasi
Harga obligasi juga dipengaruhi oleh berapa lama sisa waktu sampai obligasi tersebut jatuh tempo. Ketika suku bunga naik, obligasi dengan kupon tetap yang sudah ada otomatis menjadi kurang menarik dibandingkan obligasi baru dengan kupon yang lebih tinggi. Jadi, harga obligasi yang sudah ada mengalami penurunan agar bisa memberikan keuntungan yang sebanding dengan obligasi yang baru terbit.
Mengenal Karakteristik Obligasi FR
Berikut beberapa karakteristik yang dimiliki Obligasi FR:
Keamanan Investasi 100% Dijamin Negara
Investasi ini sangat aman karena pembayaran pokok dan kuponnya dijamin 100% oleh Pemerintah Indonesia.
Pendapatan Lebih Tinggi dari Deposito
Dengan menyisihkan sebagian investasimu ke Obligasi FR, kamu bisa mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan menyimpan uang di deposito atau tabungan bank.
Pajak Kupon Lebih Rendah Dibandingkan Deposito
Selain imbal hasil, pajak kupon yang dikenakan pada Obligasi FR juga lebih rendah dari deposito, yaitu hanya sebesar 10%.
Tersedia Varian Syariah
PBS (Project Based Sukuk) adalah Obligasi FR yang mengikuti prinsip syariah sesuai dengan fatwa DSN MUI.
Passive Income Tetap Setiap 6 Bulan
Kamu akan mendapatkan pembayaran kupon secara tetap setiap 6 bulan dari Kementerian Keuangan, tanpa terpengaruh oleh naik-turunnya kondisi ekonomi.
Bisa Dijual Kapan Saja
Obligasi FR dapat dijual sebelum jatuh tempo.
Investasi Obligasi FR di Bibit
Kesimpulannya, hubungan antara ekspektasi suku bunga dan harga obligasi saling berbanding terbalik. Jika terdapat ekspektasi bahwa suku bunga akan naik, maka harga obligasi cenderung turun. Sebaliknya, jika ekspektasi menyebutkan bahwa suku bunga akan turun, harga obligasi cenderung naik.
Sekarang setelah memahami hubungan antara suku bunga dan harga obligasi, kamu tak perlu cemas mengenai fluktuasi harga selama kamu tetap menyimpan (hold) obligasi hingga jatuh tempo. Dengan begitu, kamu dapat terus menerima pembayaran kupon secara berkala dan mendapatkan pengembalian 100% dari pokok investasi saat Obligasi FR jatuh tempo.
Obligasi FR seri FR0076 merupakan pilihan menarik sebagai pilihan investasi jangka panjang yang stabil. FR0076 jatuh tempo pada 15 Mei 2048 dan tingkat kupon sebesar 7,375% per tahun, dengan begitu obligasi ini menawarkan keuntungan yang menarik. Pembayaran kupon akan diterima investor secara berkala setiap 6 bulan sekali, sehingga bisa dijadikan sebagai salah satu sumber passive income.
Dapatkan pengalaman investasi yang lebih mudah dan menguntungkan dengan investasi Obligasi FR di aplikasi Bibit. Dengan metode pembayaran menggunakan RDN (Rekening Dana Nasabah), kamu dapat dengan cepat dan mudah berinvestasi tidak hanya di Obligasi FR, tetapi juga dalam reksadana, SBN dan saham semua dalam satu aplikasi. Dengan Bibit, kamu tidak hanya mendapatkan kemudahan dalam pembelian menggunakan RDN, tapi juga dapat melakukan diversifikasi investasi tanpa perlu pindah aplikasi.