Sukuk yang merupakan bagian dari Surat Berharga Negara (SBN) adalah instrumen yang digunakan oleh penerbitnya yaitu Pemerintah untuk menyehatkan APBN serta melanjutkan pembangunan. Dari sini maka secara umum dalam konsepnya, sejatinya Pemerintah berhutang kepada publik dari pendanaan yang dilakukan melalui investasi SBN (Sukuk Tabungan). Lalu apakah sukuk ST010 termasuk hutang? Mari simak pembahasannya berikut ini.
Sukuk Termasuk Obligasi
Jika kita mengenal konsep obligasi, maka sejatinya sukuk ini tergolong di dalamnya. Obligasi sendiri yaitu surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan atau korporasi. Untuk sukuk penerbitnya yakni Pemerintah atau negara. Maka dari sini bisa disimpulkan bahwa sukuk adalah bentuk instrumen hutang negara pada publik.
Untuk apa pemerintah berhutang kepada masyarakat? Jadi dana yang didapat dari sukuk oleh Pemerintah digunakan untuk menyehatkan APBN serta untuk melanjutkan pembangunan. Setiap tahunnya memang jumlah belanja negara lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan, seperti yang dikutip situs Kemenkeu.go.id. Itulah mengapa pendanaan dari Surat Berharga Negara (SBN), termasuk sukuk, sangat dibutuhkan.
Lalu apa arti sukuk bagi masyarakat? Bagi publik, sukuk jelas merupakan instrumen investasi. Jadi setelah Pemerintah mendapatkan dana segar dari sukuk, maka sebagai timbal baliknya, kamu sebagai investor akan mendapatkan return berupa kupon setiap bulannya.
Kupon ST010
Pada edisi terbarunya, Sukuk Tabungan seri 010 (ST010) di tahun 2023 kali ini menghadirkan besaran kupon yang menarik. Lalu berapa besaran kupon ST010? Inilah detailnya!
Untuk produk ST010-T2 (masa tenor 2 tahun), kupon atau imbal hasilnya adalah 6,25% dengan tipe floating with floor.
Untuk produk ST010-T4 (masa tenor 4 tahun), kupon atau imbal hasilnya adalah 6,40% dengan tipe floating with floor.
Tipe kupon floating with floor ini memiliki arti bahwa besaran kupon atau imbal hasilnya dipengaruhi oleh suku bunga BI. Jadi ketika suku bunga BI naik, besaran imbal hasil ST010 akan ikut naik. Namun jika suku bunga BI turun, besaran imbal hasil tetap minimal 6,25% untuk ST010-T2 dan 6,40% untuk ST010-T4.
Dua Pilihan Produk ST010
Berbeda dengan sukuk tabungan seri sebelumnya yakni ST009 yang punya satu pilihan saja, ST010 kali ini punya dua pilihan produk bagi para investor. Dua pilihan tersebut yaitu ST010-T2 dengan masa tenor 2 tahun dan ST010-T4 dengan masa tenor 4 tahun. Berikut detail perbedaan lengkap antara ST010-T2 dan ST010-T4:
ST010 Adalah Produk SBSN
Perlu kamu ketahui bahwa Sukuk Tabungan ST010 bersama dengan Sukuk Ritel (SR) ini adalah bagian dari SBSN (Surat Berharga Syariah Negara). Ini artinya ST010 adalah instrumen investasi yang halal. Kehalalan ST010 sendiri sudah diakui oleh Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) yang menyatakan bahwa sukuk sudah sesuai hukum agama dan berprinsip syariah dengan karakteristik yaitu tidak mengandung unsur maysir (judi), gharar (ketidakjelasan) dan riba (usury).
Ketika berinvestasi pada ST010, investor juga akan mendapatkan kupon atau imbal hasil berupa “bagi hasil” atas modal dari beberapa proyek dan program yang diinvestasikan pemerintah. Tidak hanya itu dalam investasi ST010, ada struktur akad wakalah yang diterapkan. Akad wakalah sendiri artinya penyerahan dana oleh investor kepada pemerintah untuk mengerjakan program-program pembangunan sebagai investasinya, di mana perwakilan ini berlaku selama yang mewakilkan (investor) masih hidup.
Baca juga: Sah! Kupon 6,25% dan 6,40%, Lalu Bagaimana Simulasi Return ST010?
Cara Investasi Sukuk Tabungan ST010
Investasi pada ST010 ini memang menguntungkan dan sangat disayangkan bila kamu melewatkannya. Jadi bila kamu ingin berinvestasi, mulai saja sekarang karena ST010 sudah mulai masuk masa penawaran sejak 12 Mei hingga 7 Juni 2023 nanti. Untuk memulai investasi ST010 ini kamu bisa menjadikan Aplikasi Bibit (PT Bibit Tumbuh Bersama) Berizin dan Diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai tempat pembelian. Perlu kamu ketahui bahwa Bibit sudah berstatus sebagai Mitra distribusi (midis) penjualan SBN setelah ditunjuk Kemenkeu. Berikut langkah memulai investasi ST010 di aplikasi Bibit:
Buat Akun Stockbit Sekuritas, dengan terlebih dulu melakukan registrasi Rekening Dana Nasabah (RDN) melalui tiga cara berikut:
1. Pertama, klik banner “SBN” di halaman home aplikasi Bibit dan pilih ‘Daftar Sekarang’.
2. Selanjutnya, buat akun Stockbit Sekuritas, klik ‘Buat Akun’
3. Lalu, isi pembukaan RDN untuk registrasi pendaftaran SBN
Registrasi SBN di aplikasi Bibit, dengan melakukan dua cara sebagai berikut:
1. Pertama, klik banner ‘SBN’ di home aplikasi Bibit dan pilih ‘Daftar Sekarang’
2. Kemudian, klik ‘Hubungkan Stockbit’ dan proses registrasi pun selesai.
Sampai di sini kamu dianggap telah menyelesaikan proses pendaftaran SBN di Aplikasi Bibit. Setelah itu kamu sudah bisa melakukan pembelian ST010 di Aplikasi Bibit.
Itulah jawaban dari pertanyaan apakah sukuk termasuk hutang. Setelah memahami konsep sukuk di atas semoga kamu semakin yakin untuk berinvestasi pada ST010. Jadi segera saja beli dan investasi ST010 di Bibit sebelum kehabisan kuotanya.