Ya, SBR012 segera hadir! Siapa yang tertarik untuk investasi di instrumen ini? Sebelum terbit, kenalan dulu yuk sama Saving Bond Ritel (SBR) berikut ini!
Pemerintah Indonesia mengajak masyarakat untuk bersama-sama berpartisipasi dalam pembiayaan APBN, termasuk membantu pemulihan ekonomi negeri dengan berinvestasi di SBR012.
Saving Bond Ritel (SBR)
Sebelum membahas lebih jauh, kamu harus memahami dulu pengertian dari Saving Bond Ritel sendiri. Bersumber dari Kemenkeu, SBR atau Saving Bond Ritel adalah salah satu dari Surat Berharga Negara (SBN) yang diedarkan kepada seluruh masyarakat.
Itulah mengapa disebut dengan Ritel. Surat ini dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
SBR pertama kali diluncurkan untuk menutupi kekurangan APBN 2014, dan mulai diperkenalkan di kota Surabaya dan dilanjutkan di kota-kota besar seperti Makassar, Semarang, Bandung, dan Medan.
Baca juga : Cara Memulai Investasi Obligasi SBR012
Perlu diketahui bahwa SBR tahun 2023 ini akan ada dua tipe Saving Bond Ritel seri 012 (SBR012) yang akan hadir yaitu SBR012-T2 dan SBR012-T4. Berikut perbedaan antara kedua jenis SBR012 tersebut.
Investasi SBR yang Aman dan Menguntungkan
Negara tidak pernah gagal membayar pokok maupun bunganya pada saat jatuh tempo. Itu membuktikan investasi di SBN pasti aman karena negara terbukti mampu membayar. Dengan membeli SBR ini, bisa dibilang bahwa kamu sudah ikut berkontribusi dalam pembangunan negara, karena kamu telah menginvestasikan uangmu untuk kepentingan pembangunan.
Istilah-Istilah dalam SBR
Ketika kamu memutuskan bahwa SBR adalah investasi yang kamu pilih, kamu tentu akan dihadapkan dengan berbagai istilah yang mungkin asing di telinga. Oleh karenanya, kamu perlu memahami beberapa istilah-istilah dalam investasi SBR agar kamu tidak bingung saat mulai investasi. Berikut lima istilah yang wajib kamu ketahui sebelum berinvestasi SBR012!
1. Kupon
Dalam investasi lain, imbal hasil yang diberikan sering disebut sebagai bunga. Hal ini berbeda dengan SBR, di mana imbal hasil dari investasi yang kamu lakukan disebut sebagai kupon. Kupon ini dihitung berdasarkan persentase terhadap jumlah pokok utang dan waktu setahun, dengan pembayaran yang dilakukan setiap bulan sekali.
2. Floating with floor
Istilah ini merupakan sistem yang digunakan sebagai acuan dalam penentuan besaran kupon SBR tiap tahunnya. Acuan yang digunakan dalam menentukan besaran kupon adalah bunga Bank Indonesia. Artinya, jika suku bunga acuan naik, kupon bisa disesuaikan naik. Tapi jika acuan turun, kupon tidak akan turun lebih rendah daripada batas minimal.
3. Jatuh tempo dan tenor
Tenor adalah jangka waktu investasi atau masa berlaku SBR. Setelah jangka waktu ini habis, maka SBR akan jatuh tempo. Artinya, uang pokok (modal) pemegang SBR akan dikembalikan seluruhnya oleh pemerintah.
4. Setelmen
Setelmen adalah tanggal penyelesaian transaksi. Artinya, pada tanggal ini seseorang yang telah memesan SBR pada masa penawaran sudah resmi menjadi investor.
5. Early redemption
Early redemption adalah fasilitas pencairan lebih awal dana investor yang dimiliki di produk SBR sebelum jatuh tempo. Jadi, meskipun investor tidak dapat menjualnya di pasar sekunder, investor dapat mencairkan maksimal sebanyak 50 persen dananya di SBR setelah setahun berinvestasi.
Baca juga : Catat Tanggalnya! Ini Jadwal Penerbitan Savings Bond Ritel Seri 012
SBR ini dipengaruhi oleh tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI) 7 Day Reverse Repo Rate karena jenis kupon imbal hasilnya yang mengambang dengan batas minimum, alias bisa naik tapi tidak bisa turun dari batas minimum.
Perlu diketahui bahwa besaran kupon atau bunga dari SBR012-T2 dengan tenor selama 2 tahun yaitu sebesar 6.15%, sedangkan kupon SBR012-T4 untuk tenor selama 4 tahun yakni sebesar 6,35% dengan jenis kupon mengambang (floating with floor).
Jadi apakah kamu semakin tertarik kan untuk investasi sekaligus Peduli Negeri dengan SBR012? Kamu bisa banget lho sisihkan uang sisa THR untuk investasi SBR012 di aplikasi Bibit yang sudah ditetapkan sebagai mitra distribusi (midis) penjualan SBN. Dilansir dari Kemenkeu, periode penawaran SBR012 bakal dimulai pada 19 Januari 2023 sampai 9 Februari 2023. Jadi bersiap saja mulai dari sekarang!