Dividen adalah pembagian laba (keuntungan) yang diperoleh oleh pemilik saham. Pembagian dividen ini akan dilakukan setiap periode. Walau begitu, berdasarkan pengertian dividen tersebut, tidak selalu semua laba akan dibagikan kepada pemilik saham. Bisa jadi ada sebagian keuntungan yang akan disertakan untuk menambah modal perusahaan.
Fungsi dividen ini adalah sebagai imbal balik atas penyertaan modal yang telah ditanam oleh investor. Saat perusahaan mendapatkan keuntungan, maka pemilik saham pun berhak mendapatkan bagian.
Ada pula yang menyatakan arti dari dividen adalah suatu bentuk pembayaran yang dilakukan kepada para pemegang saham yang sumbernya berasal dari keuntungan perusahaan. Kebijakan dari dividen berpengaruh sekali terhadap laba dan kas dalam suatu perusahaan dan cenderung akan lebih menguntungkan para pemilik saham apabila tidak dikelola dengan sebuah kebijakan yang benar.
Suatu perusahaan bisa saja tidak melakukan pembagian dividen dengan suatu tujuan yaitu penggunaan laba untuk kepentingan ekspansi atau pengembangan bisnis. Tetapi perusahaan pada umumnya menerbitkan dividen untuk meningkatkan kepercayaan kepada para pemegang saham untuk jangka panjangnya. Selain itu untuk menarik para investor baru yang ingin mencari sumber pendapatan tetap.
Dari penjelasan tersebut, sebetulnya sudah cukup gamblang apa yang dimaksud dividen. Akan tetapi, biar lebih jelas, mari kita coba menelaah pendapat beberapa ahli berikut ini.
Pengertian Dividen Menurut Para ahli
Definisi kebijakan dividen menurut para ahli adalah sebagai berikut ini.
Pengertian Dividen menurut Baridwan (1997), dividen yaitu bagian dari laba yang dibagikan kepada para pemegang saham yang jumlahnya disesuaikan dengan jumlah saham yang dimiliki para pemegang saham. Besarnya dividen yang diperoleh pemegang saham dapat mengalami perubahan dari tahun sebelumnya, sesuai dengan besarnya laba di tahun berikutnya.
Pengertian Dividen menurut Scott Besley dan Eugene F. Brigham Brigham (2005), dividen adalah pembagian yang dilakukan oleh para pemegang saham atas keuntungan yang di diperoleh perusahaan, baik itu dari laba yang diperoleh pada periode yang sedang berjalan maupun laba pada periode yang sebelumnya.
Pengertian Dividen menurut Paul D. Kimmel, Jerry J. Weygandt, dan Donald E. Kieso (2011), definisi saham yaitu distribusi yang dilakukan oleh perusahaan kepada para pemegang saham secara proporsional sesuai dengan kepemilikan saham. Bisa juga dikatakan bahwa para investor hanya akan menerima laba sesuai dengan persentase investasinya pada perusahaan tersebut.
Pengertian Dividen menurut Jamie Pratt (2011), bahwa dividen yaitu distribusi uang tunai, saham atau properti kepada para pemegang saham suatu perusahaan. Dividen dinyatakan oleh resolusi dewan direksi korporasi setiap triwulan, dan jumlahnya diumumkan atas dasar basis per lembar saham.
Pengertian Dividen menurut Nikiforous K. Laopodis (2013), bahwa dividen adalah pembayaran tunai yang dilakukan perseroan kepada para pemegang saham. Dividen tersebut merepresentasikan pemegang saham terhadap penerimaan langsung ataupun tidak langsung atas investasi mereka pada perusahaan.
Jenis-Jenis Dividen Perusahaan
Secara umum, dividen dalam bisnis dan perusahaan dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan metode pembagiannya. Mengacu pada pengertian dividen di atas, berikut ini beberapa macam dividen dalam bisnis:
Dividen Tunai
Dividen tunai adalah dividen yang dibagikan secara tunai. Jenis dividen ini yang paling lazim dilakukan. Pemilik saham pun paling senang dengan jenis dividen ini karena mendapatkan uang cash. Periode pembagian dividen ini bisa dua sampai empat kali dalam setahun, bergantung dari periodenya. Dividen ini nantinya juga akan ada dikenai pajak sesuai aturan yang berlaku.
Dividen Saham
Dividen saham adalah dividen yang dibagikan dalam bentuk saham. Pemberian dividen jenis ini biasanya karena perusahaan kekurangan uang kas, sehingga dividen pun dibagikan dalam bentuk saham. Biasanya pembagiannya dilakukan secara merata kepada semua pemilik saham.
Dividen Properti
Dividen ini dibagikan dalam bentuk aset. Jenis ini termasuk jarang dilakukan karena relatif tidak mudah untuk prosesnya. Penyebab perusahaan membagikan dividen dengan cara ini bisa karena tidak ada uang tunai, sehingga kemudian coba dilakukan pembagian dalam bentuk aset.
Dividen Skrip
Dividen skrip adalah dividen yang dibayarkan berupa surat janji hutang. Artinya, perusahaan berjanji akan membayarkan dividen tersebut pada waktu yang ditentukan nantinya. Biasanya perusahaan memilih melakukan dividen skrip karena memang tidak memiliki uang tunai yang cukup. Oleh karena itu, dibuatlah surat janji hutang kepada pemilik saham untuk pelunasan dividen tersebut.
Dividen Likuidasi
Ketika perusahaan mengalami kebangkrutan dan masih memiliki sisa kekayaan, maka sisa kekayaan tersebut akan dibagikan kepada pemilik saham. Inilah yang disebut sebagai dividen likuidasi. Namun kalau perusahaan tidak memiliki modal yang tersisa, maka perusahaan pun tidak bisa membagikan apapun.
Risiko Dividen Terhadap Bisnis Perusahaan
Seperti telah disebutkan di atas, manajemen perusahaan akan memutuskan apakah dividen akan dibagikan atau tidak. Mereka bakal menjelaskan keputusan yang diambil tersebut dalam RUPS.
Manajemen akan menghitung risiko perkembangan bisnis perusahaan sebelum menentukan kebijakan terkait dividen. Untuk perusahaan yang baru berkembang, stabilitas keuangan akan sangat penting. Oleh karena itu mereka biasanya akan berupaya menahan dividen.
Akan tetapi, keputusan untuk tidak membagikan dividen kerap memicu konflik antara manajemen dengan investor. Bisa saja pemegang saham yang merasa dirugikan akan menarik kembali saham mereka.
Oleh sebab itu, dividen sering dipandang sebagai representasi dari kondisi perusahaan. Jika bisa membagikan dividen secara rutin, perusahaan itu akan dianggap berhasil dan memiliki kondisi finansial yang baik. Potensi perusahaan untuk berkembang pun semakin besar.
Dari penjelasan di atas dapat kita pahami bahwa dividen adalah laba yang diterima oleh pemilik saham dari keuntungan usaha dalam satu periode. Besarnya dividen yang diterima oleh setiap pemegang saham tergantung pada besarnya saham masing-masing pemilik.
Namun, tidak seluruh keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan akan dibagikan sebagai dividen kepada para pemegang saham. Sebagian keuntungan tersebut akan digunakan kembali sebagai modal kerja untuk memperbesar usaha.