Dalam investasi reksadana, bisa jadi danamu akan dimasukkan ke pasar uang atau pasar modal. Tapi tahukah kamu apa itu pasar modal dan pasar uang? Meskipun pada prinsipnya, pasar uang dan pasar modal ini sama-sama merupakan tempat untuk melakukan transaksi, namun ada banyak perbedaan pada keduanya. Lalu apa sih perbedaan pasar uang dan pasar modal itu? Berikut penjelasannya.
Perbedaan Secara Umum
Secara umum perbedaan pasar modal dan pasar uang ada pada apa yang diperjualbelikan. Jadi pada pasar uang maka di sana akan dijumpai transaksi jual beli surat berharga jangka pendek. Sementara itu pada pasar modal di sana kita akan mendapati transaksi jual beli efek atau surat berharga jangka panjang. Nah berikut detail perbedaan antara pasar uang dan pasar modal ditinjau dari beberapa hal.
1. Berdasarkan Jangka Waktu
Perbedaan pertama antara pasar uang dan pasar modal bisa kita tinjau dari jangka waktunya. Jadi pada pasar uang penawaran transaksi antara pemilik dana dan peminjam dana yang bertemu secara langsung bersifat jangka pendek. Sementara itu pada pasar modal, transaksi yang terjadi banyak menawarkan penanaman modal dalam jangka panjang melalui beberapa instrumennya.
2. Berdasarkan Pilihan Instrumen
Sementara itu ditinjau dari pilihan instrumennya maka juga dijumpai perbedaan. Jadi pada pasar uang maka instrumen yang ditawarkan yakni Sertifikat Bank Indonesia (SBI), sertifikat deposito, Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Surat Berharga Komersial (CPs), Banker’s Acceptance (BA), Surat Perbendaharaan Negara (SPN). Sementara itu ada pasar modal maka instrumen yang ditawarkan berupa surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif, dan instrumen lainnya.
3. Berdasarkan Institusi
Berikutnya, perbedaan pasar uang dan pasar modal bisa ditinjau dari institusi atau pengawas tertingginya. Jadi pasar pasar modal, maka pengawas tertingginya yaitu Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang mengawasi kegiatan di bursa efek. Sedangkan pada pasar uang maka pengawas tertingginya adalah adalah Bank Indonesia.
4. Berdasarkan Likuiditas Pasar
Dari tingkat likuiditasnya maka pasar uang memiliki instrumen yang lebih cepat cair dibandingkan instrumen pasar modal.
5. Berdasarkan Risiko
Dari tingkat risikonya maka bisa didapati bahwa pada pasar uang risikonya lebih rendah dibanding pasar modal. Fluktuatif atau tingginya risiko pasar modal ini dikarenakan adanya salah satu instrumen bernama saham.
6. Berdasarkan Return
Jika kamu berinvestasi pada pasar uang maka return yang didapatkan berupa bunga bank. Sementara itu return yang didapatkan dari investasi pada pasar modal yaitu berupa dividen atau capital gain.
7. Berdasarkan Aspek Fungsional
Dari sisi aspek fungsionalnya, pasar uang memiliki untuk mendorong likuitas dana dalam. Sementara itu pasar modal mempunyai fungsi untuk menstabilkan ekonomi karena waktunya yang sifatnya jangka panjang.
8. Berdasarkan Jenis Keuntungan
Terakhir, dari segi jenis keuntungannya maka bisa didapati bahwa pasar uang memiliki keuntungan pada pergerakan nilai yang stabil, tingkat likuiditas tinggi dan bisa berinvestasi di mana saja. Sementara itu investasi pada pasar modal memiliki keuntungan pada tingkat keuntungan yang relatif tinggi, pilihan instrumen yang beragam dan juga dapat dijadikannya sebagai jaminan.
Baca juga artikel kita tentang reksadana yang cocok bagi pemula di sini.
Itulah penjelasan mengenai perbedaan pasar uang dan pasar modal. Dari beberapa perbedaan tersebut diharapkan kamu yang sedang berencana berinvestasi bisa bijak menentukan pilihan terbaik. Tapi bila masih ragu dan bingung, kamu bisa menjadikan Reksadana Bibit sebagai tempat investasi terbaik. Dengan fitur robo advisor yang dimiliki Bibit maka kamu akan diarahkan untuk memilih instrumen atau produk reksadana terbaik. Dari sini maka peluangmu untuk meminimalisir risiko dan mendapatkan cuan akan tercapai.