Dalam dunia investasi masa kini, kita akan mengenal berbagai istilah. Salah satu istilah baru yang muncul dan perlu kita ketahui adalah investor konstitusional. Sejak maraknya kegiatan investasi memang kemudian kita mengenal beberapa pihak yang tertarik menjalankannya. Tidak hanya kalangan individu, tapi beberapa kalangan pebisnis dan institusi pun sekarang juga banyak yang berinvestasi. Lalu apa itu investor konstitusional? Berikut penjelasannya!
Investasi Institusional
Sesuai namanya, investor institusional adalah seorang yang menjalankan investasi dengan atas nama institusi atau organisasi. Memang bisa melakukan investasi atas nama institusi? Dengan tingginya permintaan, investasi atas nama institusi kini memang bisa dilakukan. Namun harus diingat juga bahwa tidak semua platform penyelenggara investasi menghadirkannya untuk kalangan institusi. Untuk itulah kamu sebagai pemimpin atau pengurus institusi perlu mencari tempat atau platform yang melayani investasi pada institusi tersebut.
Tapi ketika memilih platform penyelenggara investasi institusi ini kamu tak boleh sembarangan. Pasalnya dengan meningkatnya kasus investasi bodong atau penipuan berkedok investasi, kamu perlu waspada. Maka pilihlah tempat investasi yang kredibel dan memang sudah berpengalaman di dunia investasi.
Tips-tips Investasi untuk Investor Institusional
Meski sama-sama investasi, kiat-kiat yang diperlukan investor institusional tentu berbeda dengan investor individu. Hal ini dikarenakan institusi perusahaan meliputi tujuan investasi yang lebih luas.
Jika investor individu kemungkinan besar berinvestasi untuk tujuan-tujuan personal, seperti menyiapkan dana pendidikan, membeli gawai, liburan, passive income, dan sebagainya. Maka investor institusional akan berhubungan dengan visi-misi perusahaan yang di dalamnya terdiri dari banyak orang dengan banyak kepentingan. Karena itu, kalau kamu investor institusional yang mewakili perusahaan dan organisasi, perlu memerhatikan poin-poin berikut.
1. Investasi yang Sesuai Skala Perusahaan
Semisal perusahaan yang kamu wakili masih berkembang, sebaiknya pilih instrumen investasi rendah risiko. Ini penting lantaran dana yang disetor untuk investasi berisiko rendah tidak akan mengalami fluktuasi yang tinggi sehingga dana tak akan menyusut. Deposito, rekening giro, dan reksa dana bisa kamu jadikan pilihan. Khusus reksa dana, selain aman juga menawarkan potensi keuntungan yang lebih besar dibanding deposito dan rekening.
Namun, jika perusahaanmu sudah tergolong besar, bisa memilih investasi yang berisiko tinggi. Umum diketahui investasi berisiko tinggi juga menawarkan potensi keuntungan yang tinggi pula. Hal yang harus diingat, untuk investasi berisiko tinggi sebaiknya kamu berkonsultasi ke pakar keuangan atau investasi agar investasi berjalan optimal
2. Tentukan Tujuan Investasi untuk Institusional
Sama dengan investasi perorangan, kamu juga perlu menentukan tujuan investasi. Apalagi sebuah institusi ekonomi, katakanlah, perusahaan, memiliki banyak stakeholder sehingga tujuan investasi pasti hasil dari kesepakatan bersama. Apa yang ingin dicapai dari investasi ini? Apa manfaatnya untuk perusahaan di masa kini dan masa depan? Dalam jangka waktu berapa lama investasi ini akan dilakukan? Apa kira-kira instrumen investasi yang cocok sesuai dengan kondisi keuangan perusahaan? Pertanyaan-pertanyaan ini harus terjawab terlebih dulu di rapat manajemen, sebelum kamu memulai investasi.
3. Pilih Platform Investasi yang Memudahkan
Investasi secara online sudah menjadi bagian dari kehidupan investor saat ini. Pembelian instrumen ataupun pencairan, lazim dilakukan secara online karena kepraktisannya. Para pengusaha, pemilik bisnis, dan pelaku UMKM dapat mengoptimalkan berbagai platform investasi online untuk investasi institusional.
Di tengah rutinitas, jadwal meeting yang padat, dan bisnis yang kian berkembang, investasi online adalah solusi terbaik. Investasi yang dulu mungkin harus selalu mendatangi perusahaan sekuritas, bank, dan manajer investasi, kini dapat dilakukan dalam genggaman tangan melalui aplikasi investasi online.
Bibit Bisnis untuk Investor Institusional
Salah satu pilihan platform atau tempat berinvestasi atas nama institusi adalah Bibit. Kini Bibit memang memiliki layanan bernama Bibit Bisnis yang khusus diperuntukkan pada kalangan institusional atau perusahaan. Bibit Bisnis sejatinya yaitu layanan investasi reksadana dari aplikasi Bibit (PT. Bibit Tumbuh Bersama, berizin dan diawasi OJK), yang diperuntukkan khusus untuk perusahaan PT atau CV.
Seperti kita ketahui bersama investasi pada reksadana merupakan pilihan yang tepat bagi pengurus institusi yang tak punya banyak waktu karena padatnya rutinitas. Dengan investasi reksadana, dana yang disetor memang akan dikelola oleh Manajer Investasi (MI) berpengalaman. Dari sinilah pengurus institusi yang sibuk mengelola lembaganya, bisa tetap berinvestasi dengan peluang mendapatkan imbal hasil yang terbuka lebar.
Keuntungan Bergabung Bibit Bisnis
Ketika kamu bergabung untuk investasi di Bibit Bisnis maka akan ada beberapa keuntungan yang bisa didapat, antara lain:
1. Aman dan terpercaya
Dana kamu disimpan di Bank Kustodian secara independen yang ditunjuk oleh KSEI.
Sistem keamanan berlapis. Dana hanya bisa dicairkan ke akun bank atas nama perusahaanmu.
2. 130+ produk reksadana berkualitas, dari berbagai Manajer Investasi terbaik di Indonesia.
Pilihan produk lengkap, bisa diseleksi berdasarkan performa terbaik sesuai dengan tujuan perusahaan.
Sebagai APERD, Bibit objektif memberikan rekomendasi produk mana yang paling baik untuk kebutuhan perusahaan.
3. Tanpa biaya, tanpa minimum penempatan
Tanpa biaya administrasi, tanpa biaya transaksi
Dibeberapa traditional business banking, memang bisa beli reksadana, tapi kenakan biaya sell/buy. Di Bibit gratis.
Tanpa minimal deposit. Bibit melayani pembukaan akun bisnis, baik perusahaan besar atau kecil.
4. Wealth specialist
Ada wealth specialist berlisensi yang didedikasikan untuk membantumu dalam menyusun strategi penempatan dana idle + rekomendasi produk.
Wealth specialist independent, tidak ada konflik kepentingan,memberikan rekomendasi berdasarkan tujuan perusahaan. Bukan karena kejar target atau cari komisi.
Fitur Bibit Bisnis
Sementara itu beberapa fitur yang ada di Bibit Bisnis yaitu:
1. Beralih Akun dengan Mudah
Beralih melalui portofolio pribadi dan portofolio bisnis Anda dalam satu klik. Di sini Anda juga bisa memantau investasi secara real-time.
2. Desain UI yang familiar sehingga Mudah untuk Bertransaksi
Beli atau jual reksadana tanpa kebingungan dengan desain UI kami yang familiar dan intuitif.
3. Akses Multi-level yang Mudah Dikendalikan
Izin multi-level memberdayakan tim Anda untuk membantu mengelola dana sambil memastikan bahwa Anda selalu memegang kendali.
Baca juga: Instrumen Investasi Yang Aman Untuk Corporate Memaksimalkan Keuntungannya!
Langkah Memulai Bibit Bisnis
Untuk bergabung dengan Bibit Bisnis, kamu bisa menggunakan akun Non Bibit Premium atau akun Bibit Premium. Sementara cara mendaftar Bibit Bisnis adalah dengan intro session untuk nantinya langsung di-schedule kapan biasanya (mau online atau offline) khusus Jabodetabek.
Itulah penjelasan mengenai investor institusional. Dari sini semoga kamu bisa memahami informasi mengenai istilah tersebut. Jadi buat kamu pengurus institusi yang ingin untuk melipatgandakan aset atau dana yang ada, jadikan saja Bibit Bisnis sebagai pilihan yang tepat.