Dengan masih adanya pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir, membuat lebaran 2021 diprediksi masih sama dengan tahun lalu. Adanya aturan larangan mudik yang ditetapkan pemerintah menjadikan masyarakat terbayang kembali suasana lebaran di tahun sebelumnya. Namun dengan sektor pariwisata yang sudah mulai dibuka dan perekonomian yang mulai bergerak, membuat lebaran 2021 diyakini jauh lebih hidup. Lalu seperti apakah lebaran 2021 nantinya? Berikut ulasannya.
Lebaran Tanpa Mudik
Lebaran tahun 2021 ternyata membuat masyarakat di perantauan harus merelakan untuk kembali tidak mudik ke kampung halaman seperti tahun sebelumnya. Alasan pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir membuat pemerintah tak mau ambil risiko dengan mengizinkan terjadinya mobilitas warga dari kegiatan mudik. Mobilitas warga dari kegiatan mudik ini memang dinilai terlalu berisiko meningkatkan penularan virus corona yang sudah mulai menurun di Indonesia.
Aturan peniadaan mudik tahun 2021 ini sendiri sudah resmi dengan penerbitan Addendum Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri dan Upaya Pengendalian Covid-19 Selama Ramadhan. Awalnya aturan ini diberlakukan mulai 6-17 Mei 2021. Namun karena banyak masyarakat yang curi start dengan mudik di awal, maka pemerintah memberlakukan pengetatan mudik yang berlaku selama H-14 peniadaan mudik (22 April-5 Mei) dan H+7 peniadaan mudik (18-24 Mei).
Wisata Dibuka
Meskipun pada lebaran 2021 ini ada aturan yang sama dengan tahun lalu di mana masyarakat di larang mudik, namun ada suasana berbeda yang akan terasa karena wisata yang sudah dibuka. Wacana mudik dilarang dan wisata yang dibuka sendiri memicu kontroversi di publik. Dua kebijakan pemerintah ini dinilai masyarakat tidak konsisten dalam pengendalian Pandemi Covid-19.
Menanggapi wista yang dibuka dan mudik yang dilarang, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan bahwa pariwisata bukan menjadi masalah karena sektor ini justru merupakan bagian dari solusi. Karena dalam masa Pandemi ini menurutnya tidak hanya soal kesehatan saja tapi juga tentang perekonomian yang menurun.
Agar Pariwisata ini menjadi solusi maka Sandiaga mensyaratkan agar masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan. Sementara itu mengenai larangan mudik ini Sandiaga menyatakan bahwa sudah seharusnya dilakukan untuk mencegah peningkatan penularan yang sering terjadi di masa-masa libur panjang.
Walau tidak ada mudik, Sandiaga menyatakan bahwa masyarakat bisa ada alternatif yaitu kunjungan wisata lokal berskala mikro. Namun tetap karena ada risiko penularan dari pembukaan wisata ini Kemenparekraf akan mengantisipasinya dengan memastikan wisata lokal siap dengan protokol kesehatan. Dari sinilah Sandiaga yakin jika aturan larangan mudik dijalankan dengan baik dan muncul wisata lokal hal tersebut akan mampu mengendalikan pandemi serta sama-sama bangkit dan pulih.
Baca juga artikel kita tentang puasa Ramadan 2021 tinggal berapa hari lagi di sini.
Itulah penjelasan mengenai lebaran 2021 yang akan datang sebentar lagi. Dari sini meski pemerintah menerbitkan aturan larang mudik, namun dengan sektor wisata yang mulai dibuka maka diprediksi lebaran tahun 2021 ini akan muncul nuansa yang berbeda. Maka dari itu kamu tetap bisa mengirimkan THR (Tunjangan Hari Raya) dengan saldo reksadana di aplikasi Bibit. Ya, fitur Gift Card di aplikasi Bibit memudahkan kamu untuk bersilaturahmi dan mengirimkan special gift untuk keluargamu. Yuk, download aplikasi Bibit sekarang!