Seperti Apa Kabar Merger Tokopedia dan Gojek?

Dua startup unicorn asal Indonesia, Tokopedia dan Gojek diyakini sudah sepakat untuk bergabung alias merger. Apakah benar kabar tersebut?

Rencana merger Gojek dan Tokopedia dikabarkan telah mencapai babak baru, yakni penandatanganan perjanjian jual beli saham bersyarat (conditional sales purchase agreement/CSPA). Berdasarkan informasi yang beredar di kalangan pelaku pasar, dalam perjanjian tersebut secara keseluruhan pemegang saham Gojek akan memiliki porsi lebih besar dibandingkan pemegang saham Tokopedia. Hal ini disebabkan karena valuasi dari Gojek yang lebih besar.

Komposisinya 60% sahamnya dipegang oleh investor Gojek dan 40% oleh investor Tokopedia. Namun, sebagian pemegang saham di kedua unicorn ini sebenarnya adalah entitas yang sama, seperti Temasek Singapura, Sequoia Capital, dan Google.

Kedua perusahaan dilaporkan  akan menyelesaikan merger dalam beberapa bulan mendatang. Dikutip dari Bloomberg, kedua perusahaan dikabarkan telah menandatangani lembar persyaratan untuk melakukan merger. Gojek-Tokopedia juga dikabarkan sedang menuju penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) dengan nama perusahaan gabungan di bursa Indonesia dan Amerika Serikat (AS).

Bloomberg menulis, kedua perusahaan sedang mendiskusikan berbagai skenario dengan tujuan akhir mencatatkan saham perdana perusahaan gabungan ini atau initial public offering (IPO) di bursa saham saham Amerika Serikat (AS) dan Indonesia.

Gabungan kedua perusahaan ini akan menciptakan perusahaan raksasa internet Indonesia yang menguasai sektor ride-hailing, pembayaran digital, belanja online dan pengiriman. Tapi, terkait dengan informasi mengenai CSPA antara Gojek dan Tokopedia, VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak mengatakan pihaknya tidak bisa menanggapi spekulasi yang ada di pasar.


Tapi, jika gojek dan tokopedia bergabung seperti apa jadinya?

Entitas Baru yang Kuat 

Saat ini, nilai valuasi Gojek berkisar 10,5 miliar dollar AS (sekitar Rp 146,1 triliun), sedangkan Tokopedia memiliki valuasi sekitar 7,5 miliar dollar AS (sekitar Rp 104,4 triliun). Diprediksi, entitas baru yang lahir dari merger keduanya akan menghasilkan valuasi sebesar 35-40 miliar dollar AS atau antara Rp 431 triliun-Rp 504 triliun. Menurut beberapa sumber, Gojek akan memegang 60 persen saham untuk entitas baru dan 40 persen sisanya akan dipegang Tokopedia. Merger Gojek dan Tokopedia digadang-gadang bakal menjadi transaksi terbesar di industri teknologi Indonesia jika benar terwujud. Merger dua perusahaan tersebut akan menghasilkan perusahaan yang cukup kuat dan komplementer. Apalagi, yang sudah kita tahu, masing-masing memiliki keunggulan di sektor yang berbeda. Tokopedia menjadi salah satu e-commerce papan atas di Indonesia.
Sementara itu, Gojek memiliki layanan transportasi online, pengiriman barang dan makanan, serta layanan keuangan digital sendiri bernama GoPay. Layanan yang dimiliki masing-masing perusahaan akan saling melengkapi satu sama lain.

baca juga artikel tentang Top Startup Indonesia Paling Teratas di sini

Memperluas layanan dan Menyaingi Shopee

Merger ini juga bisa membuka jalan Tokopedia untuk memperluas layanannya karena Gojek kini beroperasi di beberapa negara di Asia Tenggara. Selain itu, Gojek dan Tokopedia memiliki beberapa pemegang saham yang sama, seperti Google, Temasek Holdings, dan Softbank. Konon, usulan merger didorong oleh Masayoshi Son, CEO SoftBank.
E-commerce Shopee adalah salah satu yang dibekingi Sea Group. Kini Shopee kian mematangkan diri menjadi super app dengan menambah banyak layanan. Jika tokopedia merger dengan gojek, bisa jadi akan menyaingi shopee.


Jadi, kita tunggu saja ya bagaimana hasilnya apakah 2 perusahaan besar ini akan bergabung? Dalam bisnis apakah kamu juga akan merger ke brand lain atau kerjasama lainnya? Tentukan langkahmu dalam berbisnis, salah satunya kamu jangan lupa ya sambil investasi. Investasi di aplikasi Bibit bisa bayar pakai go-pay lho! Buruan download Bibit sekarang!