Meski wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara sudah masuk musim kemarau, namun sebagian wilayah Indonesia lain masih hujan dan berpotensi mengalami cuaca ekstrem. Lalu mengapa ada sebagian wilayah lain di Indonesia masih hujan bahkan mengalami cuaca ekstrem? Dan seperti apa pula bentuk dan dampak cuaca ekstrem yang bisa muncul? Berikut penjelasannya.
Sejatinya Indonesia Masuk Musim Kemarau
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang dinyatakan Deputi Bidang Meteorologi mengungkap bahwa sejatinya Indonesia sudah memasuki musim kemarau. Hal ini terlihat dari angin timuran yang banyak mendominasi sebagai akibat dari monsun Australia yang juga masih signifikan hingga sepekan ke depan. Dari sini menurut BMKG maka potensi pembentukan awan hujan di Indonesia selatan akan rendah.
"Hal ini menyebabkan potensi pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia, khususnya di bagian selatan, sangat rendah," tulis BMKG.
Namun adanya gelombang Kelvin di sekitar wilayah Kalimantan dan gelombang Rossby di sekitar Maluku diikuti OLR yang signifikan, membuat potensi pertumbuhan awan hujan lokal muncul di beberapa wilayah seperti Kalimantan, Sulawesi bagian tengah, Maluku, Papua dan Papua Barat.
Hal lain yang membuat sebagian wilayah Indonesia masih mengalami hujan di musim kemarau adalah adanya pola pertemuan dan perlambatan kecepatan angin atau konvergensi, terutama di pesisir barat Sumatera. Dari sini maka beberapa wilayah di Jawa seperti dan Sumatera pun bisa saja turun hujan sedang hingga lebat. Berikut daftar wilayah di Indonesia yang berpotensi masih turun hujan (rilis BMKG):
1. Aceh
2. Bengkulu
3. Sumatera Selatan
4. Jawa Barat
5. Jawa Tengah
6. Jawa Timur
7. Kalimantan Barat
8. Kalimantan Tengah
9. Kalimantan Selatan
10. Kalimantan Timur
11. Kalimantan Utara
12. Sulawesi Barat
13. Sulawesi Tengah
14. Sulawesi Selatan
15. Sulawesi Tenggara
16. Maluku
17. Papua Barat
18. Papua
Peringatan Dini Cuaca
Selain merilis dominasi angin timuran yang menyebabkan musim kemarau dan munculnya pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia, BMKG juga memberikan peringatan dini adanya cuaca ekstrem yang bisa muncul. Cuaca ekstrem yang bisa muncul di beberapa wilayah Indonesia dan diperingatkan oleh BMKG antara lain hujan lebat disertai petir, angin puting beliung, hujan es dan lain sebagainya.
Tidak hanya itu BMKG juga menghimbau masyarakat untuk tetap waspada akan dampak yang ditimbulkan oleh cuaca ekstrem tersebut. Beberapa dampak dari cuaca ekstrem yang perlu diwaspadai tersebut antara lain banjir, tanah longsor, angin kencang, banjir bandang, pohon tumbang, jalan licin dan genangan.
Baca juga artikel kita tentang Bill Gates dan Melinda yang resmi bercerai di sini.
Itulah informasi mengenai cuaca ekstrem yang bisa muncul di beberapa wilayah di Indonesia sekarang ini. Dari sini kita sebagai masyarakat sudah seharusnya mewaspadai cuaca ekstrem dan dampaknya yang bisa muncul. Selain selalu waspada dan tanggap akan cuaca ekstrem, kita juga perlu cermat pada kondisi finansial terutama di masa pandemi ini. Maka dari itu sebagai orang yang peduli pada finansial, kamu perlu mencari cara untuk bisa membuat keuangan tetap sehat. Salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk tujuan tersebut adalah dengan menjalankan investasi reksadana di aplikasi Bibit.