Apa Saja Detail Proteksi dari Asuransi Penyakit Kritis?

Kesehatan memang menjadi salah satu hal yang sangat penting bagi kehidupan. Begitu pentingnya kesehatan ini terlihat dari banyaknya jenis asuransi yang menawarkan proteksi atau perlindungan. Selain asuransi kesehatan, kita juga mengenal asuransi jiwa dan asuransi penyakit kritis yang punya fungsi berbeda-beda. Lalu apa itu asuransi penyakit kritis dan apa bedanya dengan asuransi kesehatan? Dan hal apa saja yang bisa diproteksi dan dicover oleh asuransi penyakit kritis ini? Berikut penjelasannya.

Apa Itu Asuransi Penyakit Kritis?

Asuransi penyakit kritis ini adalah asuransi yang memproteksi pemegang polis dari risiko kerugian karena divonis menderita penyakit kritis. Penyakit kritis yang ditetapkan oleh pihak asuransi sendiri umumnya memiliki kriteria yang membuat kondisi pasien dianggap cukup kritis akibat penyakit yang diderita sehingga tidak bisa bekerja lagi. Dari sinilah maka pihak asuransi akan memberikan uang pertanggungjawabannya pada pemilik polis. Beberapa penyakit kritis yang biasanya akan menjadi cakupan perlindungan asuransi ini adalah penyakit berat seperti stroke, kanker, gagal ginjal, penyakit jantung, juga diabetes. Dalam asuransi penyakit kritis ini, bentuk kerugian akibat penyakit kritis yang diderita umumnya menyebut pada hilangnya penghasilan akibat tidak bisa bekerja. Karena cakupan perlindungan asuransi penyakit kritis ini tidak berlaku pada asuransi kesehatan atau asuransi jiwa maka jenis asuransi ini terbilang penting untuk dimiliki.

Bentuk Santunan atau Proteksi Asuransi Penyakit Kritis

Secara umum, proteksi pada asurnasi penyakit kritis ini berwujud pembayaran santunan (lump sump payment) dengan sejumlah dana yang besarnya sesuai dengan ketentuan dalam polis. Santunan ini sendiri berlaku saat pemegang polis masih dalam keadaan hidup. Hanya dalam pemberiannya, ada beberapa asuransi yang menyerahkannya di tahap awal, ada pula yang menyerahkannya di tahap lanjut. Sedangkan untuk penggunaan santunan ini, pihak asuransi tidak membatasinya. Jadi kamu sebagai pemegang polis bisa menggunakan santunan ini untuk keperluan apa saja seperti untuk biaya pengobatan atau juga memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari ketika tidak memiliki penghasilan karena sakit dan tidak memungkinkan bekerja.

Dalam ketentuan asuransi penyakit kritis ini ada hal-hal yang perlu kamu ketahui lebih lanjut. Hal pertama adalah adanya persyaratan dalam asuransi yang menyebutkan adanya masa tunggu (waiting period) dan jangka waktu bertahan hidup si tertanggung (survival period). Hal berikutnya yang perlu diketahui adalah daftar penyakit kritis yang diproteksi oleh pihak asuransi ini umumnya sudah disebutkan pada tahap proteksi tersebut mulai berlaku.

Cara Kerja Asuransi Penyakit Kritis

Sementara itu untuk cara kerja asuransi ini terbilang simpel. Jadi ketika pemegang polis divonis mengidap penyakit kristis yang masuk dalam daftar proteksi, maka santunan akan serta merta bisa didapatkan. Namun keluarnya dana santunan ini ada yang seratus persen langsung cair dan ada juga yang bertahap sesuai perkembangan penyakit kritis yang diderita oleh tertanggung. Dalam asuransi penyakit kritis ini sendiri berlaku ketentuan yang sama dengan jenis asuransi lain yakni semakin lengkap cakupan proteksi maka akan semakin bagus untuk kamu dalam mengelola risiko. Tapi biasanya semakin banyak cakupan proteksi akan membuat pemilik polis harus menanggung premi yang lebih besar tiap bulannya.

Baca juga artikel kita tentang kasus bodong investasi yang perlu diwaspadai di sini.

Demikianlah beberapa penjelasan mengenai asuransi penyakit kritis dan proteksi yang dihadirkan. Meski asuransi ini penting, namun kamu yang ingin menyongsong masa depan yang lebih cemerlang di masa depan perlu juga melakukan investasi. Dan salah satu jenis investasi menguntungkan yang perlu kamu jadikan referensi untuk dijalankan adalah investasi reksadana di aplikasi Bibit.