Jika kamu saat ini memiliki pekerjaan sebagai pekerja lepas atau freelancer, mungkin pernah mengalami kebingungan untuk mendapatkan pinjaman tanpa agunan dengan cepat. Maklum, rata-rata penyedia fasilitas keuangan mewajibkan syarat status karyawan untuk mendapatkannya. Tetapi tenang, ada langkah yang bisa kamu tempuh untuk mendapatkan fasilitas tersebut meskipun tidak berstatus sebagai karyawan tetap. Simak yuk di sini.
Kebutuhan akan pendanaan cepat rasanya sudah semakin tinggi. Apalagi di tengah pandemi seperti sekarang, banyak orang yang membutuhkan dana instan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Alhasil pinjaman tanpa agunan kerap di lirik menjadi opsi pendanaan yang jitu untuk memenuhinya.
Pinjaman tanpa agunan atau yang kerap dikenal sebagai Kredit Tanpa Agunan (KTA) merupakan produk keuangan yang paling laris. Betapa tidak, kamu sebagai debitur bisa mendapatkan dana pinjaman cuma-cuma tanpa harus menjaminkan aset berharga seperti sertifikat rumah ataupun Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).
Ditambah, limit yang diberikan dalam fasilitas pinjaman tanpa agunan juga cukup besar. Rata-rata berkisar di angka 3 sampai 5 kali penghasilan bulanan kamu. Artinya jika kamu memiliki penghasilan bulanan Rp5 juta, maksimal dana KTA yang bisa kamu dapatkan mencapai Rp15 juta sampai Rp25 juta.
Dana yang cukup besar itu bisa dimanfaatkan untuk beragam hal, mulai dari renovasi rumah, biaya perawatan rumah sakit kerabat yang membutuhkan, biaya sewa rumah, biaya pendidikan dan kebutuhan hidup lainnya. Karena mudahnya proses pengajuan dan penggunaan dananya membuat pinjaman tanpa agunan menduduki peringkat atas untuk produk komersial bank ataupun lembaga keuangan. Lalu untuk kamu yang saat ini bekerja lepas alias menjadi freelancer apakah bisa mendapatkan fasilitas tersebut?
Jelas bisa, karena saat ini sudah ada beberapa lembaga keuangan yang menyediakan fasilitas pinjaman tanpa agunan bukan hanya untuk nasabahnya saja, melainkan untuk kamu nasabah baru juga bisa mendapatkan fasilitas tersebut. Nah, berikut merupakan beberapa tips yang harus kamu perhatikan untuk bisa mendapatkan pinjaman tanpa agunan khusus bagi pekerja lepas.
1. Jangan habiskan seluruh saldo di rekening
Menjadi seorang pekerja lepas memang menyenangkan, kamu tidak perlu terikat dengan aturan perusahaan yang kaku dan juga memiliki jam kerja fleksibel. Namun di sisi lain kamu juga harus menyiapkan dana ekstra untuk kebutuhan asuransi pribadi dan juga dana darurat kamu sendiri.
Maklum, pekerja lepas biasanya hanya dibayar berdasarkan pekerjaan yang dimiliki. Tidak ada benefit lain seperti Tunjangan Hari Raya (THR), bonus tahunan ataupun asuransi yang diberikan oleh perusahaan. Ditambah kamu juga tidak memiliki kepastian atas status pekerjaan kamu di perusahaan manapun.
Semua itu sifatnya plus dan minus, ada orang yang nyaman dengan bekerja menjadi pekerja lepas namun ada juga yang sebaliknya. Menjadi pekerja lepas berarti kamu juga bebas mengambil pekerjaan lepas dari pihak manapun, sepanjang masih bisa dipegang ya.
Saat kamu membutuhkan pinjaman tanpa agunan, kamu perlu menjaga rasio saldo di tabungan tetap aman. Paling tidak, sisakan dana mengendap setiap bulannya sekitar setengah dari pinjaman yang kamu ingin ajukan.
Lebih besar dana yang bisa mengendap lebih baik lagi. Karena bank atau lembaga keuangan lainnya akan melihat riwayat arus kas kamu di tabungan melalui rekening koran yang diberikan. Jadi agar pinjaman tanpa agunan kamu bisa disetujui, jaga saldonya tetap ada ya, jangan dihabiskan setiap ada uang masuk.
Hal itu akan membuat kepercayaan bank atau lembaga keuangan lain lebih tinggi. Ditambah, profil risiko kamu juga bisa semakin rendah, jadi peluang untuk pengajuan pinjaman tanpa agunan disetujui lebih besar.
2. Bayar pajak secara rutin
Meskipun kamu bekerja sebagai pekerja lepas, bukan berarti kamu bebas dari pajak lo. Karena perusahaan yang menggunakan jasa kamu biasanya menawarkan untuk memberikan nilai jasa beserta pajak atau sebelum pajak.
Pilihannya ada di kamu sendiri, jika kamu menerima gross, artinya pajak harus kamu bayarkan sendiri. Sedangkan jika invoice yang kamu ajukan adalah net alias sudah beserta pajak, jangan lupa untuk meminta bukti potong pajak yang dilakukan oleh perusahaan pengguna jasa.
Hal itu perlu untuk membuktikan bahwa kamu adalah seorang yang patuh terhadap hukum dan merupakan warga negara yang baik. Ditambah, saat kamu mengajukan pinjaman tanpa agunan, pihak penyedia fasilitas biasanya akan melihat seluruh data keuangan kamu, termasuk di dalamnya data pajak.
Jika ternyata terdapat tunggakan pajak yang cukup besar, bisa jadi hal itu akan memengaruhi profil risiko kamu sebagai debitur. Jadi banyak manfaat yang bisa diambil dengan menjadi wajib pajak yang taat pajak.
3. Perbaiki skor kredit kamu
Hal ini merupakan hal vital yang harus dilakukan. Seberapa disiplin kamu membayar tagihan dan cicilan kredit selama ini terekam di sistem skor kredit. Jika kamu masuk dalam status lancar, maka pinjaman tanpa agunan yang diajukan bukan hambatan dan begitu pula sebaliknya.
Skor kredit bisa dilihat melalui Sistem Informasi Debitur (SID) yang terdapat dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang dimiliki oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ukuran skor kredit yang terlihat dalam SLIK diwujudkan dalam angka
Mulai dari skor 1 sampai 5, di mana skor paling baik adalah 1 dan paling rendah adalah 5. Beberapa lembaga keuangan ada yang sangat ketat memberikan penilaian, yakni hanya debitur dengan skor 1 dan 2 yang bisa mendapatkan fasilitas pinjaman tanpa agunan. Jaga terus rasio cicilan pinjaman tanpa agunan kamu diangka 30% dari penghasilan. Dengan begitu, kamu bisa lebih leluasa mengelola keuangan.
4. Ajukan ke Lembaga Syariah
Cara mendapatkan pinjaman tanpa bunga bisa kamu lakukan ke lembaga-lembaga syariah yang tanpa riba. Ada banyak lembaga syariah yang bisa kamu akses secara online seperti Bank dengan Divisi Syariah, Pegadaian Syariah, dan Lembaga Wakaf Produktif.
5. Nabung Reksadana di Bibit
Mengapa harus reksadana? Jadi, ketimbang harus meminjam uang di lembaga keuangan apapun, lebih baik kamu mengumpulkan uang atau aset apapun yang kamu punya saat ini dalam bentuk reksadana. Jika kamu punya impian untuk membeli sesuatu, kamu bisa menghindari utang, tahan dulu hasratmu untuk membeli sesuatu, dan mulailah nabung rutin reksadana di Bibit.
Nabung reksadana ini juga bisa jadi salah satu usaha untuk menghindari persoalan utang di masa depan, maka menyisihkan sebagian pendapatan ke dalam instrumen investasi adalah salah satu bentuk persiapan rencana jangka panjang. Untuk itu, sangat penting menyiapkan investasi yang dapat disesuaikan guna mengantisipasi pengeluaran di masa depan.
Kamu bisa mulai nabung reksadana di Bibit dengan dana serendah Rp 100.000 saja dan prosesnya juga cepat. Dapatkan rekomendasi reksadana terbaik dari Robo Advisor dan kembangkan cuanmu untuk masa depan yang cerah. Install aplikasinya di Play Store atau App Store!